148
bentuk verba pasif e
pake
ne
’ . Proses afiksasi memicu terjadinya penyisipan jungtur
sehingga membentuk reduplikasi e
pane’-ke
ne
’ ‘dikecil-kecilkan’. Penyisipan jungtur
berupa morfem penanda verba deintensif V.D.INT berupa jungtur -ne’ yang diperoleh dari suku kata akhir bentuk dasar dan prefik {epa-} menjadi reduplikasi
e
pane’-ke
ne
’ ‘dikecil-kecilkan’. Kaidah pembentukan reduplikasi berimbuhan terjadi
secara bertahap
.
4.2.3.7 Proses Pembentukan Reduplikasi dengan Prefik {pa-}
Reduplikasi prefik {pa -} yang hanya menempel pada kelas kata adjektiva [ADJ]. Proses pembentukan reduplikasi pada prefik {pa-} ini diawali dengan proses
afiksasi yang diikuti penyisipan jungtur secara bertahap. Proses afiksasi berupa prefik {pa-} membentuk fungsi imperatif . Proses afiksasi memicu terjadinya penyisipan
jungtur pada pengulangan suku akhir dari bentuk dasarnya. Penyisipan leksikal prefik {pa-} diletakkan di sebelah kiri sebelum suku akhir dari bentuk dasar dan sebelum
bentuk dasar, berikut kaidahnya.
[[ADJ]]
[[JHUBA ’]]
[[VB]] [[VB]]
X X
X
j u b â
X X
h
X X
j u [b
[X X
h
PREFIK
]-Insert
[[JHUBA ’]]
[[JHUBA ’]]
X
a
X]
â’]
PREFIK Prefik
X X
a
X
p
+IMP +IMP
p
ɸ
149
Kaidah pembentukan reduplikasi di atas merupakan bentuk reduplikasi berimbuhan prefik {pa-} sebagai penanda perulangan verba imperatif [[+IMP]] yang
berarti ‘partikel-lah’. Proses ini menunjukkan bahwa kata paba
’-jhuba
’ dibentuk dari
morfem [[JHUBA
’]] dan morfem pembentuk verba imperatif [+IMP] prefik {pa-}. Bentuk dasar dari paba
’-jhuba
’ adalah pa jhuba
’ ‘jelekkanlah’. Proses afiksasi ini
memicu terjadinya penyisipan jungtur dari morfem [[JHUBA ’]] berupa ba
’ .
Penyisipan jungtur berupa pengulangan suku akhir dan diletakkan setelah mendapatkan prefik {pa-} sebagai penanda verba imperatif, sehingga terbentuk kata
paba
’-jhuba
’ yang bermakna ‘jadikan jelek-jelek’. Berdasarkan proses tersebut juga
terlihat bahwa pengulangan suku akhir dari bentuk dasar yang diletakkan di sebelah kiri bentuk dasarnya dan setelah mendapatkan prefik {pa-}. Hal merupakan bentuk
turunan dan proses reduplikasi ini terjadi proses derivasi kelas kata adjektiva berubah menjadi kelas kata verba imperatif. Kaidah sederhana ini pun berlaku untuk kelas
[[PERFIK]] [[PERFIK]]
Tscr
[[VB]]
[[JHUBA ’]]
[[VB]]
X X
X
j u b â
X X
h
X X
X
j u b â
X X
h [[JHUBA
’]]
X X
X
â
X
b
+IMP
Kaidah:
[ Pref__Adj; “[” Kiri setelah prefik– suku kata akhir bentuk dasar
X
a
X
p
X
a
X
p
150
‘jadikan kecil-kecil +INT’
‘jadikan tipis-tipis +INT’ ‘jadikan tebal-tebal +INT’
Prefik Prefik
kata adjektiva [ADJ] lainnya seperti, paja
-raja , pane’-ke
ne
’ , padhel-kandhel, pape
s- te
pe
s , paghus-bha
ghus.
[ADJ][RAJA ] [Prefik pa-] raja para[ja] pa [ja] raja [paja- raja]
[ADJ][KE NE’] [Prefik pa-]kènè’ pakè[ne’]
pa[ne ’]kene’ [pane’-kene’]
[ADJ][KANDHEL] [Prefik pa-]kandhel pakan[dhel] pa[dhel]kandhel [padhel- kandhel] [ADJ][TE
PES] [Prefik pa-]tepes pate[pes] pa[pe
s] tepes [papes-tepes] [ADJ][BHA
GHUS] [Prefik pa-]bha
ghus pabha[ghus] pa[ghus]bhaghus [paghus-bhaghus]
Kata paja
-raja , pane’-ke
ne
’ , padhel-kandhel, pape
s-te
pe
s , paghus-bha
ghus berawal dari bentuk dasar adjektiva raja
,
ke
ne
’
,
kandhel
,
te
pe
s
,
bha
ghus yang
mengalami proses afiksasi berupa prefik {pa-} dan diikuti jungtur secara bertahap. Kata paja
-raja dibentuk dari morfem [[RAJA]] dan prefik {pa-} menjadi bentuk
verba imperatif paraja
‘besarkanlah’. Proses afiksasi memicu terjadinya penyisipan jungtur sehingga membentuk reduplikasi paja
-rajâ ‘jadikan besar-besar’. Penyisipan
jungtur berupa morfem penanda imperatif IMP berupa jungtur –jâ- yang diperoleh dari suku kata akhir bentuk dasar dan diletakkan setelah prefik {pa-} menjadi
reduplikasi paja
-rajâ ‘jadikan besar-besar’. Kaidah pembentukan reduplikasi
berimbuhan terjadi secara bertahap
. LexIns
‘jadikan besar-besar +IMP’ Prefik
]-Insert Prefik
Tscr LexIns
Prefik Tscr
LexIns Tscr
‘jadikan bagus-bagus +INT’ LexIns
LexIns Tscr
]-insert ]-insert
]-insert ]-insert
Tscr
151
4.2.3.8 Proses Pembentukan Reduplikasi Konfik {pa-aghi}