Pencegahan Pengobatan. HIV AIDS 1. Definisi HIV

2.4.9. Pencegahan

Menurut Budimulja dan Daili 2008 berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penularan penyakit AIDS yaitu: 1. Kontak seksual harus dihindari dengan orang yang diketahui menderita AIDS dan orang yang sering menggunakan obat bius secara intravena. 2. Mitra seksual multipel atau hubungan sekaual dengan orang yang mempunyai banyak teman kencan seksual, memberikan kemungkinan lebih besar mendapat AIDS. 3. Cara hubungan seksual yang dapat merusak selaput lendir rektal, dapat memperbesar kemungkinan mendapatkan AIDS. 4. Kasus AIDS pada orang yang menggunakan obat bius intravena dapat dikurangi dengan cara memberantas kebiasaan buruk tersebut dan melarang penggunaan jarum suntik bersama. 5. Semua orang yang tergolong beresiko tinggi AIDS seharusnya tidak menjadi donor. 6. Para dokter harus ketat mengenai indikasi medis transfusi darah autolog yang dianjurkan untuk dipakai.

2.4.10. Pengobatan.

Tujuan pengobatan Pengobatan penderita dengan penyakit defisiensi imun umumnya ditujukan untuk mengurangi kejadian dan dampak infeksi dengan menjauhi subjek dengan penyakit menular, memantau dengan baik penderita terhadap infeksi, menggunakan antiviral antibakteri yang benar, imunisasi aktif atau pasif bila memungkinkan dan memperbaiki komponen system imun yang defektif dengan transfer pasif atau transplantasi Bratawidjaja, 2006. 1. Pemberian obat antivirus Menurut Budimulja dan Daili 2008 obat yang digunakan untuk pengobatan HIVAIDS ialah kombinasi tiga obat antiretroviral yaitu: 1. Zidovudin AZN Dosis: 500-600 mg sehari Universitas Sumatera Utara 2. Lamivudin3TC Dosis: 150 mg sehari dua kali 3. Neviropin Dosis: 200 mg sehari selama 14 hari, kemudian 200 mg sehari 2 kali. Menurut Bratawidjaja 2006 ada dua jenis obat antivirus yang digunakan untuk mengobatiinfeksi HIV AIDS. Analog nukleotide mencegah aktivitas reverse transkriptase seperti Timidine-AZT, dideoksinosin dan dideoksisitidin yang dapat mengurangi kadar RNA HIV dalam plasma. 2. Transfusi Menurut Bratawidjaja 2006 transfusi diberikan dalam bentuk neutrofil kepada subjek dengan defisiensi fagosit dan pemberian limfosit autologus yang sudah menjalani transfeksi dengan gen adenosin deaminase ADA untuk mengobati Severe Combined Immunodeficiency. 3. Transplantasi Transplantasi timus fetal atau stem cell dari sumsum tulang untuk memperbaiki kompetensi imun Bratawidjaja, 2006. 4. Terapi genetik Terapi gen somatik menunjukkan harapan dalam terapi penyakit genetik. Prosedur tersebut antara lain menyisipkan gen normal ke populasi sel yang terkena penyakit. Hasil sementara menunjukkan bahwa limfosit T perifer mempunyai kemampuan terbatas untuk berproliferasi. Untuk pengobatan jangka panjang akan diperlukan penyisipan gen ke sel asal sumsum tulang yang pleuripoten Bratawidjaja, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Gambar 3.1. Skema Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

1. Pengetahuan tentang HIV AIDS adalah segala sesuatu yang diketahui dan dimengerti oleh responden tentang HIV AIDS. 2. Sikap tentang HIV AIDS adalah tanggapan atau respon responden terhadap pernyataan yang diberikan tentang HIV AIDS. 3. HIV AIDS adalah kumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. HIV AIDS Tingkat pengetahuan dan sikap Universitas Sumatera Utara