11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Berpikir Kritis
2.1.1 Pengertian Berpikir Kritis
Dalam beberapa tahun terakhir, „berpikir kritis‟ telah menjadi suatu istilah yang populer dalam dunia pendidikan, karena dalam berpikir kritis siswa
dituntut untuk meningkatkan potensi pikiran secara maksimal berpikir kritis tidak hanya dilakukan dengan menghafal konsep-konsep, tetapi lebih dari itu
yaitu melibatkan aspek-aspek kognitif seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Berpikir kritis critical thinking adalah kegiatan berpikir yang dilakukan dengan mengoperasikan potensi intelekual untuk menganalisis, membuat
pertimbangan dan mengambil keputusan secara tepat dan melaksanakan secara benar Ngalimun, 2014:69.Selanjutnya Dewey dalam Fisher 2009:2
mendefinisikan berpikir kritis sebagai pertimbangan yang aktif, presistent terus- menerus, dan teliti mengenai sebuah keyakinan atau bentuk penghetahuan yang
diterima begitu saja dipandang dari sudut alasan-alasan yang mendukunya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang menjadi kecenderungannya.Kemudian
Glaser dalam Fisher 2009:3 mendefinisikan berpikir kritis sebagai suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada
dalam jangkauan pengalaman seseorang, pengetahuan mengenai metode-metode pemeriksaan dan penalaran yang logis, dan semacam suatu keterampilan untuk
menerapkan metode-metode tersebut.berpikir kritis menuntut upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti
pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya. Robert Ennis dalam Kowiyah 2012:177 yang menyatakan bahwa,
“Critical thinkingis reasonable, reflective thinking that is focusedon deciding what to believe or do
.” Berpikir kritisadalah pemikiran yang masuk akal dan reflektifyang berfokus untuk memutuskan apa yang mestidipercaya atau
dilakukan.Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting bagi setiap orang yang digunakan untuk memecahkan masalah
kehidupan dengan berpikir serius, aktif, teliti dalam menganalisis semua informasi yang mereka terima dengan menyertakan alasan yang rasional
sehingga setiap tindakan yang akan dilakukan adalah benar.. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
berpikir kritis adalah suatu kegiatan atau proses kognitif, tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu
menemukan jalan keluar dan keputusan secara deduktif, induktif dan evaluatif sesuai dengan tahapannya. Berpikir kritis tidak hanya dilakukan dengan
menghafal konsep-konsep, tetapi lebih dari itu yaitu melibatkan aspek-aspek kognitif seperti aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2.1.2 Indikator berpikir Kritis