populasi ternak terbesar di Sumatera Utara adalah ternak babi sebesar 828.000 ekor BPS,2008.
Gangguan penyakit pada ternak merupakan salah satu hambatan yang dihadapi dalam pengembangan peternakan. Peningkatan produksi dan reproduksi
akan optimal, bisa secara simultan disertai penyediaan pakan yang memadai dan pengendalian penyakit yang efektif. Diantara sekian banyak penyakit hewan di
Indonesia, penyakit parasit masih kurang mendapat perhatian dari para peternak. Penyakit parasitik biasanya tidak mengakibatkan kematian hewan ternak, namun
menyebabkan kerugian berupa penurunan kondisi badan dan daya produktivitas hewan sangat besar. Di antara penyakit parasit yang sangat merugikan adalah
penyakit yang disebabkan oleh cacing hati Fasciola hepatica. Suweta 1984.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat cemaran cacing hati Fasciola hepatica pada hati dan
feses sapi yang diambil dari rumah potong hewan di Mabar Medan.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui kandungan cacing hati Fasciola hepatica pada hati dan feses sapi yang diambil dari rumah potong hewan di Mabar Medan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya cacing hati Fasciola hepatica pada hati
sapi yang di ambil dari hati sapi di rumah potong hewan di Mabar Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui jumlah cacing hati Fasciola hepatica yang di ambil dari
hati sapi di rumah potong hewan di Mabar Medan. 3.
Untuk mengetahui kondisi sanitasi kandang sapi di peternakan. 4.
Untuk mengetahui gambaran pakan dan air minum sapi di peternakan. 5.
Untuk mengetahui ada atau tidak adanya telur cacing hati pada feses sapi yang di ambil dari rumah potong hewan di Mabar Medan.
6. Untuk mengetahui jumlah telur cacing hati pada feses sapi yang di ambil dari
rumah potong hewan di Mabar Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai data awal tentang keberadaan cacing Fasciola hepatica pada hati dan
feses sapi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi penulis lain untuk penelitian lebih lanjut.
2. Sebagai bahan masukan bagi dinas peternakan untuk melakukan pemeriksaan
hati sapi, agar hati yang mengandung cacing hati tidak sampai dikonsumsi masyarakat.
3. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah dan instansi terkait dalam
menentukan kebijakan yang berkaitan dengan sanitasi peternakan sapi potong khususnya dalam hal pemberian pakan dan minum ternak dan lokasi
peternakan. 4.
Sebagai informasi bagi konsumen agar lebih teliti lagi mengenai adanya cacing hati pada hati sapi.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pentingnya Makanan Bagi Kesehatan
Makanan adalah segala sesuatu yang dipakai atau yang dipergunakan oleh manusia supaya dapat hidup. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia
dapat meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Protein, lemak, dan karbohidrat disebut zat makanan pokok karena banyak memberikan
kalori. Menurut Irianto 2007, zat-zat makanan yang baik harus memenuhi syarat :
1. Harus cukup memenuhi kalori.
2. Harus ada perbandingan yang baik antara zat makanan pokok.
3. Protein yang masuk cukup dan mengandung asam amino.
4. Harus cukup mengandung vitamin.
5. Harus cukup mengandung garam mineral.
6. Harus mudah dicernakan oleh alat pencerna.
7. Harus bersifat hygienis.
2.2.Sapi
Menurut Murtidjo 1990, pada umumnya bangsa sapi yang terbesar di seluruh penjuru dunia berasal dari bangsa sapi primitif yang telah mengalami
dosmetikasi penjinakan. Pada garis besarnya sapi dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Bos indicus zebusapi berponok
Universitas Sumatera Utara