minat yang dimiliki masing-masing siswa berbeda-beda. Seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu yang tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar. Ketika
seseorang memiliki
minat untuk
mengembangkan pengetahuan
dan keterampilannya yaitu dengan cara melanjutkan studi ke jenjang selanjutnya
secara otomatis akan berusaha mencapai prestasi belajar dengan sebaik-baiknya.
2.6.4. Pengaruh kemandirian belajar terhadap minat siswa melanjutkan studi
ke perguruan tinggi.
Kemandirian belajar adalah proses belajar yang dilakukan atas dorongan internal dari ndividu tanpa bergantung pada orang lain, memiliki tanggung jawab
sendiri untuk menguasai kompetensi guna mengatasi suatu masalah. Selain itu Sechunk dan Zimmerman dalam Lestari 2013 menggambarkan kemandirian
belajar yaitu proses belajar yang sebagian besar dari pengaruh membangun pikiran sendiri, perasaan, strategi dan perilaku pembelajar yang diorientasikan ke
arah pencapaian tujuan belajar. Kemandirian belajar dapat menjadi salah satu faktor yang dapat
memprediksi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat diketahui dengan cara melihat seberapa tingginya rasa kemandirian belajar
siswa. Menurut Yogi 2014 faktor yang mempengaruhi minat adalah motivasi, kemandirian dalam belajar, bahan pelajaran dan sikap guru, lingkungan keluarga,
teman pergaulan, cita-cita, bakat, hobi dan fasilitas. Selain itu Jannah 2010 juga menyebutkan faktor faktor yang mempengaruhi minat terdiri dari kesehatan,
perhatian siswa, dorongan, cita-cita, motivasi dan kemandirian belajar, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Sehingga semakin tinggi kemandirian belajar
siswa maka semakin tinggi pula keinginan siswa untuk terus mengembangkan segala ilmu pengetahuan dan keterampilannya yaitu dengan cara melanjutkan
studi ke perguruan tinggi.
2.6.5. Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat siswa
melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Masalah kondisi sosial ekonomi dan harapan masa depan anak dari orang tua pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi orang tua untuk menentukan
alternatif pilihan terhadap kelanjutan sekolah anak-anaknya. Masalah-masalah yang dihadapi dapat berupa minimnya tingkat pendapatan orang tua yang
memungkinkan si anak belajar seadanya dan ada pula berupa rendahnya tingkat pendidikan orang tua sehingga kurang mendorong anak untuk belajar secara lebih
efektif. Tinggi rendahnya minat anak sangat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Dalam jurnal penelitian Fitriani 2014 dijelaskan bahwa
terdapat pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sehingga ada dugaan jika ditinjau dari segi
sosial, siswa yang berasal dari keluarga dengan status sosial yang tinggi maka cenderung mendapat perhatian terhadap pendidikan yang tinggi pula. Dan jika
ditinjau dari segi kondisi ekonomi keluarga, siswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang tinggi maka cenderung ingin melanjutkan studi ke
perguruan tinggi.
2.6.6. Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa