Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap pelajar SMA Negeri Siabu Mandailing Natal Angkatan 2011 terhadap HIVAIDS. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pelajar tentang HIVAIDS di SMA Negeri Siabu Mandailing Natal.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui mengenai tingkat pengetahuan pelajar SMA Negeri Siabu Mandailing Natal tentang HIVAIDS. 2. Untuk mengetahui mengenai sikap pelajar SMA Negeri Siabu Mandailing Natal tentang HIVAIDS.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dalam membuat kebijakan yang bertujuan menghindari penularan penyakit HIVAIDS di kalangan siswa. 2. Memberi gambaran tentang pengetahuan dan sikap pelajar SMA Negeri Siabu tentang HIVAIDS. 3. Sebagai pengembangan wawasan keilmuan peneliti dalam hal HIV. 4. Dapat memberikan manfaat bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi pendidikan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penelitian Rongers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku yang baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni sebagai berikut: 1. Timbul kesadaran awareness, yaitu orang tersebut menyadari mengetahui stimulus terlebih dahulu. 2. Ketertarikan interest , yakni orang tersebut merasa tertarik kepada stimulus. 3. Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus evaluation, yakni sikap orang tersebut sudah lebih baik lagi. 4. Mulai mencoba trial, yakni orang tersebut memutuskan untuk mulai mencoba perilaku baru. 5. Mengadaptasi adaption, yakni orang tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Rongers menyimpulkan bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap di atas. Apabila penerimaan perilaku baru melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bertahan lama long lasting. Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Menurut Notoatmodjo 2007 tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif terdiri dari: 1. Tahu know, diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2. Memahami comprehension, diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Universitas Sumatera Utara