lainlainnya yang disebut sebagai faktor motivator yang bertujuan agar staf dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Menurut Zainun 1989, motivasi dapat dipandang sebagai bagian yang fundamental dari kegiatan manajemen dan motivasi merupakan bagian
integral dari kegiatan organisasi dalam menggerakkan dan mengarahkan personel mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, semua
kegiatan organisasi tidak berfaedah jika anggota yang ada di dalam organisasi tersebut tidak berhasrat menyumbangkan usaha dan karya guna
memenuhi tugas yang dibebankan kepadanya.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa motivasi kerja merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap usaha dari seorang manajer
keperawatan yang bekerja sama dengan stafnya dalam rangka pencapaian tujuan tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan seorang
manajer keperawatan dalam menggerakkan stafnya untuk mencapai tujuan dalam pelayanan keperawatan dapat dilihat dari kemampuannya dalam
menciptakan motivasi kerja yang sesuai dengan keadaan bawahan dan pekerjaanya.
1. Dimensi Teori Motivasi Kerja
Selanjutnya akan diuraikan dimensi motivasi kerja ditinjau berdasarkan beberapa teori motivasi sebagai berikut:
a. Teori Isi Content Theory.
Teori isi yang sering disebut teori kebutuhan dan teori kepuasan terdiri dari :
1.
Teori Motivasi Konvensional Taylor
Teori ini disebut juga teori motivasi tradisional atau klasik dimana dalam pendekatannya menggunakan pendekatan faktor ekonomi.
42
Semakin besar imbalan yang diberikan, maka diharapkan semakin tinggi motivasi kerja sehingga menghasilkan gairah kerja yang
tinggi, prestasi yang meningkat dan akhirnya diharapkan produktifitasnya tinggi.
2
. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Dasar teori ini adalah bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang mempunyai keinginan. Manusia dimotivasi oleh suatu
keinginan untuk memuaskan berbagai kebutuhan, bila
kebutuhan tidak terpuaskan akan mempengaruhi tingkah laku manusia tersebut. Namun bila sudah terpenuhi, maka kebutuhan
tersebut tidak lagi menjadi motivator. Kebutuhan tersebut disusun mulai dari kebutuhan yang paling dasar sampai kebutuhan yang
paling tinggi sebagai berikut: a. Kebutuhan biologis dan fisiologis
b Kebutuhan rasa aman dan nyaman c. Kebutuhan akan kebersamaan
d. Kebutuhan akan penghargaan e. Kebutuhan aktualisasi diri
3
. Teori Motivasi Dua Faktor Higienis Herzberg
Dalam teorinya Herzberg menjelaskan dua faktor yang mempengaruhi kondisi pekerjaan seseorang yaitu faktor pemuas
motivation factors yang disebut sebagai satisfier atau intrinsic motivation dan faktor pemeliharaan maintenance factor yang
disebut sebagai dissatisfier atau extrinsic motivation. Faktor
pemuas mendorong seseorang untuk berprestasi, bergairah dan menghasilkan produktifitas yang tinggi. Tetapi bila faktor ini tidak
ada seperti pengakuan, tanggung jawab, pekerjaan itu sendiri,
prestasi kerja, pengembangan diri dan peluang maju, maka tidak selalu menimbulkan rasa tidak puas yang berlebihan. Sedangkan
faktor pemeliharaan seperti kondisi kerja, supervisi yang
43
menyenangkan, kompensasi, status, hubungan yang baik dan kebijakan organisasi bila tidak terpenuhi akan menimbulkan
ketidak puasan. 4
. Teori Motivasi ERG Aldefer
Teori motivasi ERG Existence, Relatedness, Growth merupakan
modifikasi dari teori kebutuhan Maslow guna memperbaiki beberapa kelemahan. Teori ini menempatkan kebutuhan manusia
ke dalam tiga kelompok kebutuhan. Pengelompokkan tersebut
bukan dimaksudkan sebagai tingkatan, tetapi hanya sebagai pembeda. Setiap saat seseorang dapat memenuhi kebutuhan lebih
dari satu secara bersamaan tanpa menunggu kebutuhan yang lain terpenuhi terlebih dahulu. Kelompok tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Keberadaan Existence