proyek yang layak dilaksanakan bila mempunyai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate. Nilai IRR merupakan nilai bunga yang tingkat
NPV sama dengan nol. Dalam persamaannya dinyatakan sebagai berikut :
i 1
C B
i 1
C i
1
t
+
∑
=
B
n t
t t
t n
t t
t n
t t
= +
− +
=
∑ ∑
= =
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− −
− +
=
2 1
1 2
1 1
NPV NPV
i i
NPV i
IRR
Dimana, B
t
= total penerimaan pada tahun ke-t C
t
= total biaya pada tahun ke-t i = IRR
n = umur ekonomi proyek IRR berada di atas discount rate maka proyek layak dilaksanakan,
sebaliknya IRR berada di bawah discount rate maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.
4. Break Even Point
Menurut Rangkuti 2001 Break Even Point merupakan titik pertemuan antara revenues dan Total Cost. Total Cost merupakan
penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel. Rumus dari Break Even Point adalah sebagai berikut :
BEP unit = Total Biaya Tetap [ 1- Harga jual per unit – Biaya variabel per unit]
H. TEKNIK PENDUKUNG
1. Metode Eckenrode
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk pembobotan, diantaranya adalah pemberian bobot secara langsung dan penentuan bobot
dengan metode eckenrode. Pada pembobotan secara langsung, seseorang akan memberikan bobot secara langsung tanpa melakukan perbandingan
dengan kriteria yang lain. Metode secara langsung ini sangat subyektif. Metode yang berikutnya adalah metode eckenrode. Menurut Ma’arif dan
17
Tanjung 2003, konsep dari pembobotan ini adalah dengan melakukan perubahan urutan menjadi nilai.
Formula penentuan bobotnya:
∑ ∑ ∑
= =
=
=
k e
n j
ej ej
n j
ej e
e W
1 1
1
λ λ
, untuk e=1,2,... ... k
dimana λ
ej
= nilai tujuan ke λ oleh ahli ke j
n = jumlah ahli
2. Metode Perbandingan Eksponensial
Metode Perbandingan Eksponensial MPE digunakan sebagai alat bantu bagi para pengambil keputusan dalam melakukan pemilihan
beberapa alternatif berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Metode ini merupakan salah satu cara untuk menentukan urutan prioritas
alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambilan keputusan untuk menggunakan
rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses Menurut Manning 1984, pemilihan alternatif dilakukan
berdasarkan beberapa kriteria dengan tahapan sebagai berikut : a.
Menyusun alternatif keputusan yang akan dipilih b.
Menyusun kriteria-kriteria yang penting untuk dievaluasi c.
Menentukan tingkat kepentingan setiap kriteria d.
Menentukan skor masing-masing alternatif pada setiap kriteria e.
Menentukan total skor untuk setiap alternatif dengan rumus sebagai berikut :
Total skor
i
=
j
Krit m
j ij
skor
∑
=1
18
Dimana : Skor
i
= nilai skor dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j Skor
ij
= tingkat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
Krit
j
= tingkat kepentingan dari kriteria ke-j i = 1,2,3, … n n = jumlah alternatif
j = 1,2,3, … n n = jumlah kriteria Penentuan urutan prioritas keputusan dilakukan dengan
menggunakan total skor masing-masing alternatif. Total skor masing- masing alternatif jelas berbeda karena adanya fungsi pangkat
eksponensial pada penghitungan nilai total skor. Nilai skor yang hampir sama akan menghasilkan nilai total skor yang berbeda jika dipangkatkan
dengan nilai tingkat kepentingan pada kriteria yang sama.
19
III. METODOLOGI A.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kajian investasi agroindustri berbasis kentang digunakan untuk mengembangkan suatu model sistem penunjang keputusan yang berfungsi
untuk membantu pengambil keputusan yang akan terjun dalam bidang agroindustri berbasis kentang. Kajian ini diharapkan dapat mendukung
pengembangan agroindustri kentang sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat maupun pendapatan pemerintah daerah.
Sistem yang dirancang bertujuan untuk membantu mengambil keputusan dalam pemilihan produk olahan agroindustri berbasis kentang yang potensial
untuk dikembangkan. Pemilihan lokasi yang sesuai dan kelayakan investasi usaha agroindustri berbasis kentang juga mempengaruhi keputusan yang
diambil. Investasi yang dikembangkan harus memenuhi kriteria kelayakan, diantaranya adalah kelayakan finansial. Analisa finansial berguna untuk
mengurangi resiko kegagalan dalam investasi. Pengembangan investasi agroindustri kentang melibatkan berbagai
pihak yang saling terkait sehingga diperlukan pendekatan sistem. Kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.