Jenis Kelamin Suku Distribusi Proporsi Penderita Gagal Jantung Berdasarkan Sosiodemografi 1

Semakin tua seseorang maka akan semakin besar kemungkinan menderita gagal jantung. Hal ini kemungkinan disebabkan kekuatan pembuluh darah tidak seelastis saat muda. 27 Hal ini sesuai dengan penelitian Siagian 2009 di RSUP H.Adam Malik Medan proporsi penderita gagal jantung semakin meningkat dengan bertambahnya usia yaitu 75,6 pada usia 40 tahun dan 24,4 pada usia ≤40 tahun. 31

6.1.2. Jenis Kelamin

P roporsi penderita gagal jantung berdasarkan jenis kelamin yang dirawat inap di RSU Herna Medan tahun 2009-2010 dapat dilihat pada gambar 6.2. Gambar 6.2. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Gagal Jantung Berdasarkan Jenis Kelamin yang Dirawat Inap di RSU Herna Medan Tahun 2009-2010 57.6 42.4 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 6.2 dapat diketahui proporsi tertinggi penderita gagal jantung berdasarkan jenis kelamin adalah 57,6 dan yang terendah adalah perempuan yaitu 42,4. Pada umumnya pria berisiko menderita penyakit jantung setelah memasuki usia 45 tahun, sementara wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah mengalami menopause. Wanita yang belum menopause secara alami memproduksi hormone estrogen di dalam tubuhnya, dimana hormon ini berperan di dalam memperbaiki level kolesterol sehingga dapat memperkecil risiko penyakit jantung. Menurut penelitian Whelton dkk di Amerika 2001 laki-laki memiliki resiko relatif 1,24 kali dibandingkan dengan perempuan. 35 Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Gusrida 2001 di Rumah sakit Haji Medan tahun 1997-2000, bahwa proporsi penderita gagal jantung berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 63,1 sedangkan perempuan 36,9. 32 15 Universitas Sumatera Utara

6.1.3. Suku

P roporsi penderita gagal jantung berdasarkan suku yang dirawat inap di RSU Herna Medan tahun2009-2010 dapat dilihat pada gambar 6.3. Gambar 6.3. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Gagal Jantung Berdasarkan Suku yang Dirawat Inap di RSU Herna Medan Tahun 2009-2010 Berdasarkan gambar 6.3. dapat diketahui bahwa proporsi tertinggi penderita gagal jantung berdasarkan suku yaitu suku Batak 70,9, kemudian suku Jawa 17,4, Minang 3,5, Tionghoa 4,1 dan lain-lain 4,1 yang termasuk didalamnya yaitu Aceh, Nias dan Melayu. Hal ini bukan berarti orang yang bersuku Batak lebih berisiko untuk menderita gagal jantung namun hanya menunjukkan bahwa penderita gagal jantung yang datang berobat ke rumah sakit tersebut mayoritas bersuku Batak. Proporsi penderita gagal jantung pada penelitian ini lebih tinggi pada suku Batak yang sudah merupakan penggabungan dari suku Batak Toba, Karo, dan Simalungun. 70.9 17.4 4.1 4.1 3.5 Suku Batak Jawa Tionghoa Lain-lain Minang Universitas Sumatera Utara

6.1.4. Agama