FLoRA DAN FAUNA YANG TERLINDUNGI THE PRoTECTED FLoRA AND FAUNA

FLoRA DAN FAUNA YANG TERLINDUNGI THE PRoTECTED FLoRA AND FAUNA

Antam sadar bahwa banyak sumber alam yang berada Antam realizes that natural resources are abundant in its di lingkungan sekitarnya. Kehidupan yang serasi dan

surroundings. Antam strives to maintain and preserve harmoni inilah yang akan selalu dicapai dan dipertahankan

a harmonious life. From 6,047 hectares of mining area at oleh Antam. Dari 6.047 hektar luas areal penambangan

is located at Halimun Salak Mountain National Park. To Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Untuk menjaga maintain and preserve the existence of flora and fauna in dan melestarikan keberadaan flora dan fauna di dalam

Taman Nasional ini, Antam bekerja sama dengan Balai this National Park, Antam cooperates with Halimun Salak Taman Nasional Gunung Halimun Salak dengan melakukan

Mountain National Park Agency by conducting a research penelitian Elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Species ini

on Java Eagle (Spizaetus bartelsi). This species is protected merupakan yang dilindungi menurut the International

under the International Union for Conservation of Nature Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List karena

(IUCN) Red List because it is in the brink of extinction. terancam punah. Antam memberikan bantuan, baik secara

Antam provides assistance, financially and morally, to finansial maupun moral untuk menjaga keberadaan flora

maintain the flora and fauna in the National Park. dan fauna di dalam Taman Nasional ini.

www.antam.com 2008 ANTAM Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan ANTAM 2008 www.antam.com

Tinjauan Utama

Highlights

Arti Laporan Keberlanjutan Kami

Untuk Anda Our Sustainability Report Means to You

Sambutan Dewan

Komisaris Letter from the Board of Commissioners

Sambutan Direksi

Letter from the Board of Directors

Profil Perusahaan Company Profile

Tanggung Jawab

Sosial Antam Antam’s Social Responsibility

Kinerja Tanggung Jawab Sosial Antam

Antam’s Social Responsibility Performance

Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan: Kini

dan Nanti Sustainable Social Responsibility: Now

and the Future

Referensi Silang

dengan GRI–G3 Cross Reference with GRI–G3

Selain menjaga kelestarian flora dan fauna yang mengandung nilai konservasi, Antam melakukan penelitian terhadap spesies yang langka dan perlu dilindungi namun mempunyai nilai ekonomi. Kerjasama dalam penelitian ini melibatkan para ahli di bidangnya masing-masing, seperti dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Setelah melalui penelitian, kini budi daya kepiting kenari (Birgus Latro) di Pulau Yoi dan Pulau Gebe, Halmahera Tengah sudah dilaksanakan. Masyarakat mulai membudidayakan kepiting kenari dengan cara yang lebih baik dari yang sebelumnya hanya melakukan penangkapan saja sehingga dapat menunjang pelestarian satwa tersebut. Dengan cara ini diharapkan kepiting kenari dapat menjadi salah satu unggulan konservasi fauna.

Setelah kepiting kenari yang berhasil dibudidayakan, kini Antam memberikan pelatihan teknik keterampilan dan pemeliharaan untuk pembudidayaan ikan kerapu dan kepiting bakau (Scylla Paramamosain) di desa Batu Licin, Bintan. Pelatihan ini dilakukan bekerjasama dengan tim ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB), khususnya bagi pembudidayaan kepiting bakau yang mempunyai nilai konservasi dan ekonomi yang sangat tinggi.

Hutan di sekitar lokasi tambang emas bawah tanah Antam di Pongkor, Jawa Barat

Forest around Antam’s underground gold mine in Pongkor, West Java

Aside of preserving flora and fauna which have conservation values, Antam also conducts the research to species which are rare and need to be protected, also have economic potentials. The cooperation in this research involves experts in their respective fields, such as from the Faculty of Fishery and Marine Sciences, Bogor Institute of Agriculture. Through the research, currently, the cultivation of coconut crab (Birgus Latro) in Yoi and Gebe Island, Central Halmahera has been completed. The community starts to cultivate the coconut crab so they can support the preservation of the species with improved methods from the method they used to do by catching the crab. It is hoped that coconut crab can become one of primary species of fauna conservation.

