Attachment Muncul dalam Kondisi Tertentu

keterikatan yang berkelanjutan dan konsisten hanya terjadi dalam lingkungan keluarga bukan di lingkungan lain.

2.1.3 Attachment Muncul dalam Kondisi Tertentu

Attachment atau kelekatan terjadi pada semua orangtua dengan anaknya, kecuali bagi anak yang orangtuanya meninggal, bercerai, atau bekerja jauh dari rumah. Menurut Thomae dalam Monks, dkk 1999 tingkah laku lekat atau attachment behavior manusia merupakan hal yang sentral, bahwa hal yang penting dalam perkembangan yang sehat adalah kemampuan anak untuk dapat mengembangkan tingkah laku lekat. Menurut Adiyanti 2003 kelekatan atau attachment adalah suatu proses mental yang tidak tampak oleh mata. Konstruksi itu dapat dilihat melalui perilaku lekat. Kelekatan atau attachment selalu ada dari waktu ke waktu tetapi perilaku lekat hanya muncul dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti: 2.1.3.1 Ada suatu kondisi yang mengancam rasa aman anak, misalnya ketika anak dalam situasi yang belum dikenalnya atau situasi baru, ketika anak dalam situasi yang tidak menentu seperti bencana alam, huru-hara, dan kekacauan. 2.1.3.2 Jika anak dalam keadaan sakit. Keadaan ini menyebabkan anak merasa sangat perlu mendekatkan diri pada figur lekat. Hal ini akan dapat kita lihat dengan jelas ketika anak berada di rumah sakit, ketakutannya terhadap dokter, rasa sakit pada tubuhnya, dan kondisi lingkungan yang tidak dikenalnya menyebabkan ia selalu ingin digendong dan dipeluk oleh ibu atau figur lekatnya. 2.1.3.3 Jika figur lekat di luar jangkauan pandang anak, misalnya anak tidak tahu kemana figur lekatnya, ibu atau figur lekatnya pergi. Pada anak yang sudah lebih besar dan kemampuan berpikirnya sudah baik, ia akan dapat mengerti jika ibu akan pergi ke suatu tempat dan berjanji akan segera kembali. Hal ini disebabkan karena meskipun ibu jauh secara fisik, tetapi secara psikologis ibu masih dalam jangkauan pandang anak. Dalam situasi demikian, timbul perilaku lekat anak yaitu perilaku yang ditujukan untuk mendapatkan kedekatan dengan figur lekat. Perilaku lekat dapat berbentuk mencari figur lekat, mengikuti kemana figur lekat pergi, minta digendong, menangis, memanggil, dan sebagainya. Jika figur lekat kembali berada di samping anak atau dalam jangkauan pandang anak, maka perilaku lekat akan hilang. Anak akan senang jika figur lekatnya ada di dekatnya. Merupakan suatu hal yang sangat wajar jika seorang anak protes ketika figur lekatnya pergi. Namun demikian, anak yang lekat secara aman akan segera dapat menyesuaikan dengan kondisi baru karena ia percaya bahwa figur lekat tidak akan membiarkannya mengalami kesulitan sehubungan dengan kebutuhannya. Anak akan bermain bersama dengan orang-orang di sekitarnya meskipun figur lekat tidak ada disampingnya, tetapi secara psikologis masih dalam jangkauan pandangnya. Sebaliknya, anak yang tidak lekat secara aman akan protes atau menangis secara terus-menerus sampai ibu atau figur lekat kembali ke sampingnya.

2.1.4 Tahap-tahap Pembentukan Attachment