Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas

3.9. Pengujian Asumsi Klasik

3.9.1. Uji Normalitas Data

Menurut Situmorang 2008 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas ini adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas ini menggunakan metode pendekatan grafik. PP plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis sumbu x melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel sumbu y. Apabila plot dari keduanya berbentuk linier dapat didekati oleh garis lurus, maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seringkali ditemui bahwa ujung-ujung plot pada pp plot agak menyimpang dari garis lurus. Bila pola-pola titik yang terletak selain diujung-ujung plot masih berbentuk linier meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, kita dapat mengatakan bahwa sebaran data dalam hal ini residual adalah menyebar normal.

3.9.2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini akan menyebabkan perkiraan keberartian koefisien regresi yang diperoleh. Menurut Umar 2000 menyatakan bahwa jika terdapat multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan, serta standard deviasi akan menjadi tak hingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna maka Universitas Sumatera Utara koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standard deviasi yang besar, yang berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah Pendekatan multikonieritas dalam penelitian ini menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Usman 2006 sebagai berikut: Di mana: R 2 = koefisien determinasi kuadrat dari koefisien korelasi i = 1,2,3,…,n VIF = Faktor varian inflasi

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas