terpapar dalam waktu yang lama pupil mata juga bisa menunjukkan tanda-tanda midriasis atau miosis. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar petani tidak
menggunakan alat pelindung mata pada saat penyemprotan berupa kacamata, responden beralasan jika menggunakan kacamata akan mengganggu penglihatan pada
saat melakukan penyemprotan, perlindungan terhadap mata pada saat penyemprotan pestisida sangat penting karena mata merupakan salah satu organ sensitif dalam
tubuh, bila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan pengerasan mata dan kebutaan. Pelindung mata sangat penting dan harus digunakan pada saat
aplikasi pestisida , hal ini bertujuan terutama untuk mencegah butiran semprot serta percikan pestisida agar tidak mengenai wajah dan mata. Apabila butiran pestisida
masuk kedalam mata dalam keadaan akut bisa terjadi keluhan mata perih,berair dan merah sedangkan apabila terpapar dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan kelumpuhan saraf mata dan kebutaan. Djojosumarto,2008.
5.6. Penanganan Keluhan Kesehatan
Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa penanganan keluhan kesehatan pada responden yang paling banyak adalah pada kategori baik 62, dimana secara umum
responden apabila mengalami keluhan kesehatan akan mengatasinya dengan memgkonsumsi obat dan istirahat, sebanyak 18 pada kategori tidak baik, dimana
jika responden mengalami keluhan kesehatan akan istirahat saja tanpa mengkonsumsi obat, sedangkan pada kategori sangat baik sebanyak 12, dimana bila terjadi
keluhan kesehatan responden langsung berobat dan memeriksakan diri ke petugas kesehatan, dan pada kategori sangat tidak baik sebanyak 8 dimana jika responden
mengalami keluhan kesehatan dibiarkan saja karena sudah terbiasa. Jika kita lihat
Universitas Sumatera Utara
pada hasil diatas masih ada responden yang menganggap enteng dan mengabaikan dampak kesehatan yang terjadi akibat terpapar pestisida, oleh karena itu perlu
dilakukan penyuluhan kesehatan oleh Dinas Kesehatan setempat agar petani jeruk khususnya responden memahami dampak negatif akibat terpapar pestisida secara
terus-menerus. Dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari keracunan antara lain: pengetahuan petani khususnya responden tentang kesehatan yang
memadai perlu ditingkatkan, informasi yang jelas dan akurat tentang pestisida dan dampaknya harus diperoleh responden, resiko penggunaan serta teknik
penggunaanaplikasi pestisida yang benar dan bijaksana harus disampaikan kepada petani jeruk khususnya responden. Untuk menekan resiko dan menghindari dampak
negatif pestisida dapat juga diperhatikan beberapa hal: peraturan dan perundangan tentang pestisida harus lebih dimasyarakatkan, ditaati serta dilaksanakan dengan
konsisten, penyuluh pertanian harus dibekali informasi yang benar dan memadai tentang seluk beluk pestisida, resiko yang harus dihadapi dan cara penggunaannya
secara legal,benar dan bijaksana. Djojosumarto,2008.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Frekuensijarak penyemprotan pada buah jeruk yang paling banyak adalah pada
waktu 10 hari sekali 42. 2.
Jenis pestisida yang paling banyak digunakan petani jeruk adalah golongan Piretroid sebanyak 54 .
3. Karakteristik petani jeruk meliputi: jenis kelamin yang terbanyak adalah laki-laki
sebanyak 96, umur petani jeruk yang terbanyak adalah antara 31-39 tahun sebanyak 38, jumlah jam kerja petani jeruk yang terbanyak adalah antara 2-3
jam sehari sebanyak 82, lama bekerja petani jeruk yang terbanyak antara 5-10 tahun sebanyak 50, tingkat pendidikan petani jeruk yang paling banyak adalah
tamatan SLTA sebanyak 46. 4.
Tingkat pengetahuan petani jeruk tentang pengelolaan pestisida di Desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2011 lebih banyak pada
kategori sedang yaitu 94, 5.
Sikap petani jeruk tentang pengelolaan pestisida di Desa Berastepu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2011 yang paling banyak pada kategori
sedang yaitu 74.
Universitas Sumatera Utara
6. Tindakan petani jeruk tentang pengelolaan pestisida di Desa Berastepu
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2011 yang paling banyak pada kategori sedang sebanyak 80.
7. Keluhan kesehatan yang terjadi setelah melakukan kegiatan aplikasi pestisida
yang dialami petani jeruk paling banyak adalah iritasi mata sebanyak 32.
6.2. Saran