Sumber Malang, sedangkan bagian terkecil adalah dari jenis tanah regosol, seperti yang terdapat di Kecamatan Mangaran.
Jenis tanah dan sebarannya merupakan keunggulan yang berbeda dengan kabupaten lain, sehingga pembangunan sektor pertanian dan industri yang
berbasis sumber daya alam agroindustri banyak dikembangkan, salah satunya adalah industri tebu. Keuntungan lain adalah dapat ditentukan dengan tepat jenis-
jenis tanaman yang dapat tumbuh dengan baik, karena masing-masing jenis tanah mempunyai kesesuaian tersendiri dengan jenis tanaman tertentu.
Secara administratif Kabupaten Situbondo terdiri dari 17 Kecamatan. Dari 17 kecamatan yang ada diantaranya terdiri dari 13 kecamatan memiliki pantai dan
4 kecamatan tidak memiliki pantai. Jumlah kelurahan dan desa masing-masing adalah 4 kelurahan dan 132 desa. Tanaman tebu dibudidayakan hampir di semua
kecamatan tersebut pada berbagai skala luasan.
5.2. Luas dan Penggunaan Lahan
Wilayah Kabupaten Situbondo sebagian besar adalah lahan sawah. Pada tahun 2007 lahan sawah seluas 30 405.95 hektar. Dilihat dari perkembangannya
dari tahun 2005 sampai 2007 lahan sawah di wilayah Situbondo mengalami penurunan yaitu dari 31 638.50 hektar menjadi 30 405.95 hektar. Sementara itu
luas lahan kering mengalami peningkatan dari 26 765.30 hektar menjadi 27 997.13 hektar. Sebaliknya untuk penggunaan lahan lainnya dari tahun 2005
sampai 2007 mengalami luasan yang konstan, seperti terlihat pada Tabel 3.
Table 3. Perkembangan Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan di
Kabupaten Situbondo Luas ha
Penggunaan Lahan 2005
2006 2007 Sawah
31 638.50
31 638.50
30 405.95
Pertanian tanah kering 26
765.30 26
765.30 27
997.13 Kebun campuran
414.00 414.00 414.00 Perkebunan
1 780.26
1 780.26
1 780.26
Hutan 73
407.00 73
407.00 73
407.00 Rawadanauwaduk
174.00 174.00 174.00 Tambakkolam
1 875.30
1 875.30
1 875.30
Padang rumputtanah kosong 7
464.10 7
464.10 7
464.10 Tanah
tandusrusaktambang 17
052.10 17
052.10 17 052.10
Pemukiman 2
841.00 2
841.00 2
841.72 Lain-lain
438.44 438.44 438.44 Sumber: Situbondo dalam Angka, 2005, 2006 dan 2007
5.3. Kependudukan
Jumlah penduduk di Kabupaten Situbondo pada tahun 2007 sebesar 683.5 ribu jiwa. Dengan luas wilayah yang sudah disebutkan di atas, kepadatan
penduduk di Kabupaten Situbondo 390 jiwa per km
2
. Jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2007 sebanyak 342.2 ribu jiwa dan sebesar 180.8 ribu jiwa
52.67 bekerja di sektor pertanian. Dari persentase tersebut, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian lebih besar dibandingkan jumlah penduduk yang
bekerja di sektor non pertanian. Hal tersebut memberi gambaran bahwa Kabupaten Situbondo merupakan daerah agraris. Sementara itu, Jumlah penduduk
Situbondo yang mencari kerja pada tahun 2007 sebanyak 15.27 ribu jiwa. Jumlah tersebut mengalami penurunan 4.82 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
5.4. Gambaran Umum Usahatani Tebu dan Program Kredit Ketahanan
Pangan Perkembangan usahatani tebu di Kabupaten Situbondo dilihat dari sisi luas
panen dan produktifitas memperlihatkan kecenderungan yang meningkat. Luas
areal panen dari tahun 2003 sampai 2007 mengalami peningkatan dari 7.2 ribu hektar menjadi 8.3 hektar. Produktifitas gula juga mengalami peningkatan, yaitu
dari 59.1 kuintal per hektar menjadi 64.8 kuintal per hektar, seperti terlihat pada Tabel 4. Peningkatan produktifitas terjadi karena adanya peningkatan rendemen
pada tebu. Tabel 4. Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Usahatani Tebu di
Kabupaten Situbondo
Luas Tanam Luas
Panen Produksi
Produktifitas Tahun
ha ha
Gula kuha
Gula kuha
2003 7 209
7 209 42 624
59.1 -
- -
- -
2005 6 182
6 182 39 398
63.7 2006
6 237 6 237
33 717 54.1
2007 8 311
8 311 53 872
64.8
Sumber : Statistik Perkebunan Indonesia 2003-2006, 2006 dan Situbondo dalam Angka, 2007
Peningkatan luas lahan pada setiap tahunnya, diikuti oleh peningkatan plafon program Kredit Ketahanan Pangan KKP untuk tebu rakyat, walaupun
realisasinya mengalami penurunan. Program ini diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produksi dan produktifitas usahatani tebunya. Pemberian
KKP untuk usahatani tebu pada dasarnya bertujuan untuk peningkatan produktifitas dan perluasan areal tanam. Adapun plafon, realisasi dan
pengembalian kredit ketahanan pangan untuk usahatani tebu rakyat di Kabupaten Situbondo dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Plafon, Realisasi dan Pengembalian KKP Tebu Rakyat di Kabupaten Situbondo Tahun 2005 - 2007
000 Tahun
Plafon Realisasi
Pengembalian 2005
36 195 020 29 107 684
29 107 684 2006
23 370 360 21 678 376
21 678 376 2007
24 221 711 17 927 985
11 474 358 Sumber: Analisis Data Primer, 2008
VI. KERAGAMAN USAHATANI TEBU DI DAERAH PENELITIAN