After the success of coconut crab cultivation, Antam is currently provides training on skills and raising techniques of grouper fish and mangrove crab (Scylla Paramamosain) in Batu Licin, Bintan. This training is conducted in cooperation with the expert team of Bogor Institute of Agriculture (IPB), particularly for the Scylla Paramamosain cultivation which has high conservation and economic values.

www.antam.com 2008 ANTAM Sustainability Report

Antam memiliki perhatian

besar

untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi masyarakat yang

berada di sekitar

wilayah

pertambangan. Di wilayah pantai daerah pertambangan bauksit milik Antam di Desa Batu Licin, Pulau Bintan, cukup banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, pembudidaya karamba maupun penangkap dan pengumpul kepiting bakau (Scylla Paramamosain). Saat ini jumlah petani

orang, dari sebelumnya 3 orang. Sedangkan petani yang ikut konservasi lingkungan, namun juga sosial dan ekonomi. Berdasarkan observasi awal pada bulan Juli 2008,

pengetahuan dan beberapa teknik keterampilan dirasakan sangat penting untuk diberikan kepada para nelayan ini, diantaranya adalah teknik pemeliharaan kepiting dengan tujuan penggemukkan, peneluran, dan pembuatan kepiting lunak. Teknik pemeliharaan kepiting bakau ini mempunyai arti penting karena mempunyai nilai konservasi dan ekonomi yang sangat tinggi. Demikian pula dengan teknik pemeliharaan ikan kerapu di karamba yang telah menjadi unggulan masyarakat setempat. Teknik pemeliharaan ikan kerapu ini meliputi pengetahuan tentang penyakit, pengobatan, teknik pemberian pakan dan pemeliharaan yang lebih baik.

Budidaya dan pengembangbiakan kepiting bakau menjadi istimewa karena kepiting ini termasuk jenis kepiting langka dan dapat diolah menjadi kepiting lunak yang lezat karena gurih rasanya. Metode pengolahan kepiting bakau menjadi kepiting lunak ini berhasil dengan baik setelah dipelihara dalam tempat tertentu

akan melunak menjadi soft shell sehingga mudah untuk disantap dan dinikmati. Untuk memaksimalkan nilai ekonomi kepiting lunak, tim Antam dan tim IPB membantu membuka jaringan pemasaran dengan menghubungi rumah makan-rumah makan setempat.

Melalui kegiatan pembudidayaan kepiting bakau dan ikan kerapu di Pulau Bintan ini, Antam berharap agar masyarakat dapat menjaga kelestarian kekayaan fauna dan pada waktu yang sama mampu meningkatkan pendapatan mereka.

Antam pays a big attention to improve knowledge, skill, and technology for the community who live surrounding mine area. In the coastal area of Antam’s bauxite mine in Batu Licin, Bintan Island, a large number of people work as fishermen, karamba cultivator, and mangrove crab (Scylla Paramamosain) catcher and

to cultivate Scylla Paramamosain from the previous three people. The number of farmers who have joined grouper fish cultivation is five. This activity does not only have conservation value, but also values of social and economy.

Based on the early observation in July 2008, knowledge and some skill techniques are important to be given to the fishermen, such as technique of crab farming including fattening, breeding, and soft shell crab. The technique to raise Scylla Paramamosain is essential because of its conservation and high economic values. The farming technique of grouper fish using ‘floating net system’ also has become local advantage for the community. The technique of grouper farming includes the knowledge of diseases, medication, technique of feeding, and improved farming.

The cultivation and breeding of Scylla Paramamosain is becoming special for its rare kind and can be processed into delicious soft shell crab because of its tasty flavor. The method of processing Scylla Paramamosain to become soft shell crab can be accomplished after being raised in certain place for a month. The normal hard shell of the crab will soften and turn to soft shell that can be easily consumed. To maximize the economic value of soft shell crab, the team of Antam and IPB help open the marketing network by contacting local restaurants.

Through the activities of Scylla Paramamosain and grouper fish cultivation on Bintan Island, Antam hopes the community will preserve the bounty of fauna and at the same time, they are able to improve their income.

PELATIHAN DAN PENDAmPINGAN PEmELIHARAAN KEPITING BAKAU DAN IKAN KERAPU DI DESA BATU LICIN, PULAU BINTAN

Kepiting Bakau yang Istimewa

TRAINING AND FACILITATIoN oF CULTIVATING SCYLLA PARAmAmoSAIN AND GRoUPER FISH IN BATU LICIN VILLAGE, BINTAN ISLAND

The Special Scylla Paramamosain

Laporan Keberlanjutan ANTAM 2008 www.antam.com

Tinjauan Utama

Highlights

Arti Laporan Keberlanjutan Kami

Untuk Anda Our Sustainability Report Means to You

Sambutan Dewan

Komisaris Letter from the Board of Commissioners

Sambutan Direksi

Letter from the Board of Directors

Profil Perusahaan Company Profile

Tanggung Jawab

Sosial Antam Antam’s Social Responsibility

Kinerja Tanggung Jawab Sosial Antam

Antam’s Social Responsibility Performance

Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan: Kini

dan Nanti Sustainable Social Responsibility: Now

and the Future

Referensi Silang

dengan GRI–G3 Cross Reference with GRI–G3