2.3 Faktor resiko PAD
Faktor-faktor resiko yang dapat dimodifikasi yang telah lama dihubungkan dengan proses atherosklerosis pada koroner ternyata juga memberikan kontribusi
terhadap kejadian atherosklerosis pada sirkulasi perifer. Merokok, DM, hipertensi, dan dislipidemia meningkatkan resiko kejadian PAD. Data yang diambil dari studi-
studi observasional mencakup the Edinburg Artery Study, the Framingham Heart Study, dan the Cardiovascular Heart Study membuktikan peningkatan resiko PAD
sebesar dua hingga tiga kali lipat pada kelompok perokok. Merokok bahkan terbukti meningkatkan resiko terkena PAD lebih besar dari pada PJK.
Pasien dengan DM sering memiliki obstruksi PAD yang luas dan berat serta kecenderungan yang tinggi untuk mengalami kalsifikasi arteri terutama di area distal
seperti arteri peroneal dan tibialis. Resiko terkena PAD meningkat dua sampai empat kali lipat pada penderita DM dengan kecenderungan amputasi yang lebih tinggi.
Kelainan metabolisme lipid juga dikaitkan dengan prevalensi PAD dimana peningkatan kolesterol total dan LDL menimbulkan keluhan klaudikatio intermitten
dan gejala PAD. Analisa dari Framingham Heart Study menyimpulkan bahwa rasio
Universitas Sumatera Utara
timbulnya gejala klaudikasio meningkat seiring dengan kenaikan 40 mgdl total kolesterol.
PAD memiliki korelasi yang kuat terhadap resiko kejadian kardiovaskular mayor karena sering dikaitkan dengan proses atherosklerosis baik di serebral maupun
koroner.
2.4 Patogenesis disfungsi endothel sebagai penanda resiko atherosklerotik
Pada kondisi normal, lapisan endothel berfungsi untuk mempertahankan keadaan homeostasis pembuluh darah melalui rangkaian interaksi kompleks dengan
sejumlah sel di dinding dan lumen pembuluh darah. Secara spesifik, lapisan endothel mengatur tonus pembuluh darah dengan cara menjaga keseimbangan produksi
vasodilator termasuk didalamnya NO Nitric Oxide dan vasokonstriktor. Di samping itu, lapisan endothel juga mengatur kekentalan darah dan sistem pembekuan
darah dengan cara menghasilkan faktor-faktor penting yang mengatur aktivitas platelet, kaskade pembekuan darah dan sistem fibrinolitik Vita dkk, 2002 a; Gokce
dkk, 2002 b; Libby dkk, 2002 c Tabel 2. Fungsi normal lapisan endothel dalam mempertahankan homeostasis
pembuluh darah
Universitas Sumatera Utara
Namun, adanya faktor-faktor resiko tradisional penyakit kardiovaskular seperti merokok, hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes dan penuaan terbukti
berkaitan dengan produksi berlebihan dari Reactive Oxygen Species ROS atau stress oksidatif yang dapat mengurangi ketersediaan NO yang dapat mencetus kerusakan di
tingkat sel. Akibatnya efek vasodilatasi endothel akan menghilang sehingga dimulailah proses inflamasi kronik yang ditandai dengan berkurangnya faktor-faktor
antitrombotik dan meningkatnya produk vasokonstriktor sehingga lapisan endothel berubah menjadi lapisan yang pro-trombotik Tomasian dkk, 2000 a;Cai dkk, 2000 b
Munculnya disfungsi endothel dapat dianggap sebagai sindroma klinis yang dapat meramalkan angka kejadian kardiovaskular Zeiher dkk, 1991.
Universitas Sumatera Utara
Terminologi disfungsi endothel merujuk kepada gangguan luas pada fenotip endothel yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan gejala klinis
atherosklerosis. Disfungsi endothel, yang ditandai dengan terganggunya ketersediaan NO, dapat dianggap berperan dalam kejadian iskemik otot jantung. Disfungsi
endothel memegang peranan penting dalam pathogenesis sindroma koroner akut SKA. Ketidak stabilan plak merupakan proses yang dapat mempermudah pecahnya
plak yang akan diikuti dengan rangkaian efek inflamasi yang kompleks yang mencakup komponen plak di tingkat seluler dan berbagai mediator inflamasi.
Berkurangnya efek anti inflamasi akibat kerusakan lapisan endothel akan memperberat ketidak stabilan plak Libby, 2001 . Sehingga dapat disimpulkan
keadaan disfungsi endothel memiliki kontribusi dalam meningkatkan kerapuhan plak, yang dapat mencetuskan pecahnya plak tersebut dan cenderung membentuk thrombus
yang pada akhirnya menjadi faktor penting yang bertanggung jawab dalam patofisiologi SKA.
Gambar 1. Patofisiologi dan mekanisme terjadinya disfungsi endothel
Universitas Sumatera Utara
2.5 Ankle Brachial Index ABI 2.5.1 Definisi ABI