Proses Pembentukan Reduplikasi dengan Prefik {e pa -}

145 menempel pada adjektiva ‘bâcca’ basah yang bentuk reduplikasinya menjadi ‘ca- mabâcca’ ‘ membasah-basahkan’ bukan bermakna ‘pura-pura basah’. Bukan hanya disebabkan kendala morfologi, hal tersebut juga disebabkan kendala sintaksis. Kata ‘ca-mabâcca’ akan berfungsi sebagai verba transitif yang bermakna ‘membasah- basahkan’ jika diikuti objek, sedangkan jika tidak diikuti objek, bermakna ‘pura- puratampak basah’.

4.2.3.6 Proses Pembentukan Reduplikasi dengan Prefik {e pa -}

Reduplikasi prefik {e  pa -} menempel pada kelas kata adjektiva [ADJ]. Proses afiksasi berupa prefik {e  pa -} pada bentuk dasar adjektiva berfungsi membentuk verba pasif. Proses afiksasi pada reduplikasi memicu terjadinya penyisipan jungtur dari bentuk dasar adjektiva sehingga membentuk fungsi gramatis sebagai penanda verba pasif intensif. Proses pembentukan reduplikasi berimbuhan prefik {e  pa -} terjadi secara bertahap, proses afiksasi terlebih dahulu dan diikuti penyisipan jungtur. Pada proses reduplikasi prefik {e pa -} ini terjadi proses derivasi kelas kata dari bentuk dasar berupa morfem adjektiva menjadi kelas kata verba pasif yang dibentuk oleh prefik {e pa -}, yang bermakna ‘suatu pekerjaan yang dilakukan secara berulang’ [INT] berikut kaidahnya. 146 +INT +INT Kaidah pembentukan reduplikasi di atas merupakan bentuk reduplikasi berimbuhan prefik {epa-} sebagai penanda verba pasif intensif [[+INT]] yang berarti ‘melakukan kegiatan secara berulang-ulang kepada objek’. Proses ini menunjukkan bahwa kata e  paja  -raja  dibentuk dari morfem [[RAJA ]] dan morfem pembentuk verba pasif [INT] prefik {epa-}. Kemudian terjadi penyisipan leksikal untuk morfem [[RAJA ]] berupa ja. Penyisipan jungtur berupa pengulangan suku akhir dan diletakkan sebelum mendapatkan prefik {epa-} sebagai penanda verba pasif yang bermakna verba pasif yang dilakukan secara [[ RAJA  ]] [[ADJ]] [[VB]] [[V.D.INT] ] X X r a j X X [X r [j â] X] X a PREFIK ]-Insert [[ RAJA  ]] [[ RAJA  ]] X a PREFIK X â [[PERFIK]] [[PERFIK]] Tscr Prefik [[ RAJA  ]] X X r j â X X a X X r j â X X a [[ RAJA  ]] X X X â X j V.D.INT Kaidahnya sebagai berikut:  [ Prefik __Adj; “[” Kiri V.D.INT – suku kata akhir bentuk dasar X e X p X a X e X p X a X e X p ɸ [[V.D.INT] ] [[V.D.INT] ] 147 ‘dijelek-jelekkan +INT’ ‘dibagus-baguskan +INT’ LexIns ‘dikecil-kecilkan +INT’ ‘ditebal-tebalkan +INT’ ‘ditipis-tipiskan +INT’ Tscr LexIns Tscr LexIns ]-Insert ]-Insert ]-Insert ]-Insert ]-Insert berulang untuk objek secara benefaktif, seperti yang dimaksud bentuk dasarnya sehingga pada reduplikasi berimbuhan ini membentuk morfem verba pasif, sehingga terbentuk kata e  paja  -rajâ yang bermakna ‘dibesar-besarkan’. Berdasarkan proses tersebut juga terlihat bahwa pengulangan suku akhir dari bentuk dasar yang diletakkan di sebelah kiri bentuk dasarnya ini dan sebelum mendapatkan imbuhan prefik {epa-} merupakan bentuk turunan dan proses reduplikasi ini terjadi proses derivasi kelas kata adjektiva berubah menjadi kelas kata verba pasif benefaktif. Kaidah sederhana ini pun berlaku untuk kelas kata adjektiva [ADJ] lainnya seperti, e  pane’-ke  ne  ’ , e  padhel-kandhel, e  pape  s-te  pe  s, e  paba  -jhuba  ’ , e  paghus-bha  ghus . [ADJ][KE NE’] [Prefik epa-]kene’ epake[ne’] e pa[ne’]kene’ [epane’-kene’] [ADJ][KANDHEL] [Prefik epa-]kandhel e pakan[dhel] epa[dhel]kandhel [epadhel-kandhel] [ADJ][TE PES] [Prefik epa-]tepes epate[pes] e pa[pes]tepes [epapes - tepes] [ADJ][JHUBA ’] [Prefik epa-]jhuba ’ epajhu[ba’] e pa[ba’]jhuba’ [epaba’- jhuba’] [ADJ][BHA GHUS] [Prefik epa-]bhaghus epabha[ghus] epa[ghus]bhaghus] [epaghus-bhaghus] Pada kata e  pane’-ke  ne  ’ berawal dari bentuk dasar adjektiva ke  ne  ’ yang mengalami proses afiksasi berupa prefik {epa-} dan diikuti jungtur secara bertahap. Kata e  pane’-ke  ne  ’ dibentuk dari morfem [[KE NE’]] dan prefik {epa-} menjadi Prefik Tscr Prefik Prefik Tscr LexIns Prefik Prefik Tscr LexIns 148 bentuk verba pasif e  pake  ne  ’ . Proses afiksasi memicu terjadinya penyisipan jungtur sehingga membentuk reduplikasi e  pane’-ke  ne  ’ ‘dikecil-kecilkan’. Penyisipan jungtur berupa morfem penanda verba deintensif V.D.INT berupa jungtur -ne’ yang diperoleh dari suku kata akhir bentuk dasar dan prefik {epa-} menjadi reduplikasi e  pane’-ke  ne  ’ ‘dikecil-kecilkan’. Kaidah pembentukan reduplikasi berimbuhan terjadi secara bertahap .

4.2.3.7 Proses Pembentukan Reduplikasi dengan Prefik {pa-}