Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Gagal Jantung

Berdasarkan gambar 6.8 dapat diketahui bahwa proporsi tertinggi sumber pembiayaan untuk merawat penderita gagal jantung adalah biaya sendiriumum yaitu 79,7, kemudiaan Perusahaan yaitu 18 dan yang terendah adalah askes 2,3. Tingginya proporsi penderita yang menggunakan biaya sendiriumum sebagai sumber pembiayaan dapat dikaitkan dengan jenis pekerjaan penderita yang sebagian besar harus membayar biaya pengobatan dengan biaya sendiriumum seperti wiraswasta, petani dan ibu rumah tangga. Disamping hal tersebut ada 11 orang penderita yang dapat berobat dengan menggunakan askes biaya perusahaan namun memilih berobat dengan biaya sendiri yang kemungkinan dikarenakan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik.

6.4 Lama Rawatan Rata-Rata Penderita Gagal Jantung

Lama rawatan rata-rata penderita gagal jantung yang dirawat inap di RSU Herna Medan tahun 2009-2010 adalah 5,02 hari 5 hari dengan Standar Deviasi SD 3,134. Lama rawatan paling singkat 1 hari sedangkan paling lama 24 hari. Berdasarkan 95 Confidence Interval, didapatkan lama rawatan rata-rata 4,55-5,50 hari. Lama rawatan tergantung dari kondisi penderita setelah diberikan penatalaksanaan medis dan permintaan dari keluarga atau pasien itu sendiri. Dari kartu status dapat diketahui ada beberapa pasien yang keluar dari rumah sakit padahal penyakitnya belum sembuh. Karakteristik penderita gagal jantung yang paling lama dirawat adalah laki- laki, umur 55 tahun, menderita gagal jantung kelas III dengan keluhan sesak nafas Universitas Sumatera Utara dan mengalami pembengkakan di kaki. Penderita juga didiagnosa menderita penyakit jantung koroner, hipertensi dan diabetes mellitus. penderita pulang dengan keadaan meninggal. 6.5 Distribusi Proporsi Penderita Gagal Jantung Berdasarkan Keadaan sewaktu Pulang Proporsi penderita gagal jantung yang dirawat inap di RSU Herna Medan Tahun 2009-2010 berdasarkan Keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada gambar 6.9. Gambar 6.9 Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita Gagal Jantung Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Umum Herna Medan Tahun 2010 Berdasarkan gambar 6.9 dapat diketahui bahwa proporsi tertinggi keadaan sewaktu pulang penderita gagal jantung adalah pulang berobat jalan PBJ yaitu 65,2, dan yang terendah adalah pulang atas permintaan sendiri PAPS yaitu 11,0. 65.2 23.8 11 Keadaan Sewaktu Pulang Pulang Berobat Jalan Meninggal Pulang Atas Permintaan Sendiri Universitas Sumatera Utara Hal ini kemungkinan disebabkan karena penyakit gagal jantung tidak bisa disembuhkan tapi harus tetap dikontrol setelah pulang dari rumah sakit agar kondisi penderita dapat diawasi dengan baik dan tidak menjadi lebih parah. Proporsi penderita gagal jantung yang pulang atas permintaan sendiri 11,0. Hal ini kemungkinan dikarenakan belum merasa puas dengan pelayanan rumah sakit dan juga bisa karena pasien merasa tidak sanggub lagi membayar biaya pengobatan sehingga walaupun belum diperbolehkan pulang oleh dokter tetapi sipasien sudah minta pulang. Proporsi tertinggi klasifikasi gagal jantung yang meninggal adalah gagal jantung kelas IV yaitu 48,8. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan sebagian besar penderita gagal jantung yang meninggal sudah dalam keadaan parah. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan Siagian 2009 di RSUP H.Adam Malik Medan bahwa proporsi tertinggi keadaan sewaktu pulang penderita gagal jantung adalah pulang berobat jalan yaitu 77,0. 31 Universitas Sumatera Utara

6.6. Analisis Statistik.