Golongan Piretroid Golongan Organofosfat Golongan Piretroid-Organofosfat campuran antara keduanya

2010. Terbukti pada frekuensijarak penyemprotan yang sesuai masih ada keluhan pada responden sesuai dengan data diatas. Pada frekuensijarak penyemprotan 6-9 hari keluhan yang terjadi pada responden adalah pada saluran cerna, ini terjadi karena waktu penyemprotan responden terlalu cepat dibandingkan dengan frekuensijarak yang seharusnya, salah satu gejala keracunan akut pestisida akibat terlalu seringbanyak terpapar pestisida adalah diare, sudah seharusnya pihakinstansi yang terkait memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami kepada petani jeruk. Selain itu jenis jeruk yang responden tanam adalah keseluruhan homogen yakni jenis jeruk manis berkulit sedang, dimana jenis jeruk ini ditandai dengan buahnya berwarna kuning atau kehijauan, tekstur daging kasar, mengandung biji, rasa manis buahnya segar agak asam dan berumur panjang. Rukmana,2003. 5.4. Golongan Pestisida Yang Dipakai

5.4.1. Golongan Piretroid

Dalam penelitian, golongan inilah yang paling banyak digunakan oleh responden, sebanyak 62, disebabkan karena golongan ini sangat mudah didapat di toko pupuk dan yang paling banyak dijual saat ini, dan juga pemahaman responden tentang golongan pestisida yang ramah lingkungan sudah cukup merata, dimana sebagian besar responden ikut dalam kegiatan kelompok tani dan sering mengikuti penyuluhan dari Dinas Pertanian., untuk mengetahui golongan pestisida yang digunakan responden peneliti melihat dari bahan aktif pestisida yang digunakan. Dan frekuensi penyemprotan responden secara umum dalam waktu 10 hari sekali, dimana frekuensi penyemprotan pestisida golongan Piretroid adalah dalam waktu 10-12 hari Universitas Sumatera Utara sekali. Anonimous,2010. Selain itu golongan ini juga mempunyai spektrum pengendalian yang luas, tidak persisten masa degradasi yang tidak lama dalam lingkungan dan memiliki efek melumpuhkan yang baik. Djojosumarto,2008.

5.4.2. Golongan Organofosfat

Dalam penelitian ini setelah golongan Piretroid yang terbanyak selanjutnya adalah golongan Organofosfat sebanyak 24, dimana golongan ini juga masih diijinkan beredar di pasar dan daya racunnya juga masih bisa ditolerir oleh tubuh serta masa degradasi dalam lingkungan juga tidak lama, berkisar dalam waktu 2 minggu. Wudianto R, 2010, untuk mengetahui golongan pestisida yang digunakan responden peneliti melihat dari bahan aktif pestisida yang digunakan. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian maka ada sebagian responden yang jarakfrekuensi penyemprotannya dalam waktu 2 minggu sekali.

5.4.3. Golongan Piretroid-Organofosfat campuran antara keduanya

Jumlah responden yang menggabungkan kedua jenis golongan ini sebanyak 12, ini dikarenakan responden mempunyai maksud ingin mendapatkan hasil yang terbaik, dalam pencampuran dua atau lebih jenisgolongan pestisida harus benar- benar diperhatikan label kemasan apakah ada anjuran bisa dicampur dengan pestisida golongan lain atau tidak, untuk mengetahui golongan pestisida yang digunakan responden peneliti melihat dari bahan aktif pestisida yang digunakan. Dalam pencampuran dua atau lebih jenisgolongan pestisida bisa juga menimbulkan interaksi sinergistik, aditif, atau antagonistik. Pestisida yang apabila dicampur menimbulkan interaksi antagonistik berarti pestisida tersebut tidak dapat dicampur. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah sifat asam basanya. Pestisida yang sama-sama bersifat Universitas Sumatera Utara asam atau sama-sama bersifat basa bila dicampur tidak akan membentuk senyawa garam. Sedangkan senyawa garam sendiri bila timbul akan menurunkan daya bunuh dari pestisida. Atau terkadang dalam label kemasan pestisida tertulis jangan dicampur dengan pestisida yang bersifat basa, itu berarti pestisida tersebut bersifat asam, dan bisa dicampur dengan pestisida yang bersifat asam juga. Untuk mengetahui asam basa suatu larutan pestisida dapat menggunakan kertas lakmus. Wudianto,2010.

5.5. Keluhan Kesehatan.

Dokumen yang terkait

Persepsi Petani Mengenai Pupuk Palsu (Study kasus: Petani Jeruk Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 36 102

Pengaruh Penyuluhan Pestisida Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Petani Jeruk Dalam Menyemprot Pestisida Di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

8 62 102

Pengaruh Penyuluhan Pestisida Terhadap Pengetahuan dan Sikap Penyemprot Pestisida di Desa Perteguhen Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Tahun 2009

1 42 94

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

5 44 184

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 3 16

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 0 5

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

1 5 37

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014

0 2 2

Perilaku Petani Dalam Penggunaan Pestisida Dan Alat Pelindung Diri (Apd) Serta Keluhan Kesehatan Petani Di Desa Sukajulu Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo Tahun 2014 Appendix

0 0 74