Tujuan Pokok Pemeriksaan Intern Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern

2.1.2. Tujuan Pokok Pemeriksaan Intern

Aripurnomo 1996 menyatakan bahwa tujuan pokok audit bank untuk memberikan jasa kepada manajemen yang bersifat protektif dan konstrutif. Manfaat yang bersifat protektif dapat dilihat dalam melaksanakan pemeriksaan, tekanan yang paling utama diarahkan pada usaha untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekurangan atau kelemahan di masa mendatang dan mencegah agar masalah tersebut tidak meluas, dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan baik dilakukan pihak intern maupun pihak ekstern. Manfaat yang bersifat konstruktif dapat dilihat dalam pemeriksaan, yang penekanannya diarahkan pada kegiatan yang diduga atau ditemukan memerlukan perbaikan, sehingga hasil pemeriksaan tersebut disertai dengan saran cara penyelesaiannya sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi yang efektif dan efisien, mendorong dicapainya target yang telah ditetapkan.

2.1.3. Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern

Di dalam kedudukannya di organisasi unit pemeriksaan intern harus terlepas dari fungsi pelaksanaan, sehingga dapat menjadi alat pimpinan yang bebas utnuk menilai pelaksanaan tugas unit organisasi yang lain. Setiawati 1996 menyatakan bahwa ruang lingkup pemeriksaan harus meliputi: 1. Managementkebijaksanaan audit yaitu suatu penilaian yang dilakukan secara sistematis dan independen yang berorientasi kemasa yang akan akan, melalui Universitas Sumatera Utara keputusan dan kebijaksanaan manajemen yang bertujuan meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kemampuan melaui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah ditetapkan serta pencapaian social objectivity dan employees development. 2. Performanceoperational audit yaitu suatu penilaian yang sistematis dengan pelaksanaan secara objektif dan independen, berorientasi pada masa yang akan datang untuk semua kegiatan yang ada dalam suatu bank yang menyangkut kegiatan top, middle, dan lower management, yang bertujuan untk perbaikan rencana kerja perusahaan, pencapaian tujuan serta meningkatkan manfaat sumber daya bank maupun pengembangan para personilnya. 3. Financial audit yaitu suatu penilaian yang dilakukan secara objektif dan independen terhadap tingkat kewajaran dan kecermatan data keuangan administrasi untuk memberikan perlindungan keamanan harta perusahaan melalui evaluasi kelayakan control internal yang diterapkannya. Dengan demikian ruang lingkup yang dicakup oleh departemen pemeriksaan intern harus meliputi pemeriksaan dan evaluasi mengenai kecakupan dan efektivitas sistem pengendalian intern dan kualitas dari pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan. Penyusunan laporan hasil pemeriksaan merupakan satu tahap yang sangat penting dari proses pemeriksaan intern secara keseluruhan. Laporan adalah suatu alat yang dapat digunakan baik oleh orang yang ada dalam maupun di luar perusahaan Universitas Sumatera Utara untuk menilai kerja internal auditor dan mengevaluasi kontribusinya kepada manajemen. Jadi dengan adanya laporan tersebut merupakan suatu kesempatan bagi internal auditor untuk memperlihatkan kepada manajemen apa yang telah dicapai dan apa yang dapat dicapainya, serta tindakan apa yang perlu diambil manajemen sehingga untuk mencapai hasil yang diharapkan maka laporan hasil pemeriksaan harus disusun sedemikian rupa sehingga dari laporan tersebut manajemen dapat mengetahui persoalan-persoalan yang timbul dan dapat mengambil tindakan yang korektif. Untuk mencapai tujuan intern manajemen diperlukan laporan yang efektif yang harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Cermat Laporan secara keseluruhan haruslah berdasarkan fakta. Setiap pernyataan harus didasarkan atas bukti-bukti yang kuat. Pemeriksaan harus berusaha agar laporannya dapat dipercaya atau diandalkan yang merupan ciri-ciri laporan pemeriksaan intern juga laporan tersebut harus didokumentasikan agar dapat dipercaya serta meyakinkan laporan harus disusun dengan wibawa. 2. Jelas Laporan harus efektif dan agar efektif laporan harus jelas. Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan ketidakjelasan suatu laporan, karena: a. Pemeriksaan kurang memahami pokok masalah yang laporkan. b. Laporan yang ditulis dengan gaya bahasa yang membosankan. Universitas Sumatera Utara c. Struktur laporan yang jelek. d. Banyak menggunakan istilah-istilah tekhnis yang lazim. e. Temuan dilaporkan tanpa menguraikan latar belakangnya. f. Uraian terlalu panjang lebar menganalisa hal yang bersifat teknis. 3. Ringkas Ringkas berarti membuang hal-hal yang tidak berguna dan yang berlebih- lebihan. Ringkasan bukan berarti pendek, sebab mungkin suatu persoalan memerlukan uraian yang luas, akan tetapi ringkas berarti menghilangkan apa yang tidak relevan dan tidak material yang tidak menunjang tema pokok laporan. 4. Tepat Waktu Laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi yang mutakhir. Tujuan tersebut tidak akan tercapai apabila laporan tidak tepat waktunya. Di lain pihak, penyusunan laporan memerlukan waktu serta pemikiran yang mendalam dan seksama. Jenis laporan bergantung pada maksud dan tujuan dibuatnya laporan tersebut, isi laporan dan preferensi yang akan menggunakan laporan tersebut. Jenis laporan dapat berupa: 1. Laporan Lisan Laporan lisan sering digunakan dengan pertimbangan: a. Laporan lisan sering menjamin adanya interprestasi mengenai data kuantitatif penggunaan alat visual seperti grafik dan tabel dapat membantu dalam komunikasi lisan. Universitas Sumatera Utara b. Laporan lisan lebih cepat, sehingga kepada manajemen dapat diberikan informasi yang mutakhir dengan segera. c. Laporan lisan memungkinkan permeriksaan memberikan alasan dan informasi tambahan yang mungkin dibutuhkan oleh penerima laporan. d. Laporan lisan menimbulkan tanggapan-tanggapan secara tatap muka sehingga pemeriksaan dapat menjelaskan sikap dan pendiriannya. 2. Laporan Tertulis Jenis laporan ini biasanya digunakan untuk melaporkan perkembangan- perkembangan yang penting selama pemeriksaan berlangsung. Biasanya behubungan dengan masalah-masalah yang membutuhkan penyelesaian dengan segera. 3. Laporan yang Berbentuk Kuisioner Laporan ini biasanya hanya digunakan dalam lingkungan departemen internal audit sendiri, untuk menghimpun data yang diperoleh dari hasil penelaah atas prosedur-prosedur yang dilakukan pada tingkat operasional. 4. Laporan Akhir Bentuk dan isi laporan akhir harus dengan penugasan yang diterima, dan dengan kebiasaan yang berlaku di perusahaan yang bersangkutan.

2.2. Teori tentang Pengendalian Kredit