Tingkat Pendidikan Lama Bekerja Pengetahuan Responden

45

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Pengelola Peternakan Sapi 5.1.1. Umur Berdasarkan hasil yang di dapat dari 12 pengelola peternakan sapi di Mabar Medan diperoleh bahwa umur paling muda adalah 35 tahun dan umur yang paling tua adalah 50 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa responden masih berada dalam kategori umur produktif 20 sampai 45 tahun. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan terhadap semua pengelola peternakan, umur tidak mempengaruhi pengelola peternakan dalam memelihara ternak. Menurut penelitian Purba 2011 bahwa umur peternak sapi potong di Kabupaten Serdang Bedagai menyebar antara 24 sampai 52 tahun dimana masih berada dalam kategori umur produktif 20 sampai 45 tahun, sehingga potensi untuk bekerja dan mengelola usaha ternaknya masih besar. Dimana para peternak sudah mengerti cara pemeliharaan sapi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman meraka cara mengelolah terdak sapi dengan memberi pakan yang lebih baik dan menjaga hygine sanitasi kandang agar tidak terinfeksi cacing hati.

5.1.2. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil yang didapat, dari 12 pengelola peternakan sapi di Mabar Medan diperoleh bahwa tingkat pendidikan yang paling banyak adalah SMP. Pada umumnya pengelola peternakan hanya menggunakan pengalaman dan pengetahuan umum dari teman-temannya dalam mengelola peternakan. Banyak pengelola yang sudah putus sekolah dan bekerja sebagai pengelola peternakan sendiri. Pengelola Universitas Sumatera Utara peternakan yang tamatan SMP namun karena lama bekerja dapat jauh lebih baik dalam hal mencari pakan ternak dikarenakan sudah memiliki banyak alternatif tempat pengambilan pakan atau memilki banyak kenalan petani padi dan palawija. Tingkat pendidikan tidak mempengaruhi pengelola peternakan dalam memelihara ternak. Menurut penelitian Purba 2011 bahwa tingkat pendidikan peternak sapi potong di Kabupaten Serdang Bedagai rata-rata hanya tamat SMP golongan menengah, sehingga usaha ternak sapi potong tersebut tidak begitu berjalan dengan baik karena tingkat pendidikan yang rendah.

5.1.3. Lama Bekerja

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan maka diperoleh lama bekerja pengelola peternakan sapi yang paling lama adalah 12 tahun dan yang paling sebentar lama bekerjanya adalah 5 tahun. Pada umumnya mengelola peternakan sapi butuh waktu yang lama dan kesabaran untuk mendapatkan hasil. Pengelola peternakan yang memiliki pengalaman lebih lama akan lebih mudah mendapatkan pakan ternak karena sudah mengenal banyak rekan yang biasa mendistribusikan pakan sapi. Pakan sapi yang selalu tersedia dan terjamin sumbernya akan lebih aman untuk perkembangan ternak sapi.

5.1.4. Pengetahuan Responden

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5. diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan responden termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak 9 orang 75. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.4. dimana sesuai dengan pertanyaan yang diajukan pada responden berdasarkan aspek pengetahuan dalam mengelola peternakan sapi di Mabar Medan bahwa responden mengetahui semua pertanyaan tentang umur sapi Universitas Sumatera Utara yang harus dijual yaitu 8 orang 66,7, kandang yang memenuhi syarat yaitu 7 orang 58,3, jenis nutrisi yang di gunakan pada ternak sapi yaitu 7 orang 58,3, jenis pakan yang diberikan pada sapi yaitu 7 orang 58,3, asal paka sapi yaitu 6 orang yaitu 50,0, penyakit yang sering menyerang sapi yaitu 8 orang 66,7, cara pemeliharaan sapi yaitu 8 orang 66,7, dan pengobatan yang diberikan jika sapi terserang penyakit atau kembung yaitu 9 orang 75,0. Pada sapi yang sakit dan dalam masa pengobatan tidak akan di potong untuk menghindari penularan penyakit kepada manusia. Kesehatan sapi harus tetap di jaga. Menurut Saleh 2004 penyakit yang bisa ditulari sapi kepada manusia salah satunya adalah parasit.

5.2. Lokasi Peternakan Sapi

Dokumen yang terkait

Prevalensi Kasus Infeksi Trematoda Di Jaringan Hati Sapi Pada Rumah Potong Hewan Di Medan Mabar Taun 2012

1 51 48

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 44 53

Survey Fasciola Hepatica Pada Hati Sapi (Studi Kasus di Rumah Pemotongan Hewan) Kota Semarang Tahun 2007 - UDiNus Repository

0 0 2

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 14

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 2

Jenis dan Perbandingan Tingkat Infeksi Cacing Parasit pada Feses Sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Siantar dengan Feses Sapi di Rumah Potong Hewan Medan

0 0 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pentingnya Makanan Bagi Kesehatan - Analisis Cacing Hati (Fasciola Hepatica) Pada Hati Dan Feses Sapi Yang Di Ambil Dari Rumah Potong Hewan Di Mabar Medan Tahun 2013

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Analisis Cacing Hati (Fasciola Hepatica) Pada Hati Dan Feses Sapi Yang Di Ambil Dari Rumah Potong Hewan Di Mabar Medan Tahun 2013

0 0 8

Analisis Cacing Hati (Fasciola Hepatica) Pada Hati Dan Feses Sapi Yang Di Ambil Dari Rumah Potong Hewan Di Mabar Medan Tahun 2013

1 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Trematoda Hati 2.1.1 Fasciola hepatica a. Morfologi dan Daur Hidup - Prevalensi Kasus Infeksi Trematoda Di Jaringan Hati Sapi Pada Rumah Potong Hewan Di Medan Mabar Taun 2012

0 0 13