7. Tidak sabar menanti saat pekerjaan usai. 8. Moral yang merosot.
E. Akibat Konflik.
Situasi konflik dapat mengakibatkan hambatan dalam proses pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu pengelola keperawatan
diharapkan mampu mengenal, mengkaji, dan menyelesaikan konflik. Karena apabila konflik dibiarkan dapat merusak kesatuan dalam unit
kerja. Akibat konflik dapat positif atau negatif tergantung pada level dan lamanya konflik terjadi. Tetapi secara umum konflik dapat
menimbulkan situasi yang tidak menyenangkan pada suatu unit kerja, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja yang pada akhirnya
tujuan tidak dapat dicapai.
F. Tahapan Konflik.
Lingkungan kerja yang menyenangkan untuk staf perlu dipertahankan oleh pengelola keperawatan. Di samping itu juga ia harus mampu
menyelesaikan konflik dalam upaya untuk meminimalkan stress
interpersonal. Konflik merupakan suatu keadaan yang terjadi dan mempunyai siklus yang pada akhirnya mencapai puncak yang membawa
individu pada situasi yang tidak sehat. Adapun tahapan konflik adalah; 1. Tahap awal; konflik akan menetap meskipun orangorang yang terlibat
konflik mulai mengembangkan rasa curiga dan perasaan bersalah terhadap orang lain, tetapi tidak jelas faktor atau tanda perbedaan
tersebut. 2. Tahap kedua; rasa bermusuhan disampaikan secara verbal atau
ditunjukkan melalui perilaku. 3. Tahap ketiga; menarik diri atau menghindar dari upaya penyelesaian
konflik. 4. Tahap terakhir; Terjadi konflik total dan rasa bermusuhan yang
dalam.
16
Tindakan untuk menyelesaikan konflik lebih efektif dilakukan pada tahap awal. Sedang pada tahap akhir konflik, biasanya manajemen
konflik tidak efektif lagi dan biasanya perlu bantuan ahli.
G. Tipe Konflik.
Konflik timbul di dalam, di antara, dan antara orangorang akibat adanya perbedaan pada kenyataan, definisi, pandangan, otoritas, tujuan, nilai
dan kendali. Konflik dalam organisasi secara struktural dapat dikategorikan sebagai konflik vertikal atau horizontal Marriner, 1979.
Konflik vertikal meliputi perbedaan di antara pemimpin dan anak buah. Hal ini sering diakibatkan oleh buruknya komunikasi dan kurang
penyebaran persepsi tentang harapan akan perilaku yang tepat untuk peran diri sendiri dan atau orang lain. Konflik horizontal adalah garis
konflik antara staf dan ada hubungannya dengan praktek, keahlian, otoritas, dan sebagainya. Sering berupa perselisihan antar departemen.
Tipe konflik menurut sifat kejadiannya, terdiri dari; 1. Konflik langsung
direct conflic. Yaitu konflik yang terjadi secara langsung yang disebabkan perbedaan
pandangan antar satu orang dengan orang lain atau gangguan
hubungan interpersonal atau dengan orang lain, biasanya lebih mudah dikontrol melalui intervensi interpersonal.
2. Konflik tidak langsung indirect conflic.
Yaitu perbedaan pandangan individu dan organisasi misalnya protokol organisasi yang tidak tepat secara langsung menimbulkan kesalahan
staf, yang sering sekali perasaan bermusuhan diekspresikan tidak langsung, misalnya sering tidak masuk tanpa kabar atau tidak tepat
waktu. Sering sekali penyelesaian indirect konflik lebih lama dari direct konflik.
17
Di samping itu juga terdapat lima jenis konflik menurut tingkatan kejadian dalam organisasi,yaitu;
1. Konflik dalam diri individu yang terjadi bila seseorang individu menghadapi ketidakpuasan tentang pekerjaan yang diharapkan untuk
melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih
dari kemampuannya. 2. Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, di mana hal ini
sering diakibatkan oleh perbedaanperbedaan kepribadian. Konflik ini juga berasal dari adanya konflik antar peranan seperti antar manajer
dan bawahan. 3. Konflik antar individu dalam kelompok yang berhubungan dengan
cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh seorang
individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar normanorma kelompok.
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok.
5. Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu negara.
Konflik ini telah mengarahkan timbulnya produk baru, teknologi, jasa, hargaharga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.
H. Analisa Konflik.