berinteraksi dan belajar terhadap nilai serta perilaku yang diharapkan pada suatu lingkungan masyarakat tertentu.
2.2.3 Kemampuan Interaksi Sosial
Suatu kemampuan pada anak untuk dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain merupakan hal yang sangat penting, karena berguna bagi
hubungannya dengan teman sebayanya. Menurut Yusuf 2009 perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Dapat juga
diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi melebur diri menjadi suatu kesatuan dan saling
berkomunikasi dan bekerja sama. Manusia secara fitrahnya dilahirkan sebagai makhluk sosial. Seorang tokoh perkembangan anak, menurut Hurlock 1980
pengalaman sosial yang dini memainkan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa, bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai
harta berlebihan. Kemampuan merupakan suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dapat dikatakan mampu apabila dia bisa menguasai ilmu atau
melakukan sesuatu yang harus dilakukannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Inggris, kemampuan disebut ability yang
berarti bakat, kecakapan, kemampuan, kepandaian, keterampilan, keahlian, tentang penguasaan ilmu atau keahlian khusus. Sedangkan interaksi sosial
menurut Haryanto 2011 adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau
lebih dan masing-masing orang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak-pihak
yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan interaksi sosial adalah suatu kesanggupan untuk mempelajari
dan melakukan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing- masing orang terlibat di dalamnya memainkan peran serta aktif.
2.2.4 Proses Terbentuknya Interaksi Sosial