Penentuan Metode Penentuan Sampel Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Penentuan

Daerah Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Asembagus dan Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur. Pemilihan kecamatan dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan sebagai daerah produsen tebu terbesar di Kabupaten Situbondo. Selanjutnya dipilih dua desa dari masing- masing kecamatan dengan dasar pertimbangan sebagai desa yang mempunyai lahan tebu terluas. Keempat desa tersebut adalah Desa Asembagus, Desa Wringin Anon, Desa Awar-awar dan Desa Jangkar. Kabupaten Situbondo dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai daerah yang mempunyai potensi besar dalam usahatani tebu. Terdapat 5 pabrik gula di Situbondo yang tersebar di lima kecamatan yaitu Asembagus, Demas, Olean, Panji dan Wringin Anom. Statistik perkebunan Indonesia mencatat luas areal tanaman tebu di Situbondo pada tahun 2003 seluas 6 157 hektar dengan produktifitas hablur sebesar 5.19 ton per hektar lebih tinggi dari rata-rata produktifitas gula di Jawa Timur.

4.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi penelitian adalah petani tebu pada musim tanam 20072008 di Desa Asembagus, Wringin Anon, Awar-awar dan Desa Jangkar. Untuk mengetahui Jumlah populasi, peneliti melakukan pendataan terhadap petani tebu di empat desa terkait dan ditemukan 258 petani tebu. Pendataan terhadap petani tebu dikarenakan keempat desa tempat penelitian belum mempunyai daftar petani tebu. Sampel diambil sebanyak 80 petani tebu dengan menggunakan metode pengambilan sampel acak sederhana simple random sampling. Dari 80 petani yang terpilih, diperoleh 42 orang yang menggunakan KKP dan 38 orang yang tidak menggunakan KKP.

4.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari petani tebu. Data primer mencakup karakteristik petani, input dan output usahatani serta data lain yang membantu tercapainya penelitian ini. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan bantuan daftar pertanyaan kuisioner. Data primer diperlukan untuk melakukan analisis fungsi produksi untuk mengukur tingkat efisiensi teknis, efisiensi alokatif dan efisiensi ekonomis petani tebu, sedangkan data sekunder diperlukan sebagai data pendukung yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS Situbondo, Badan Penelitian Perkebunan, Pabrik Gula PG serta instansi terkait.

4.4. Metode Analisis Produksi