Liquid waste processing (effluent)

Liquid waste processing (effluent)

Antam regularly monitors the quality of liquid waste (effluent) disposed to the environment in order to anticipate problem which may arise. Besides conducting effluent analysis at various sampling points, Antam also cooperates with an independent laboratory to carry out inspection every month. The findings will be reported to internal and external parties, and then submitted to the authorities periodically.

In April 2008, the Total Suspended Solid (TSS) rate was above the quality standard at Nickel Business Unit Pomalaa. It was caused by excessive rainfall which brought particle into the water channel of slag cooler. Precipitation rate in April 2008

management of rain runoff is applied by channeling the water to Tonggoni check dam, along with runoff from stockyard area. However, effluent quality at Pongkor Gold

UBP Emas Pongkor masih berada di dalam ambang batas Mining Business Unit remains at the acceptable level of the Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan.

Environmental Quality Standard.

EFFluEnt DI UBP EmAS PoNGKoR EFFLUENT AT PONGKOR GOLD MINING BUSINESS UNIT

Parameter

Baku mutu Lingkungan

Highest pH

Environmental Standard

<0.003 Hg Pb As Ni

0.4 Keterangan: Tanda < (lebih kecil) menunjukkan sangat kecilnya angka sehingga sudah tidak dapat lagi terdeteksi oleh alat pengukurnya.

Information: Sign of < (less than) show the very small number so that cannot be detected by the measurement tool.

EFFluEnt DI UBP NIKEL PomALAA EFFLUENT AT POMALAA NICKEL BUSINESS UNIT

Parameter

Baku mutu Lingkungan

Highest pH

Environmental Standard

Pb 0,06 Ni

0,33 Cr 6+

0,028

0,09 Cr Total Fe

ttd Ttd= tidak terdeteksi oleh alat pengukur, karena sangat kecil Ttd= cannot be detected because they are too small in number

0,4

ttd

Pengolahan limbah padat

Solid waste processing

Dalam proses pengolahan hasil tambang, limbah padat In the mineral processing stage, solid waste is usually yang biasa dihasilkan adalah slag dan tailing. Tailing adalah

resulted from slag and tailing. Tailing is material left material yang tersisa setelah proses pemisahan bagian

from separation process of valuable part of ore using yang berharga pada bijih dengan proses Hydrometallurgy

hydrometallurgy process (with water). Slag is by-product (menggunakan air). Sedangkan slag adalah hasil

material of metal separation from the ore process using sampingan dari pemisahan logam dari bijihnya dengan

pyrometallurgy process (with heat). Slag is a mixture of proses Pyrometallurgy (menggunakan panas). Slag

merupakan campuran oksida-oksida logam dan digunakan metal oxides and used as waste disposal mechanism in sebagai mekanisme pembuangan limbah pada proses

metal separation process. Different process methods will pemisahan logam. Proses pengolahan yang berbeda akan

result different tailing and slag. menghasilkan tailing dan slag yang berbeda pula.

www.antam.com 2008 ANTAM Sustainability Report 47

Laporan Keberlanjutan ANTAM 2008 48 Laporan Keberlanjutan ANTAM 2008

Tinjauan Utama

Highlights

Arti Laporan Keberlanjutan Kami

Untuk Anda Our Sustainability Report Means to You

Sambutan Dewan

Komisaris Letter from the Board of Commissioners

Sambutan Direksi

Letter from the Board of Directors

Profil Perusahaan Company Profile

Tanggung Jawab

Sosial Antam Antam’s Social Responsibility

Kinerja Tanggung Jawab Sosial Antam

Antam’s Social Responsibility Performance

Tanggung Jawab Sosial yang Berkelanjutan: Kini

dan Nanti Sustainable Social Responsibility: Now

and the Future

Referensi Silang

dengan GRI–G3 Cross Reference with GRI–G3

Pada proses pengolahan emas di UBP Pongkor, total tailing yang dihasilkan

ini dimasukkan kembali (backfill) ke stope dari proses backfill ini dipompakan ke

tailing dam dan ke tempat penampungan lumpur di Instalasi Pengolahan Air Limbah

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah tailing yang berhasil dimasukkan kembali mengalami peningkatan akibat meningkatnya produksi. Limbah padat lain (waste rock) yang tidak mengandung bijih sebagian besar dimanfaatkan untuk perbaikan jalan di daerah tambang dan sebagian kecil dimasukkan lagi ke dalam tambang.

Jumlah slag peleburan feronikel di Pomalaa yang dihasilkan selama tahun 2008 sebanyak 802.424,02 ton. Jumlah ini seluruhnya berhasil digunakan untuk pemanfaatan lebih lanjut, yaitu untuk pembuatan jalan, tanggul dan reklamasi pantai, serta dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan campuran untuk membuat rumah. Keberhasilan memanfaatkan tailing dan slag ini cukup membanggakan karena mengarah pada zero waste material.

Gold processing at Pongkor produces tailing is being backfilled to the mining dmt. Remains from this backfill process

is pumped to tailing dam and to mud collection dump in Waste Processing Installation (IPAL) Fatmawati as much as

year, the backfilled tailing increased in amount inline with the rise in production. Other waste rock without ore is used for road repair work at mining areas and a smaller amount is put back to the mine.

Total slag produced from ferronikel smelting at Pomalaa produced in 2008 was 802,424.02 tons. The entire amount of slag was managed to be used for further utilization, such as road, dam and beach reclamation, as well as used by community as a mixture material to build a house. The success of tailing and slag utilization is a great achievement as it goes toward zero waste material.