Perkembangan Remaja Karakteristik Perilaku Sosial Remaja

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, individu yang mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari kanak-kanak menuju dewasa, dan individu yang mengalami peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi menuju suatu kemandirian. Rentang usia individu sebagai remaja berbeda-beda. Menurut Papaliat dkk 2004 individu pada masa remaja berusia antara 11 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut Dirgagunasa 2000 usia remaja yakni antara 12 tahun sampai dengan 21 tahun. Sarwono 2003 mengemukakan bahwa usia remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 19 tahun, namun definisi remaja untuk masyarakat Indonesi adalah individu yang berusia antara 11 tahun sampai dengan 24 tahun dan belum menikah. WHO mendefinisikan bahwa seseorang digolongkan sebagai remaja saat berusia 10 sampai 20 tahun.

2.3.2. Perkembangan Remaja

Perkembangan Biopsikososial selama masa remaja 1. Masa remaja dini yaitu usia 10 tahun sampai 13 tahun, karakteristiknya menjadi mempunyai perhatian dengan tubuh yang berkembang, mulai mengembangkan lingkungan sosial di luar keluarga dan terpusat pada hubungan dengan teman sebaya. 2. Masa remaja pertengahan yaitu usia 14 tahun samapi 16 tahun, karakteristiknya perkembanga puberitas biasanya lengkap dari hasrat seksual muncul, kelompok teman sebaya menetapkan standar perilaku, kognisi mulai bersifat abstrak. 3. Masa remaja akhir yaitu usia 17 tahun sampai 21 tahun, karakteristiknya kematangan fisis lengakap, gambaran tubuh dan definisi peranan jenis kelamin sudah terjamin, narsisme menurun, ada proses memberi dan membagi idealistik, perkembangan kognitif lengkap Asdie, 1999.

2.3.3. Karakteristik Perilaku Sosial Remaja

Menurut Az- za’balawi 2007 membagi karakteristik perilaku sosial remaja yaitu: 1. Setia kepada teman sebaya Universitas Sumatera Utara Remaja terikat sangat erat dengan kelompok teman sebaya. Dia berupaya keras untuk bergabung dengan mereka dan berjuang untuk mengokohkan kedudukannya di sana, serta mengadopsi nilai-nilai perilaku yang dipegang oleh kelompoknya dengan sepenuh jiwa, perasaan, dan kesetiaannya. Itu karena remaja, di tengah teman-temannya merasakan adanya persamaan dan kesatuan tujuan dan perasaan. 2. Keinginan untuk menegaskan jati diri Seiring perkembangan remaja, perilakunya memperlihatkan keinginan untuk menegaskan jati diri. Dalam pandangannya, dia bukan lagi seorang anak kecil yang tidak dibolehkan untuk berbicara atau mendengar. Remaja, pada pertengahan fase remaja, berusaha memiliki kedudukan di tengah kelompoknya. Dan agar kelompok tersebut mengakui jati dirinya, dia selalu ingin melakukan aksi-aksi yang memancing perhatian orang kepadanya. 3. Keinginan untuk melawan otoritas Salah satu ciri khas perilaku remaja adalah keinginan untuk melawan kekuasaan. Ada sebab-sebab yang mendorong remaja memberontak terhadap otoritas keluarga, sekolah, dan masyarakat umum. 2.4. HIV AIDS 2.4.1. Definisi HIV