2.5. Metode Pemeriksaan Cacing Hati dengan Mikroskop.
Metode periksaan sampel di lakukan dengan menggunakan mikroskop dilaboratorium Balai Tehnik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Menular BTKL PPM Medan bagian Instalasi Entomologi.
2.6. Cacing hati Fasciola hepatica
Cacing dewasa bentuknya seperti daun dan mempunyai bahu, panjangnya 30 mm lebar 13 mm, batil isap mulut dan batil isap perut hampir sama besarnya
dan letakknya berdekatan. Tracustus digestifus mempunyai caecum yang bercabanga-cabang. Cacing ini hermafrodit, telur mempunyai operkulum, ukuran
140 x 80 mikron Rosdiana,S. 2009.
2.6.1. Morfologi Cacing Hati Fasciola hepatica
Cacing dewasa dalam saluran empedu menghasilkan telur-telur yang terbawa oleh cairan empedu masuk ke dalam lumen usus dan keluar ke alam
bebas bersama tinja, telur-telur tidak berembrio, mempunyai operkulum, besar, ovoid, kuning kecoklatan, dan berukuran 130-150 µm x 63-90 µm. Mirasidium
berkembang dalam waktu 1 sampai 2 minggu dan keluar dari telur untuk menginfeksi hospes perantara keong. Serkaria keluar dari keong setelah
terbentuknya sporokista dan dua atau tiga generasi redia. Serkaria mengadakan enkistasi pada tanaman air, seperti, seledri air. Garcia, 1996.
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Siklus Hidup Fasciola hepatica Pada Sapi
Gambar 1.
Siklus Hidup
Fasciola hepatica
Pada Hewan
http:.dpd.cdc.govdpdx 1.
Telur keluar ke alam bebas bersama feses sapi. Bila menemukan habitat basah. telur menetas dan menjadi larva bersilia, yang disebut Mirasidium.
2. Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea akan tumbuh menghasilkan
Sporokista. 3.
Sporokista seara partenogenesis akan menghasilkan Redia 4.
Redia secara paedogenesis akan membentuk serkaria. Serkaria meninggalkan tubuh siput menempel pada rumput dan berubah menjadi metaserkaria.
Universitas Sumatera Utara
5. Metaserkasria termakan oleh hewan ternak berkembang menjadi cacing muda
yang selanjutnya bermigrasi ke saluran empedu pada hati inang yang baru untuk memulai daur hidupnya Boray, 2007.
2.6.3. Siklus Hidup Fasciola hepatica Pada Manusia
Gambar 2.
Siklus Hidup
Fasciola hepatica
Pada Manusia
http:www.dpd.cdc.govdpdx Manusia terinfeksi umumnya karena memakan hati sapi yang
pengelolaannya kurang sempurna dimana hati sapi mengandung cacing hati, cacing mudah memulai penyebarannya dalam usus manusia. Cacing menembus
Universitas Sumatera Utara
dinding usus dan masuk melewati rongga perut sampai ke hati. Setelah cacing menembus lapisan hati, sampailah cacing ke saluran empedu dan kantung empedu.
Dalam saluran empedu, cacing mudah menjadi cacing dewasa dalam jangka waktu 1
– 2 bulan. Cacing yang dewasa akan bertelur. Bersama cairan empedu, telur berhasil masuk ke dalam saluran usus dan dapat di temukan dalam tinja fases.
Entjang, 2001.
Manusia terinfeksi karena memakan tanaman air yang tidak dimasak di mana metaserkaria mengadakan enkistasi. Larva masuk kedalam hati dengan
menembus kapsul kapsul Clissoni dan mengembara ke selurus parenkin hati selama 9 minggu. Larva akhirnya masuk ke dalam saluran empedu, di mana larva
menjadi dewasa dan menghasilkan telur. Cacing dewasa dapat manjadi panjang 1 inci dan lebar 0,5 inci Garcia, 1996.
2.6.4. Morfologi Telur dan Larva Fasciola hepatica