advokasi sehingga memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, dukungan masyarakat dan adanya sistem yang mendukung terhadap
program atau kegiatan yang disosialisasikan. Selain itu media komunikasi adalah
sarana yang
penting dalam
proses sosialisasi
untuk mensosialisasikan pesan-pesan kesehatan pada masyarakat. Oleh sebab
itu teknik sosialisasi yang baik adalah mampu mensosialisasikan program kesehatan dan info kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan.
M. KERANGKA TEORI
Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat ditarik kesimpulan bahwa Sosialisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam upaya mencapai
keberhasilan dari tujuan program Inisiasi Menyusu Dini IMD dan ASI Eksklusif. Hal ini tergantung dari banyak faktor, baik dari proses
sosialisasi itu sendiri baik Planning, Organaizing, Actuating, Controlling
, kesiapan sumber daya manusianya seperti sumber dana, komunikasi
yang meliputi SDM petugas pemberi sosialisasi, sarana dan prasarana yang digunakan dalam rangka sosialisasi program, dukungan birokrasi
atau kebijakan baik struktur maupun kelembagaan program, juga faktor- faktor intriksik meliputi persepsisikap dan perilaku bidan sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak, ketersediaan waktu serta fasilitas yang tersedia pengetahuan, pendidikan bidan, promosi susu
formula serta pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektoral yang dijalin dalam rangka sosialisasi program tersebut.
Bila sosialisasi program Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Eksklusif pada bidan belum berhasil, maka proses sosialisasi yang dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan monitoring program berlangsung kurang baik. Masalah yang dapat terjadi pada
proses sosialisasi dapat dikaitkan dengan fungsi manajemen POAC, adalah kurang jelasnya tujuan program Inisiasi Menyusu Dini dan ASI
Eksklusif P, pembagian tugas yang tidak jelas atau bahkan tidak ada O, koordinasi dan motivasi petugas kesehatan yang rendah, sikap dan
perilaku petugas kesehatan yang kurang mendukung A, pengawasan Supervisi lemah dan jarang dilakukan, pencatatan data untuk membantu
dan memantau program yang kurang akurat, dan jarang dimanfaatkan unpan baliknya C. Yang secara skematis kerangka teori dapat
digambarkan seperti teori implementasi di bawah ini:
Gambar 1.6. Kerangka teori penelitian Teori implementasi oleh Van Meter dan Horn, 1975; 463
Komunikasi antar organisasi dan kegiatan
pelaksanaan: - Jejaring
- Kemitraan - Pembagian peran
fungsi - Kerjasama
lintas
Karakteristik badan pelaksana:
- Struktur birokrasi - Norma-norma
- Pola hubungan - Pengetahuan
- Tingkat
pendidikan
Kondisi sosial, politik, ekonomi:
- Karakteristik partisipan - Opini publik
Disposisi pelaksana:
- Respon - Pemaham
an - Preferensi
Implement asi
sosialisasi Program
IMD dan ASI Eksklusif
Ukuran dan tujuan kebijakan:
- Kebijakan program - Struktur
birokrasi pelaksana program
- Prosedur tetap atau standar prosedur
- Sanksi, reward - Rencana tindak
Sumber daya: - SDMHuman
resources - Sumber
daya non manusia
71
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. VARIABEL PENELITIAN