Jenis-jenis Kredit Perjanjian Kredit

5. Condition of economy adalah situasi dunia usaha yang perlu menjadi pertimbangan untuk proyeksi pemberian kredit suatu proyek. Faktor-faktor ekonomi yang sering dianalisis adalah struktur pasar industri, ketergantungan impor bahan baku, peraturan yang berlaku, tingkat bunga, inflasi prospek ekonomi regional-nasional- internasional. 6. Constraints merupakan faktor penghambat jalannya suatu proyek, seperti faktor sosial, budaya, agama, politik.

2.3.5. Jenis-jenis Kredit

Menurut Kasmir 2008 menyatakan jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu: 1. Dari segi Kegunaan: a. Kredit Investasi adalah kredit yang dipergunakan untuk investasi produktif, tetapi baru akan menghasilkan dalam jangka waktu yang relatif lama. b. Kredit Modal Kerja kredit perdagangan adalah adalah kredit yang dipergunakan untuk menambah modal usaha debitur. c. Kredit Konsumtif adalah kredit yang dipergunakan untuk kebutuhan kredit sendiri bersama keluarganya, seperti kredit rumah atau mobil yang akan digunakan sendiri bersama keluarga. 2. Dari segi Jangka Waktu: a. Kredit Jangka Pendek adalah kredit yang jangka waktunya paling lama satu tahun saja. Universitas Sumatera Utara b. Kredit Jangka Menengah adalah kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun. c. Kredit Jangka Panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. 3. Dari segi Agunan: a. Kredit dengan agunan adalah kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap debitur bersangkutan. b. Kredit tanpa agunan adalah kredit yang diberikan tanpa agunan atau jaminan. Biasanya diberikan kepada pedangang mikro yang tidak mempunyai agunan. 4. Dari segi Sektor Usaha: a. Kredit Peternakan adalah kredit yang diberikan kepada peternakan. b. Kredit Pertanian adalah kredit yang diberikan kepada perkebunan. c. Kredit Industri adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam industri kecil, menengah dan besar. d. Kredit Pertambangan adalah kredit yang disalurkan kepada beraneka macam pertambangan. e. Kredit Profesi adalah kredit yang diberikan kepada beraneka macam profesi seperti dokter dan guru. f. Kredit Perumahan, dan g. Kredit-kredit sektor usaha lainnya. Universitas Sumatera Utara

2.3.6. Perjanjian Kredit

Dalam prakteknya, Perjanjian Kredit memiliki 2 dua bentuk, yaitu: 1. Dalam Bentuk Akta Bawah Tangan Pasal 1874 BW merupakan akta perjanjian yang baru memiliki kekuatan hukum pembuktian apabila diakui oleh pihak-pihak yang menanda-tangani dalam akta perjanjian tersebut. Agar akta ini tidak mudah dibantah, maka diperlukan pelegalisasian oleh Notaris, agar memiliki kekuatan hukum pembuktian yang kuat seperti akta otentik. 2. Dalam bentuk Akta Otentik, merupakan akta perjanjian yang memiliki kekuatan hukum pembuktian yang sempurna, karena ditandatangani langsung oleh pejabat pembuat akta, yaitu Notaris, dan akta ini dianggap sah dan benar tanpa perlu membuktikan keabsahannya dari tanda tangan pihak lain. Sifat-sifat Umum Perjanjian Kredit: 1. Merupakan perjanjian pendahuluan. Sebelum uangobjek dari perjanjian diserahkan, terlebih dahulu harus ada persesuaian kehendak antara pemberi dan penerima kredit yang disepakati dalam suatu perjanjian kredit. Jadi perjanjian kredit merupakan perjanjian pendahuluan sebelum diberikannya objekuang. 2. Merupakan perjanjian bernama. Hal ini sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan, kalau dia diatur dalam perundang-undangan disebut dengan perjanjian bernama, maka sebaliknya. 3. Merupakan perjanjian standar, di mana bentuk dan isi dari perjanjian tersebut telah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga pihak lawan dalam perjanjian hanya Universitas Sumatera Utara diminta untuk menyetujui apa-apa saja yang tercantum dalam perjanjian kredit tersebut. Fungsi Perjanjian Kredit: 1. Sebagai perjanjian pokok. 2. Sebagai alat bukti mengenai batasan hak antara kreditur dan debitur. 3. Sebagai alat monitoring kredit. Hal-hal yang Diperjanjikan dalam Perjanjian Kredit: 1. Jangka waktu. 2. Suku bunga. 3. Cara pembayaran. 4. Agunanjaminan kredit. 5. Biaya administrasi. 6. Asuransi jiwa dan tagihan. Dalam prakteknya, perjanjian kredit dapat hapusberakhir karena: 1. Ditentukan oleh pihak-pihak terlebih dahulu dalam perjanjian kredit tersebut. 2. Adanya pembatalan oleh salah satu pihak terhadap perjanjian tersebut.

2.4. Teori tentang Bank Perkreditan Rakyat