BAB 5. DISKUSI
Penelitian ini merupakan uji klinis terbuka untuk membandingkan efek anagesik ASI dan NNS pada bayi baru lahir saat prosedur invasif minor
berupa injeksi vitamik K dan Hepatitis B. Karakteristik demografi kedua kelompok tidak berbeda bermakna.
Pada kelompok bayi yang memperoleh ASI, mayoritas berjenis kelamin perempuan 62,5 sedangkan pada kelompok NSS jumlah bayi berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan hampir berimbang yaitu 52.1 dan 47.9. Suatu penelitian tahun 1997 menemukan tidak terdapat perbedaan bermakna
pada skala nyeri antara laki-laki dan perempuan meskipun ekspresi wajah lebih jelas terlihat pada bayi perempuan.
30
Hal ini sesuai pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna skala nyeri PIPP dan lamanya
tangisan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sampai saat ini belum ada skala nyeri yang menjadi baku emas pada
bayi baru lahir.
31,32
Pembacaan skala nyeri dilakukan oleh 2 orang secara tersamar. Kedua penilai tidak mendapat pelatihan khusus mengenai skala
PIPP, namun kesesuaian penilaian skala PIPP oleh keduanya memiliki nilai yang sangat baik. Hasil yang baik ini menunjukkan bahwa penilai memiliki
keandalan yang baik. Skala nyeri yang digunakan yaitu skala nyeri PIPP, skala ini
merupakan skala yang banyak digunakan dalam penelitian. Universitas
Universitas Sumatera Utara
Federal de Sao Paulo menyimpulkan dalam satu penelitiannya bahwa dari 7 skala nyeri yang diteliti, skala nyeri NFCS, NIPS dan PIPP merupakan skala
nyeri yang valid untuk mengevaluasi nyeri
32
maupun mengevaluasi gerakan ekspresi muka terhadap stimulus nyeri.
33
Pada salah satu penelitian tahun 2007 yang membandingkan skala PIPP dan NIPS menyimpulkan bahwa kedua skala tersebut sangat baik untuk
penelitian karena peneliti tidak memerlukan pembacaan skala nyeri saat itu juga, melainkan data direkam dan dilihat pada waktu yang berbeda dan dapat
di ulang melalui video rekaman.
34
Penelitian di Universitas Indonesia yang membandingkan glukosa oral dan plasebo pada 80 bayi saat pengambilan darah dengan menggunakan
skala nyeri PIPP dan DAN menyimpulkan bahwa skala PIPP memberikan hasil yang bermakna dibandingkan DAN. Penelitian ini menyatakan skala
DAN lebih subjektif dari PIPP,
35
hal ini berbeda dengan penelitian lainnya di Prancis dimana kedua skala DAN dan PIPP memiliki hasil yang serupa.
23
Namun suatu penelitian NICU di Iceland menyimpulkan bahwa skala PIPP merupakan suatu skala yang sensitif untuk menilai suatu nyeri dan
direkomendasikan digunakan oleh klinisi dan penelitian.
36
Penelitian ini menggunakan skala PIPP karena skala ini merupakan salah satu skala yang valid menurut konsensus nyeri internasional. Hasilnya
ASI memiliki skala PIPP lebih rendah dibanding NNS sesaat setelah prosedur invasif minor. Hal ini sesuai dengan suatu penelitian yang membandingkan
Universitas Sumatera Utara
menyusui, pelukan ibu, air steril dan 30 glukosa dengan kompeng namun lebih baik penggunaan menyusui karena lebih mudah.
22
Pada penelitian tahun 2006 yang membandingkan kompeng dan menyusui pada 20 bayi baru lahir dan disimpulkan bahwa mengisap dengan
kompeng baik digunakan untuk mengurangi nyeri namun menyusui jauh lebih baik dalam mengurangi rasa nyeri pada bayi baru lahir saat prosedur
invasif.
37
Penelitian ini menguatkan penelitian tersebut bahwa ASI benar- benar memiliki efek lebih baik dibandingkan NNS bukan karena efek pelukan
dari ibunya. Perubahan parameter fisiologis yang bermakna pada penelitian ini
ialah penurunan saturasi oksigen. Hal ini sesuai dengan tahun 1997 dimana colostrum dapat menurunkan peningkatan denyut jantung dan penurunan
saturasi oksigen.
31
Suatu penelitian di Turki menemukan tidak ada perbedaan bermakna dengan pemberian ASI selama proses imunisasi. Namun hal ini disebabkan
karena kurangnya sensitifitas alat yang digunakan.
38
Beberapa penelitian yang membandingkan pemberian 5 ml ASI dengan 5 ml plasebo
menghasilkan ASI lebih diterima dan toleransi oleh bayi dengan berkurangnya peningkatan denyut jantung, penurunan saturasi oksigen, dan
lama tangisan,
39
dan merupakan suatu prosedur yang mudah dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
40
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian ini dimana ada penurunan saturasi oksigen secara bermakna, namun tidak terdapat penurunan peningkatan
denyut jantung yang mungkin disebabkan kurangnya sensitifitas alat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ASI merupakan suatu
prosedur yang mudah dan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi nyeri saat prosedur invasif minor.
Penelitian tahun 2001 menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna lama tangisan bayi antara kelompok yang diberi kolostrum dengan
NNS.
41
Namun pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara bayi yang diberikan ASI dibandingkan NNS dimana lamanya tangisan
signifikan lebih rendah pada bayi yang diberi ASI. Hal ini sesuai dengan beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa ASI efektif untuk mengurangi
rasa nyeri saat prosedur invasif minor dimana lamanya tangisan berkurang secara spontan dibandingkan plasebo
42,43,44
dan dapat direkomendasikan untuk mengurangi stres pada neonatus saat prosedur invasif minor.
45
Universitas Sumatera Utara
BAB 6. KESIMPULAN