Faktor Komunikasi Faktor Kebijakan

Selain itu juga mengikutsertakan dalam kegiatan seperti pertemuan yang dilaksanakan oleh masyarakat maupun lintas sektoral PKK. Dengan berbagai macam strategi tersebut, pada akhirnya disimpulkan bahwa sebenarnya untuk kegiatan sosialisasi program IMD dan ASI Eksklusif tidak memerlukan dana yang terlalu banyak. Hal ini sesuai dengan yang di ikatakan dalam teori bahwa efektifitas biaya yang baik adalah dimana sumber daya dan sumber dana yang ada dapat diorganisasi untuk menghasilkan keuntungan yang paling tinggi Purwanto, 2005 Dari informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam kepada ketua program IMD dan ASI Eksklusif didapatkan jawaban sebagai berikut:

5. Faktor Komunikasi

Persepsi terhadap komunikasi pada proses sosialisasi IMD dan ASI ekskludif dinilai baik oleh sebagian besar responden. Namun tetap masih banyk kendala yang harus di hadapi karena informasi dalam sosialisasi program masih sering terhambat dan tidak bisa maksimal Kotak 4. …”Untuk besaran dana sebenarnya cukup banyak mbak, hanya saja ditinjau dari kecukupan hambatan tentang dana yang kita alami saat ini, adalah bantuan UNICEF berakhir pada akhir tahun 2009. Sedangkan sejak tahun 2008 Pemda mengalami deficit 30M. Sehingga dikhawatirkan dana untuk program ini di tahun anggaran 2010 berkurang. Untuk itu perlu diadakan advokasi untuk program ini kepada masyarakat agar swadaya. Nah untuk dana-dana penyuluhan yang kontinyu sampai saat ini mengandalkan dari dana swadaya puskesmas,dan selama ini untuk penyuluhan program ini, di”domplengkan” dengan penyuluhankegiatan lainnya, seperti pada Penyuluhan gizi, Kegiatan Posyandu dll. Sehingga tidak perlu dana banyak-banyak mbak.” Informan 2 karena masih adanya kekurangan fasilitator ASI, hal ini seperti diungkapkan informan berikut ini:

6. Faktor Kebijakan

Kebijakan merupakan satu-satunya faktor yang berpengaruh secara signifikan pada persepsi bidan terhadap sosialisasi program IMD dan ASI Eksklusif di Kabupaten Klaten. Menurut informasi yang diperoleh dari informan bahwa sampai saat ini belum ada surat perintah yang mewajibkan kepada bidan untuk melakukan IMD dan ASI Eksklusif beserta lembaran evaluasi, punishment maupun reward bagi bidan. Hal ini sesuai dengan informasi dari informan Ketua Program IMD dan ASI Eksklusif bahwa: Kotak 5 …” Yo jelas mbak, karena anggotanya aja 530 bidan, sedangkan sini baru punya 15 orang fasilitator mbak, itu aja kita juga sering diminta ke luar daerah untuk sosialisasi program ini. Jadi memang kita masih kekurangan fasilitator, kalau konselor sebagian besar sudah kami latih.sehingga mungkin proses komunikasinya kurang bagus” Informan 3 ….” Selama ini fasilitator kita memang masih sangat minim, tapi dalam sosialisasi kami selalu berusaha sebaik-baiknya. Sehingga maksud dan tujuan program ini bisa tercapai.” Informan 2 Kotak 6 …..”Memang selama ini belum ada punishment, namun ini sedang di godhog bersama tim pembuat program. Kalaupun nanti ada punishment, mungkin paling hanya punishment administratif berupa teguran. Sedangkan reward sampai sekarang tidak ada mbak, namun ini masih akan di konsep juga di tingkat bupati.” Informan 2 Sebuah program akan berjalan dengan baik atau tidak sangat dipengaruhi oleh kebijakan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan informan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten yang menyatakan bahwa:

E. Rekapitulasi Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat