74
4.4.3.2 Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Siswa
Hasil lengkap penghitungan uji hipotesis hasil belajar siswa terdapat pada lampiran 27. Simpulan hasil penghitungan uji hipotesis hasil belajar siswa dengan
menggunakan program SPSS versi 20 dapat dilihat pada tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23 Hasil Uji Hipotesis Independent Sample t-test
Data dalam penelitian ini sudah diketahui homogen, maka untuk mengetahui hasil uji hipotesis dapat dilihat pada kolom Equal variances assumed.
Sebaliknya jika data tidak homogen, untuk mengetahui hasil uji hipotesis dapat dilihat pada kolom Equal variances not assumed. Berdasarkan tabel 4.22, pada
kolom Equal variances assumed dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
= 2,674 dan signifikansinya sebesar 0,010. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui
bahwa 2,674 2,013 atau t
hitung
t
tabel
dan nilai signifikansi 0,010 0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis yang telah peneliti
paparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran
Nilai Equal variances
assumed Equal variances not
assumed t-test for Equality of
Means T
2,674 2,639
Df 46
39,803 Sig. 2-tailed
0,010 0,012
Mean Difference 7,530
7,530 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower 1,863
1,762 Upper
13,198 13,298
75
Course Review Horay dengan siswa yang menggunakan pembelajaran
konvensional.
4.5 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay terhadap aktivitas dan hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Hasan dalam Suprijono 2009: 4, cooperative mengandung
pengertian bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa secara individual mencari informasi yang menguntungkan bagi
seluruh anggota kelompok. Jadi dalam hal ini, pembelajaran kooperatif menuntut siswa untuk aktif dalam memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuannya
sendiri. Tiga hal penting yang menjadi ciri khas model Cooperative Learning
Slavin 2010: 10 yaitu: 1 Penghargaan tim; 2 Tanggung jawab individual; 3 Kesempatan sukses yang sama. Dalam penghargaan tim, tim akan mendapatkan
sertifikat atau penghargaan-penghargaan tim lainnya jika mereka berhasil melampaui kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Pada penelitian ini siswa
dengan kelompok terbaik akan mendapatkan penghargaan berupa hadiah. Dalam penelitian ini untuk kelas eksperimen siswa dibentuk menjadi 4
kelompok dimana masing-masing siswa berpotensi meningkatkan kemampuan untuk mengemukakan ide dan gagasannya, selain itu juga pengembangan
kerjasama untuk membentuk sebuah tim yang solid. Sedangkan pada kelas kontrol