mendapat persetujuan dari pemegang saham. Sebagai penyalur KKP Pabrik Gula PG mempunyai tugas dan fungsi antara lain sebagai berikut:
1 Mendorong petanikelompok tani untuk melaksanakan kegiatan produksi dengan menerapkan teknologi anjuran.
2 Membimbing teknis dalam rangka alih teknologi usaha tebu bagi
petanikelompok tani. 3 Bertanggung jawab dalam penyediaan dan penyaluran bibit tebu bagi
kepentingan petanikelompok tani. 4 Bertanggung jawab sepenuhnya atas penggunaan dan pengembalian KKP.
5 Menjamin pengolahan tebu petani sesuai yang tercantum dalam kontrak giling.
2.3.2. Persyaratan Petani, Kelompok Tani, Koperasi, Pabrik Gula dan Bank
Persyaratan petani yang dapat memperoleh KKP yaitu, petani penggarap atau petani penggarap dan pemilik dengan luas garapan maksimal 2 ha. Petani
tersebut berumur sekurang-kurangnya 18 tahun atau sudah menikah dan bersedia mengikuti petunjukrekomendasi teknis yang sudah ditetapkan serta mematuhi
ketentuan-ketentuan sebagai peserta KKP. Adapun persyaratan kelompok tani untuk dapat mengakses KKP antara lain mempunyai organisasi dengan pengurus
aktif, minimal ketua dan bendahara serta mempunyai anggota yang melaksanakan budidaya komoditas yang dibiayai KKP. Sementara itu, persyaratan koperasi
dalam menyalurkan KKP adalah sudah berbadan hukum, mempunyai pengurus aktif dan memenuhi persyaratan eligibilitas sesuai dengan ketentuan yang ada.
Bagi PTPNPG, untuk dapat menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan KKP dalam rangka untuk mendanai petani tebu, terlebih dahulu harus
melakukan kerjasama dengan perbankan. Dalam pelaksanaan KKP, PG harus bertanggung jawab kepada bank dalam pengembalian kredit. Oleh karena itu, PG
yang menyalurkan KKP menjadi penjamin avalis dengan persetujuan pemegang saham sehingga apabila terjadi tunggakan KKP dari petani tebu, PTPN
bertanggung jawab untuk melunasi KKP tersebut ke perbankan. Bank yang terlibat dalam menyediakan dan menyalurkan KKP adalah
bank umum yang mengajukan permohonan kepada Menteri Keuangan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan untuk ditunjuk sebagai bank pelaksana dan
menyatakan kesediaannya menyalurkan KKP dengan persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan.
2.3.3. Sumber Pendanaan dan Skema Kredit
Dana KKP berasal dari beberapa bank yang telah menyatakan komitmennya sebagai penyedia dana dan pelaksana KKP. Setiap bank pelaksana
akan mengajukan plafon dana yang dimilikinya untuk KKP. Tingkat suku bunga KKP yang dibebankan kepada penerima adalah sebesar suku bunga pasar yang
berlaku pada bank pelaksana yang bersangkutan dikurangi dengan subsidi bunga yang diberikan pemerintah. Pada pelaksanaan sebelum 2007, suku bunga pasar
ditentukan seragam secara nasional, yaitu 16 persen. Pada tahun 2007 pemerintah menurunkan suku bunga kredit ketahanan pangan menjadi 14.25 persen bagi non
tebu dan 13.25 persen untuk tebu. Setelah dikurangi subsidi, suku bunga KKP tanaman non tebu menjadi 7 persen per tahun, tanaman tebu 8 persen per tahun.
Tahapan permohonan dan penyaluran Kredit Ketahanan Pangan KKP tebu rakyat adalah sebagai berikut:
1. Petanikelompok tani beserta anggotanya menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok tanipetani RDKK untuk kebutuhan KKP, satu bulan
sebelum musim tanam. 2. RDKK yang sudah ditandatangani oleh petaniketua kelompok tani
disampaikan langsung ke Pabrik Gula PG sebagai penyalur KKP dalam bentuk rekapitulasi RDKK disertai RDKK masing masing petanikelompok
tani. 3. PG meneliti kelengkapan dokumen RDKK.
4. Petanikelompok tani menandatangani akad kredit dengan pabrik gula, yaitu berupa kontrak giling dengan PG yang bersangkutan.
5. PG menyalurkan KKP kepada petanikelompok tani, selanjutnya untuk kelompok tani disalurkan kepada anggota kelompok tani. KKP yang
disalurkan oleh PG berupa kredit bibit, pupuk, biaya garap dan cost of living. 6. Pengembalian KKP dilakukan dengan pemotongan langsung terhadap nilai
hasil usaha yang diperoleh petani dari PG yang bersangkutan setelah hasil gula terjual tanpa menunggu masa giling berakhir.
2.3.4. Pelaporan dan Pemantauan