BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
The International Association for the Study of Pain IASP mendefenisikan nyeri sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan secara sensorik dan
emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan baik yang telah ataupun yang akan terjadi.
1-4
The International Association for the Study of Pain juga menetapkan bahwa nyeri bersifat subjektif dan dipelajari melalui
pengalaman yang berhubungan dengan luka pada awal kehidupan. Bayi baru lahir mengalami nyeri yang berasal dari pemeriksaan darah
dari tumit, pengambilan darah melalui vena untuk pemeriksaan darah, injeksi vitamin K intramuskular atau vaksinasi.
1
5
Beberapa prosedur menyakitkan yang paling sering dilakukan di bagian perawatan intensif pada neonatal yaitu
pemeriksaan darah dari tumit, intubasi endotrakeal, suction nasal, trakeal dan lambung.
2
Bayi tidak dapat mengungkapkan dan memberikan respon pada rasa nyeri.
6
Sasaran penatalaksanaan nyeri pada bayi baru lahir yaitu untuk meminimalkan intensitas lamanya nyeri dan kerugian fisiologis dari rasa
nyeri serta untuk memaksimalkan kemampuan neonatus dalam mengatasi rasa nyeri dari pengalaman yang menyakitkan.
1
Universitas Sumatera Utara
Setelah terjadi stimulus nyeri yang akut, bayi baru lahir akan menunjukkan perubahan berbagai parameter fisiologis, tingkat stres hormon,
tahapan perilaku, lama menangis, ekspresi wajah, tahapan tidur, dan respon terhadap penatalaksanaan suportif. Respon autonomik yang terjadi yaitu
peningkatan tekanan darah, nadi, pernafasan, dan keringat pada telapak tangan, dan sebagainya.
Nyeri dapat ditatalaksana dengan intervensi farmakologi dan non farmakologi berdasarkan lama dan beratnya.
7
1
Intervensi non-farmakologi yang dapat dilakukan pada bayi baru lahir untuk mengurangi respon sakit
selama prosedur invasif yaitu dengan cara membedung, mengayun-ayun, skin-to-skin contact, pemberian sukrosa, pemberian ASI, dan non-nutritive
sucking NNS. Suatu penelitian yang dilakukan tahun 2002 pada 30 bayi cukup bulan
yang membandingkan efek analgesik membedung dan pemberian ASI selama prosedur pengambilan darah, dihasilkan lamanya menangis
berkurang 91 pada bayi yang diberi ASI.
1,8
Pada suatu penelitian bulan September 2008 yang meneliti 150 bayi cukup bulan yang membandingkan efek pemberian sukrosa, glukosa dan
kempeng untuk analgesik bayi baru lahir menunjukkan kompeng lebih efektif dari pada larutan yang lainnya.
9
10
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian lain yang meneliti 40 bayi kurang bulan membandingkan efek pemberian glukosa dengan kempeng untuk analgesik
bayi baru lahir dihasilkan 30 glukosa oral lebih efektif. Nyeri akan menimbulkan respon fisiologis, perilaku, dan biokimia.
11 5
Hal ini menjadi dasar penilaian nyeri skala nyeri pada neonatus. Sebuah
systematic review menemukan 17 skala nyeri namun hanya 11 yang dipublikasikan. Pemilihan skala nyeri berdasarkan validitas, realibilitas,
kegunaan klinis dan kemampuan pada saat penggunaan. Skala nyeri pada
bayi baru lahir cukup bulan ataupun kurang bulan yang paling banyak digunakan yaitu Premature Infant Pain Profile PIPP.
1.2. Rumusan masalah