BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain
Penelitian ini merupakan studi retrospektif yang menunjukkan peranan nilai ABI yang abnormal untuk mendeteksi jumlah keterlibatan arteri koroner yang
mengalami stenosis pada penderita Sindroma KoronerAkut.
3.2 Tempat dan waktu
Penelitian ini dilakukan terhadap penderita Sindroma Koroner Akut InfarkMiokardAkut ST Elevasi IMA STE , Infark Miokard Akut Non ST Elevasi
IMA NSTE, Angina PektorisTidakStabilAPTS
}
yang dirawat di CVCU RumahSakit Haji Adam Malik Medan mulaiperiodeOktober 2012
sampaidenganMaret 2013.
3.3 Populasi dan sampel
• Populasi target adalah penderita dengan diagnosa Sindroma Koroner Akut baik IMA STE, IMA NSTE maupun APTS.
• Populasi terjangkau adalah penderita Sindroma Koroner Akut yang dirawat di CVCU RSHAM Medan.
• Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
3.4 Besar sampel
Universitas Sumatera Utara
Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis untuk 1 populasi, yaitu :
n =
{
Z α√PoQo + Zβ√PaQa
} {
Po – Qo
}
2
n = jumlah subyek penelitian
Z α
= nilai baku normal = 1,96 Zβ
= nilai baku normal = 0,802 Po
= proporsi kejadian stenosis multivessel arteri koroner pada populasi 52,6 = 0,526
Pa = proporsi penelitian 20 32,6 = 0,326
Qo = 1 – Po = 1 - 0,526 = 0,474
Qa = 1 – Pa = 1 – 0,326 = 0,674
Dengan menggunakan rumus tersebut di atas, maka didapat jumlah sampel minimal untuk penelitian adalah 46 orang.
3.5 Kriteria inklusi dan eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi 1.
Penderita yang dirawat di CVCU RSHAM dengan diagnose Sindroma Koroner Akut IMA STE, IMA NSTE, APTS
2. Usia ≥ 40 tahun
3. Kadar kreatinin di bawah atau sama dengan 2,5 mgdl
3.5.2 KriteriaEksklusi
Universitas Sumatera Utara
1. Pasien dengan riwayat penyakit arteri perifer PAD sebelumnya.
2. Pasien yang menolak atau tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan
angiografi koroner. 3.
Pasien yang memiliki kontraindikasi untuk dilakukan tindakan angiografi koroner.
3.6 Persetujuan Informed Consent