merupakan tujuan bersama, dan bertanggung jawab pula terhadap masalah yang ada serta cara menyelesaikan masalah tersebut secara
bersamasama.
7. Penghargaan dan Pengembangan
Penghargaan dan pengembangan akan diperoleh dengan sebaikbaiknya pada lingkungan kerja yang terbebas dari rasa takut akan kesalahan. Ini
tidak berarti bahwa lingkungan kerja tersebut bebas dari pertanggung
jawaban, tetapi lebih bersifat kepada orientasi bahwa kekeliruan yang dilakukan merupakan suatu proses untuk berkembang dalam
menghasilkan mutu pelayanan yang baik dan perlu mendapat penghargaan.
E. Kemitraan dan Elemenelemen Peran Perawat
Untuk mengetahui kontribusi perawat dalam mendukung keberhasilan kemitraan perawat dan dokter, maka perlu diketahui oleh kita bersama
tentang elemenelemen yang terdapat dalam peran perawat. Elemen peran berbeda dengan fungsi yang dapat berubah dari satu tatanan
ke tatanan lain, sedangkan elemen peran bersifat konstan dan digunakan berulang kali. Menurut Doheny , Cook dan Stopper 1982 elemen peran
perawat meliputi pemberi asuhan, advokat pasien, konselor, pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan pembawa perubahan. Dalam hal
ini pasien merupakan fokus kegiatan keperawatan. 1. Pemberi asuhan
Elemen pertama dan paling berkaitan dengan keperawatan adalah perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan. Sebagai pemberi asuhan, perawat
melihat individu dalam konteks kehidupannya. Perawat menggunakan proses keperawatan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang kemudian
dipakai sebagai landasan dalam menyusun dan mengimplementasikan asuhan keperawatan
115
2. Advokat Pasien
Sebagai advokat pasien, perawat bertanggung jawab dalam membantu pasien dan keluarganya dalam menafsirkan informasi yang diberikan oleh
pemberi pelayanan kesehatan lainnya termasuk dokter, dan memberikan
informasi tambahan yang diperlukan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan kesehatannya. Elemen advokat pasien juga termasuk
membela dan melindungi hakhak pasien, khususnya menjelaskan implikasi keputusan yang mempengaruhi kesehatan
3. Konselor
Peran ini sangat berkaitan dengan elemen peran advokat. Sebagai konselor, perawat pertamatama mengidentifikasi pola interkasi pasien yan terganggu
dalam mengatasi penyakitnya. Kedua, merencanakan dan melaksanakan
cara pebinaan pola fungsional pasien. konseling dilakukan untuk membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman kesehatannya dengan
pengalaman hidupnya yang sangat berguna dalam penentuan untuk pemberian pelayanan keperawatan.
4. Pendidik
Peran pendidik dapat dilakukan kepada pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang bersifat sewaktuwaktu maupun terencana. Sebagai
pendidik perawat membantu pasien meningkatkan kesehatannya melaluil
pemberian pengetahuan tentang kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan, kondisi yang berkaitan dengan penyakit, dan tindakan
pemulihan yang spesifik. 5.Koordinator
Ketika dirawat di rumah sakit, pasien menerima pelayanan kesehatan dari berbagai tenaga kesehatan. Perawat utama akan mengkoordinasi upaya tiap
anggota tim kesehatan untuk mencapai tujuan kesehatan pasien. 6. Kolaborator
Elemen peran kolaborator melibatkan perawat, pasien, keluarga dan tenaga kesehatan lain terutama dokter yang bekerja sama untuk memenuhi
116
kebutuhan kesehatan klien. Termasuk berbagai pendapat tentang kebutuhan kesehatan, pemberian dukungan dari tenaga kesehatan lain dan
memadukan intelektual, keahlian dan keterampilan.
7. Konsultan
Individu yang terlibat dalam pelayanan kesehatan, mencari informasi yang diperlukan berkaitan dengan klarifikasi tujuan dan cara untuk mencapai
tuuan pelayanan kesehatan pada pasien. 8. Pembawa Perubahan
Elemen pembawa perubahan melibatkan perubahan yang terencana, kolaboratif dan sistematis berkaitan dengan pasien dan upaya pelayanan
kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan bisa meliputi institusi kesehatan,
anggota tim keperawatan, dan tenaga profesional kesehatan lainnya.
Semua elemen ini saling berhubungan, dapat digunakan pada tiap situasi, dan seringkali tumpang tindih sehinga perbedaannya agak kabur.
Misalnya, perawat pada suatu pertemuan bertindak sebagai koordinator dari kelompok dalam menentukan tujuan pasien dan cara untuk mencapai
tujuan. Sementara pada saat bertindak sebagai koordinator. perawat juga berperan sebagai konsultan terhadap anggota tim kesehatan lain yang
memerlukan informasi. Atau bahkan pada saat diskusi dengan tim kesehatan lain , perawat berbicara atas nama pasien sesuai dengan peran
advokasi. Pada dasarnya semua elemen ini diintegrasikan melalui proses
interpersonal. Proses interpersonal merupakan proses komunikasi yang terarah dan terapeutik sebagai bagian integral dari kegiatan keperawatan
dan dasar komunikasi antara tenaga profesi kesehatan lain.
117
F. Hambatan Dalam Kemitraan Perawat dan Dokter