Penolakan Hasil Pengamatan Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis

d. Penetapan Kadar Vitamin C dalam Sampel

Dipipet 10 ml larutan sampel lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer kemudian ditambah 5 ml asam metafosfat-asetat. Dititrasi dengan larutan 2,6- diklorofenol indofenol sampai terbentuk warna merah jambu yang mantap sebagai titik akhir titrasi. Data hasil analisis perolehan kembali persen recovery dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 50.

3.5. Analisis Data Secara Statistik

3.5.1 Penolakan Hasil Pengamatan

Diantara hasil yang diperoleh dari satu seri penetapan kadar terhadap satu macam sampel, ada kalanya terdapat hasil yang sangat menyimpang bila dibandingkan dengan yang lain tanpa diketahui kesalahannya secara pasti sehingga timbul kecenderungan untuk menolak hasil yang sangat menyimpang Rohman, 2007. Untuk memastikan hasil yang sangat menyimpang ditolak atau diterima, perlu dilakukan analisis data secara statistika. Pada taraf kepercayaan 95 α = 0,05, hasil analisis ditolak jika Q hitung Q tabel Rohman, 2007. Untuk menghitung nilai Q digunakan rumus: Q hitung = Nilai yang dicurigai – Nilai yang terdekat Nilai tertinggi – Nilai terendah Hasil pengujian atau nilai Q yang diperoleh ditinjau terhadap daftar harga Q pada Tabel 1, apabila Q hitung Q kritis maka data tersebut ditolak. Universitas Sumatera Utara Tabel 1 : Nilai Q kritis pada Taraf Kepercayaan 95 Banyak Data Nilai Q kritis 4 0,831 5 0,717 6 0,621 7 0,570 8 0,524 Menurut Wibisino 2005, untuk menentukan kadar vitamin C di dalam sampel dengan taraf kepercayaan 95, α = 0,05, dk = n-1, dapat digunakan rumus μ = X ± t ½ α, dk SD √n Keterangan : µ = Interval kepercayaan X = Kadar rata-rata sampel t = Harga t tabel sesuai dengan dk = n-1 α = Tingkat kepercayaan SD = Standar deviasi n = Jumlah pengulangan Contoh perhitungan statistik kadar vitamin C dari sampel yang dianalisis dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 44.

3.5.2 Uji Ketelitian Presisi Metode Analisis

Uji presisi keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual yang diterapkan secara berulang pada sampel. Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku relatif Relative Standard Deviation atau koefisien variasi Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara Menurut Harmita 2004, rumus perhitungan persen RSD adalah: RSD = × X SD 100 Keterangan: SD = standar deviasi X = kadar rata-rata sampel Data hasil perhitungan koefisien variasi RSD dapat dilihat pada Lampiran 11, halaman 51.

3.5.3 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata