Gambaran Umum Tentang Jeruk

2.3.3.Tindakan atau praktek practice Untuk mewujudkan sikap menjadi perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Di samping itu juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain. Praktek mempunyai beberapa tingkatan Notoatmodjo, 2003 yaitu : 1. Persepsi perception diartikan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil. 2. Respon terpimpin guide response diartikan sebagai suatu urutan yang benar sesuai dengan contoh. 3. Mekanisme mechanism diartikan apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara optimis atau sesuatu itu merupakan kebiasaan. 4. Adaptasi adaptation suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik, artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi keberadaan tindakan tersebut. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan wawancara atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari atau bulan yang lalu recall. Pengukuran dapat juga dilakukan secara langsung yaitu mengobservasi tindakan atau kegiatan responden Notoatmodjo S, 2003.

2.4. Gambaran Umum Tentang Jeruk

Sentrum utama asal tanaman jeruk adalah kawasan Asia Tenggara, terutama Cina. Nikolai Ivanovich Vavilov ahli botani Soviet, menyatakan bahwa sentrum plasma nutfah Citruss spp. adalah dataran Cina dan India. Universitas Sumatera Utara Terdapat berbagai jenis jeruk, diantaranya adalah : jeruk manis Citrus Sinensis, jeruk keprok Citrus Nobilis, jeruk lemon Citrus Medica, dan jeruk delima Citrus Grandis. Penyebaran aneka jenis jeruk ke berbagai negara di dunia telah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu. Jeruk manis mulai ditanam di Brasil pada tahun 1540. Diketahui pula bahwa orang-orang Portugis membawa jeruk manis dari Cina Selatan pada tahun 1550. Pada abad XVI jeruk manis baru ditanam di Spanyol. Pada tahun 1920, jeruk manis dikembangkan secara komersial di Amerika, sentrum produsen jeruk meluas ke negara-negara lainnya. Di Indonesia ,tanaman jeruk manis ditanam di berbagai daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Kedudukan tanaman jeruk manis dalam sistematika taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta tumbuhan berbiji Sub-divisi : Angiospermae berbiji tertutup Kelas : Dicotyledonae biji berkeping dua Ordo : Rutales Famili : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus sinensis Osb. Zin. Citrus aurantium L. Jeruk manis termasuk dalam kelompok Citrus aurantium, yang mempunyai ciri tangkai daun mempunyai sayap dan bunganya berwarna putih. Universitas Sumatera Utara Batang jeruk manis dapat mencapai ketinggian 6 m, bercabang banyak, tajuk daun bundar, dan umumnya berbuah satu kali dalam setahun. Daunnya berbentuk bulat telurs ampai ellips panjang, bertangkai, tangkai daunnya bersayap, dan berbau sedap. Bunga jeruk manis berukuran agak besar yang mempunyai kelopak bunga membentuk cawan, tangkai bunganya berwarna putih atau kuning dengan daun bunga sebanyak 5 helai. Bunga yang masih kuncup berwarna putih atau kekuning-kuningan, dan mempunyai 20-30 benang sari. Buah jeruk manis berbentuk bulat atau hampir bulat, berukuran agak besar, bertangkai kuat, kulit buah berwarna hijau sampai kuning dan mengkilat. Dari keragaman jenis atau varietas yang tersebar di berbagai negara, jeruk manis dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan sebagai berikut : 1. Jeruk Manis Biasa. Jeruk manis golongan ini ditandai dengan buahnya berwarna kuning atau kombinasi antara kuning dan merah, tekstur dagingnya kasar, mengandung biji, sangat produktif berbuah, rasa manis buahnya segar agak asam dan berumur panjang. Termasuk ke dalam golongan jeruk ini adalah jeruk manis varietas Valencia, Hamlin Noriis, Pineapple Hickory, Shamouti Jaffa dan Tenerife. 2. Jeruk Manis Pusar. Jeruk manis golongan ini mempunyai ciri khas yaitu terdapat pusar udel di ujung buahnya, daging buah umumnya tidak berbiji, bertekstur rapuh, dan segmennya mudah dipisah. Termasuk dalam golongan jeruk ini antara Universitas Sumatera Utara lain adalah varietas atau kultivar Washington Navel Orange WNO, Thompson Navel Orange, dan Baianinha Picacicaba. 3. Jeruk Manis Merah Darah. Semua bagian buah jeruk manis golongan ini kulit, daging, buah, dan cairan sari buah berwarna merah akibat pigmen antosianin. Termasuk ke dalam golongan jeruk manis ini adalah varietas Maltaise Sanguine, Double Fine Amelioree, Double Fine, dan Entrefine. 4. Jeruk Manis Tanpa Rasa Asam. Jeruk manis golongan ini buahnya kasar dengan kadar asamnya sangat rendah. Termasuk ke dalam golongan jeruk manis ini adalah varietas Imperial, Lima, Maltes, dan Sukkari. Pengembangan jeruk manis perlu memperhatikan pemilihan jenis atau varietas dan keadaan iklim setempat lokalita. Varietas jeruk manis yang dianjurkan adalah sebagai berikut : 1 Di dataran rendah, dianjurkan untuk menanam varietas jeruk Valencia Late Orange VLO, Pinneapple Orange, Norris Orange, jeruk Itali, Shamputi dan Java. 2 Di dataran tinggi, dianjurkan untuk menanam varietas jeruk Punten, Navel Orange, jeruk Betawi, dan Washington Navel Orange. Di Indonesia, terdapat beberapa varietas jeruk manis yang telah beradaptasi baik di berbagai daerah, diantaranya sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 Jeruk Pacitan. Jeruk varietas ini telah di tanam di pacitan sejak tahun 1920-an. Ciri khas jeruk Pacitan adalah rasanya sangat manis tanpa asam, kulitnya tipis dan lunak. 2. Sunkis Lau Kawar. Jeruk manis varietas Sunkis Lau Kawar dikembangkan di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo Sumatera Utara. Jeruk ini ditandai dengan rasanya yang manis, kulit buah halus berbintik- bintik dan kandungan airnya banyak. 3.Sunkis atau Washington Navel Orange WNO. Jeruk manis varietas ini sangat populer di pasar dunia. Ciri khas jeruk WNO adalah pada tangkai buahnya terdapat semacam navel udel yang bentuknya kecil, bersifat parthenocarpi tidak berbiji dan hanya cocok ditanam di dataran tinggi. Buah jeruk manis kaya akan gizi, terutama vitamin C dan bioflavonoid yang penting untuk mencegah terjadinya pendarahan dan kemunduran mental. Kandungan gizi dalam 100 gram jeruk manis segar adalah : Kalorikal 45,00, Proteing 0,90, Lemakg 0,20, Karbohidratg 11,20, Kalsiummg 33,00, Fosformg 23,00, Zat Besimg 0,40, Vitamin AS.I 190,00, Vitamin B 1 mg 0,08, Vitamin Cmg 49,00, Airg 87,20, Bagian Dapat Dimakan 72,00. Universitas Sumatera Utara

2.5. Manfaat Jeruk Bagi Kesehatan.

Dokumen yang terkait

Persepsi Petani Mengenai Pupuk Palsu (Study kasus: Petani Jeruk Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 36 102

Pengaruh Penyuluhan Pestisida Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Petani Jeruk Dalam Menyemprot Pestisida Di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

8 62 102

Pengaruh Penyuluhan Pestisida Terhadap Pengetahuan dan Sikap Penyemprot Pestisida di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2009

1 42 94

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 5 37

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 2 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014 Appendix

0 0 74