7. Pencitraan radionukleotida Terapi non-farmakologik meliputi: Terapi Farmakologi atau Pengobatan

iii. LVH left ventricular hypertrophy dan inverse gelombang T menunjukkan adannya stenosis aorta dan penyakit jantung hipertensi iv. Aritmia jantung

a.4. Ekokardiografi

Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung.Ekokardiografi dua dimensi M-mode dan Doppler bisa memperlihatkan fungsi ventrikel sistolik dan diastolik, gerakan struktur jantung, penyakit miokard dan katup.

a.5. Tes latihan fisik

22 Tes latihan fisik sering dilakukan untuk menilai adanya iskemia miokard dan pada beberapa kasus untuk mengukur konsumsi oksigen maksimum V O2 maks, yaitu kadar dimana konsumsi oksigen lebih lanjut. V O2 maks merupakan kadar dimana konsumsi oksigen lebuh lanjut tidak akan meningkat meskipun terdapat peningkatan latihan lebih lanjut. V O2 maks menunjukkan batas toleransi latihan aerobik dan sering menurun pada gagal jantung.

a.6. Kateterisasi jantung

22 Kateterisasi jantung dilakukan pada semua gagal jantung yang penyebabnya belum diketahui. Dengan kateterisasi jantung maka dapat diketahui besar tekanan ruang- ruang jantung dan pembuluh darah serta penentuan besarnya curah jantung.

a.7. Pencitraan radionukleotida

18 Merupakan metode pemeriksaan untuk menilai fungsi ventrikel dan sangat berguna apabila citra yang memadai dari ekokardiografi sulit diperoleh. 22 Universitas Sumatera Utara

b. Terapi non-farmakologik meliputi:

b.1. Diet 20 Pasien gagal jantung dengan obesitas harus diberi diet yang sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah darah dan berat badannya. Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 gr hari untuk gagal jantung ringan atau 2 grhari untuk gagal jantung berat. b.2. Merokok harus dihentikan. b.3. Aktifitas Fisik Olahraga yang teratur seperti berjalan atau bersepeda dianjurkan untuk pasien gagal jantung yang stabil NYHA kleas II-III dengan intensitas yang nyaman bagi pasien. b.4. Istirahat Istirahat dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil NYHA kelas IV.

c. Terapi Farmakologi atau Pengobatan

c.1. Diuretik digunakan untuk mengendalikan retensi natrium dan air. Furosemid 40 mghari atau bumetamid 1 mghari biasanya efektif. 20 c.2. Inhibitor ACE dapat menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II, menimbulkan vasodilatasi dan penurunan tekanan darah. c.3. Bloker β seperti bisoprolol, karvedilol yang dimulai dari dosis yang sangat rendah dan bisa ditambahkan untu k menurunkan aktivitas simpatis yang berlebihan dan mendorong remodeling otot jantung. c.4 Digoksin diindikasikan untk mengendalikan fibrilasi atrium yang terjadi bersamaan. Universitas Sumatera Utara d . Tranplantasi jantung Jika pasien tidak lagi berespon terhadap semua tindakan teraupik dan diperkirakan tidak akan bertahan hidup selama 1 tahun lagi, maka pasien ini akan dipertimbangkan cangkok jantung atau tranplantasi jantung. Sejak adanya skrining donor jantung yang lebih cermat, maka harapan hidup pasien yang menjalani transplantasi jantung sangat meningkat. Pada beberapa pusat kesehatan harapan hidup 1 tahun telah mencapai lebih 80-90 dan harapan hidup 5 tahun sekitar 70. 36 2.7.4 Pencegahan tersier Pencegahan tersier bertujuan untuk mencegah komplikasi yang lebih berat atau kematian akibat gagal jantung. Upaya yang dilakukan dapat berupa latihan fisik yang teratur untuk memperbaiki fungsional pasien gagal jantung. 2 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep Karakteristik Penderita Gagal Jantung

1. Sosiodemografi Umur Jenis kelamin Suku Agama Pekerjaan Tempat tinggal 2. Klasifikasi gagal jantung 3. Riwayat Penyakit Sebelumnya 4. Sumber pembiayaan 5. Lama rawatan rata-rata 6. Keadaan sewaktu pulang 3.2 Defenisi Operasional 3.2.1 Penderita gagal jantung adalah semua pasien yang dinyatakan menderita gagal jantung berdasarkan diagnosa dokter sesuai dengan yang tercacat di kartu status. 3.2.2 Sosiodemografi a. Umur adalah umur penderita gagal jantung sesuai yang tercacat pada kartu status, yang dikategorian menjadi : 1. 40 tahun 2. ≥40 tahun b. Jenis kelamin adalah jenis kelamin penderita gagal jantung sesuai dengan yang tercacat di kartu status, dikategorikan menjadi : 1.Laki-laki 2.Perempuan Universitas Sumatera Utara