36
3. Reaksi yaitu bila kita bangun, hidup dan berfikir dalam situasi belajar, itu dikatakan reaksi. Itu berarti mulai memasuki permainan dan memberi
sesuatu bantuan kepada kita untuk belajar. 4. Organisasi disini adalah dengan menempatkan bersama kepentingan, ke
dalam sebuah masaic yang berarti. 5. Komprehensip merupakan langkah utama dalam proses belajar. Ini adalah
pengamatan „arti‟ dan penyimpulan bahan-bahan yang dipelajari dan pemahaman tentang penggunaan apa yang dipelajari. Pelajar atau murid
harus belajar untuk komprehensip dan bukan sekedar ingatan. 6. Repetisi yaitu usaha terbesar dalam memelihara yang dikenal orang.
Repetisi adalah penawar lupa kelupaan, meskipun demikian ia harus disertai pemikiran dan tujuan yang penuh.
Pada umumnya, ada tiga tipe belajar siswa yaitu: 1 visual, dimana dalam belajar, siswa tipe ini lebih mudah belajar dengan cara melihat atau mengamati,
2 auditori, dimana siswa lebih mudah belajar dengan mendengarkan, dan 3 kinestetik, dimana dalam pembelajaran siswa lebih mudah belajar dengan
melakukan. Marno dan Idris 2008:151
2.6. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar yang sering dilakukan oleh banyak pendidik adalah menggunakan metode ceramah, metode tersebut jarang sekali
menggunakan media pembelajaran berbasis Flash. Metode ceramah tidak mendorong siswa untuk aktif dan cenderung malas dalam mencari tambahan
37
pengetahuan. Oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran agar lebih mudah diterima oleh siswa. Alat bantu itulah yang
disebut media pembelajaran. Media pembelajaran tidak sebatas hanya alat tulis serta buku pelajaran, tetapi sudah berkembang dengan adanya teknologi dan
informasi, contohnya dengan media pembelajaran interaktif dengan Flash. Media pembelajaran berbentuk animasi Flash untuk mata pelajaran KKPI
dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari materi KKPI. Media pembelajaran ini di buat supaya siswa lebih tertarik dan senang mempelajarinya.
Kerangka berfikir dalam penelitian ini disajikan dalam bagan alur pada berikut:
Gambar 2.3 Kerangka berfikir Menggunakan media pembelajaran berbasis Flash ini siswa dituntut untuk
lebih aktif, kreatif dan inovatif sehingga melatih daya ingat dan pemahaman siswa
T-test data nilai UAS Semester Genap untuk medapatkan dua kelas yang setara
S i s w a
Tes hasil belajar siswa
Dibandingkan Analisis data hasil belajar siswa
Tes hasil belajar siswa Analisis data hasil belajar siswa
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran flash
Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
flash Tes kemampuan awal siswa
Tes kemampuan awal siswa
38
terhadap materi yang dipelajari serta nantinya mengoreksi kelompok lain apabila terdapat kesalahan. Setelah melakukan aktifitas pembelajaran dengan media
pembelajaran berbasis Flashini diharapkan siswa dapat memahami materi dan meningkatkan hasil belajar.
2.7. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori, penelitian terdahulu dan kerangka fikir, hipotesis penelitian yang diajukan yaitu:
H
a1
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dan siswa yang
dibelajarkan tanpa media pembelajaran Flash H
a1
: µ
1
≠ µ
2
. H
a2
: Terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada siswa yang dibelajarakan dengan media pembelajaran Flash dibandingkan dengan
hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa media pembelajaran Flash H
a2
: µ
1
µ
2
. H
01 :
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dan siswa yang
dibelajarkan tanpa media pembelajaran flash H
01
: µ
1
= µ
2
. H
02
: Tidak terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada siswa yang dibelajarakan dengan media pembelajaran Flash dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa media pembelajaran Flash H
02
: µ
1
≤ µ
2
.
39
40
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian