Diagnosis gagal jantung 1. Anamnesis 2 . Rontgen toraks 3. Elektrokardiografi 4. Ekokardiografi 5. Tes latihan fisik 6. Kateterisasi jantung

2.7.3 Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan pada orang yang sudah terkena gagal jantung bertujuan untuk mencegah gagal jantung berlanjut ke stadium yang lebih berat. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan diagnosa gagal jantung,tindakan pengobatan denagn tetap mempertahankan gaya hidup dan mengindari faktor resiko gagal jantung. a. Diagnosis gagal jantung a.1. Anamnesis Anamnesis merupakan cara untuk mendapatkan keterangan dan data klinis tentang keadaan penyakit pasien melalui tanya jawab. Keluhan pasien merupakan gejala awal gagal jantung. Pengambilan anamnese secara teliti penting untuk mendeteksi gagal jantung. 21 Rontgen toraks dapat menunjukkan adanya pembesaran ukuran jantung kardiomegali yang ditandai dengan peningkatan diameter tranversal lebih dari 15,5 cm pada pria dan lebih 14,5 cm pada wanita, hipertensi vena, atau edema paru.

a.2 . Rontgen toraks

a.3. Elektrokardiografi

22 Elektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebagian besar pasien 80-90, antara lain: 23 k. Gelombang Q yang menunjukkan adanya infark miokard dan kelainan gelombang ST-T menunjukkan adanya iskemia miokard. ii. LBBB left bundle branch block, kelainan ST-T dan pembesaran atrium kiri menunjukkan adanya disfungsi bilik kiri Universitas Sumatera Utara iii. LVH left ventricular hypertrophy dan inverse gelombang T menunjukkan adannya stenosis aorta dan penyakit jantung hipertensi iv. Aritmia jantung

a.4. Ekokardiografi

Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung.Ekokardiografi dua dimensi M-mode dan Doppler bisa memperlihatkan fungsi ventrikel sistolik dan diastolik, gerakan struktur jantung, penyakit miokard dan katup.

a.5. Tes latihan fisik

22 Tes latihan fisik sering dilakukan untuk menilai adanya iskemia miokard dan pada beberapa kasus untuk mengukur konsumsi oksigen maksimum V O2 maks, yaitu kadar dimana konsumsi oksigen lebih lanjut. V O2 maks merupakan kadar dimana konsumsi oksigen lebuh lanjut tidak akan meningkat meskipun terdapat peningkatan latihan lebih lanjut. V O2 maks menunjukkan batas toleransi latihan aerobik dan sering menurun pada gagal jantung.

a.6. Kateterisasi jantung

22 Kateterisasi jantung dilakukan pada semua gagal jantung yang penyebabnya belum diketahui. Dengan kateterisasi jantung maka dapat diketahui besar tekanan ruang- ruang jantung dan pembuluh darah serta penentuan besarnya curah jantung.

a.7. Pencitraan radionukleotida