Pembahasan PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN KKPI DI SMK N 1 WONOGIRI

90 Jadi peningkatan hasil belajar menurut uji gain tersebut yaitu kelompok kontrol memiliki indeks gain 0,53 dengan kategori sedang. Sementara itu indeks gain kelompok eksperimen yakni 0,70 dengan kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen memiliki peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dibuktikan dengan indeks gain tersebut. Selengkapnya gambaran mengenai peningkatan indeks gain kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah ini. Gambar 4.7. Skor rata-rata gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

4.5 Pembahasan

Pembelajaran menggunakan media pembelajaran Flash merupakan proses belajar mengajar yang terintegrasi dengan media sebagai sarana untuk memudahkan penyampaian bahan atau materi pelajaran sehingga kualitas proses belajar dapat meningkat. Media pembelajaran Flash merupakan media yang dikembangkan dengan 0.2 0.4 0.6 0.8 Kelompok eksperimen Kelompok kontrol indeks gain indeks gain 91 Adobe Flash Professional CS6 yang berisi materi dan simulasi pokok bahasan Microsoft Powerpoint. Salah satu upaya untuk peningkatan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar Hujair AH. Sanaky, 2009:1-2. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedan hasil belajardalam penggunaan media pembelajaran Flash terhadap siswa SMK N 1 Wonogiri. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dengan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran. Terbukti dari nilai rata-rata posttest hasil belajar mahasiswa kelompok eksperimen sebesar 86,40, sedangkan kelompok kontrol sebesar 78,35. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hasil belajar siswa yang dibelajarkan menggunakan media pembelajaran Flash lebih baik daripada siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran Flash. Setelah didapatkan data hasil belajar siswa, dilakukan uji prasyarat analisis data untuk menentukan rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. Uji prasyarat analisis yang pertama yaitu uji normalitas. Berdasarkan data hasil posttest hasil belajar siswa, diperoleh nilai signifikansi pada kolom kolmogorov- smirnov a sebesar 0,200 pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Artinya, nilai signifikansi pada kelompok eksperimen dan kontrol 0,05, sehingga dinyatakan data tersebut berdistribusi normal. 92 Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan menggunakan uji F levene’s test. Uji homogenitas dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka varians data tersebut dinyatakan homogen. Hasil uji homogenitas data motivasi belajar siswa sebesar 0,124 0,124 0,05. Jadi, data tersebut dinyatakan homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis uji-t. Uji hipotesis uji-t dalam penelitian ini menggunakan uji independent samples t test pada program SPSS versi 17. Hasil penghitungan analisis statistik uji-t, menunjukkan bahwa t hitung t tabel 4,462 2,000 dan signifikansi 0,05 0,000 0,05. Berdasarkan hasil penghitungan tersebut, maka H ditolak sehingga H a diterima . Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dan siswa yang dibelajarkan tanpa menggunakan media pembelajaran Flash . Setelah dilakukan uji beda selanjutnya yaitu menguji adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan melakukan uji gain. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dari siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan tanpa media pembelajaran Flash. Terbukti dari rata-rata skor gain kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata skor gain kelompok kontrol. 93 Berdasarkan hasil perhitungan uji gain kedua kelompok tersebut diketahui bahwa indeks gain kelompok eksperimen indeks gain kelompok kontrol 0,70 0,53, maka dapat dinyatakan bahwa H ditolak sehingga H a diterima . Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi pada siswa yang dibelajarkan dengan media pembelajaran Flash dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan tanpa media pembelajaran Flash. 94 BAB 5 PENUTUP

5.1. Simpulan