Pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar Pengaruh minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi terhadap

9 perencanaan dan evaluasi belajar lebih baik dilakukan dalam batas tertentu antara siswa dan guru; 10 belajar harus dengan berbuat tidak cukup hanya mendengarkan dan menyerap. Sedangkan prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya prestasi belajar dalam sekolah berbentuk pemberian nilai dari guru kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pelajaran yang telah disampaikan. Dengan kemandirian belajar yang tinggi, maka akan mempengaruhi prestasi belajar siswa itu sendiri. Prastistya 2012 mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar. Selain itu juga diungkapkan oleh Rosyidah 2010 bahwa terdapat pengaruh positif antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga ada dugaan bahwa siswa dengan sikap kemandirian yang tinggi tentu akan memiliki dampak pada prestasi belajarnya. Prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa yang mandiri akan lebih tinggi daripada siswa dengan mandiri yang rendah.

2.6.2. Pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar

siswa. Kondisi sosial ekonomi keluarga adalah kondisi yang menyangkut interaksi-interaksi orang tua dengan anak-anaknya serta kemampuan orang tua dalam menciptakan barang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan jasmani maupun rohani. Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan yang relatif rendah, pada umumnya akan kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya. Hal ini disebabkan kebutuhan anak yang berkenaan dengan pendidikan akan membutuhkan dukungan baik secara sosial maupun ekonomi keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Prabawa 2014 dalam penelitiannya menjelaskan bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Dan Widjdati 2013 menyebutkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pula kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Sehingga terdapat dugaan bahwa kondisi sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

2.6.3. Pengaruh minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi terhadap

prestasi belajar. Menurut Daryanto dalam Rini 2012, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat pada suatu objek akan mendorong seseorang untuk mencari tahu dan mempelajari obek tersebut dan dia akan mengikuti aktivitas yang berhubungan dengan objek tersebut. Sikap senang terhadap suatu objek dapat membesarkan minat seseorang terhadap objek tersebut. Sebaliknya jika sikap tidak senang akan memperkecil minat seseorang. Dalam Aryanti 2010 menyebutkan bahwa adanya pengaruh minat terhadap prestasi belajar. Selain itu Nur 2010 juga menjelaskan bahwa terdapat pengaruh minat yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu minat yang terdapat dalam diri seseorang dinilai akan bepengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan anak tersebut. Karena pada dasarnya minat yang dimiliki masing-masing siswa berbeda-beda. Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar. Ketika seseorang memiliki minat untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya yaitu dengan cara melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya secara otomatis akan berusaha mencapai prestasi belajar dengan sebaik-baiknya.

2.6.4. Pengaruh kemandirian belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi