F. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Pendekatan secara sistem dalam pengambilan keputusan sering dikenal dengan istilah Sistem Penunjang Keputusan. Sistem Penunjang Keputusan
memaparkan secara mendetail elemen-elemen sistem sehingga dapat menunjang manajer dalam proses pengambilan keputusan. Dalam sistem
penunjang keputusan dikenal istilah kriteria dan alternatif. Istilah kriteria digunakan untuk menggambarkan tujuan dari sistem serta sebagai basis dalam
rancang bangun dan pengembangan sistem. Istilah alternatif merupakan tindakan yang harus diambil dan dipilih agar diperoleh hasil yang terbaik
sesuai keinginan sistem Eriyatno, 1999. Meskipun definisi baku belum disepakati, keunikannya terletak pada
dimungkinkannya intuisi dan penilaian pribadi pengambil keputusan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Beberapa karakteristik Sistem
Penunjang Keputusan SPK adalah : a.
Kapabilitas interaktif, SPK memberi pengambil keputusan akses cepat ke data dan informasi yang dibutuhkan.
b. Fleksibilitas, SPK dapat menunjang manajer dalam pengambilan
keputusan. c.
Kemampuan mengintegrasikan model, SPK memungkinkan para pembuat keputusan berinteraksi dengan model-model termasuk memanipulasi
model. d.
Fleksibilitas output, SPK mendukung pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai macam output.
Menurut Eriyatno 1999 rancang bangun Sistem Penunjang Keputusan terdiri dari tiga elemen utama yaitu : pengoptimalan kriteria dalam merancang
bangun sistem, proses rancang bangun sistem secara total dan proses rancang bangun sistem secara mendetail. Model konsepsional dari SPK merupakan
gambaran hubungan abstrak antara tiga komponen utama penunjang keputusan yaitu: a para pengambil keputusanpihak penggunauser, b
model dan c data. Berikut ini disajikan struktur dasar Sistem Penunjang Keputusan pada Gambar 3.
14
Data Model
Sistem Manajemen Dialog adalah satu-satunya sub sistem yang berkomunikasi dengan pengguna yang berfungsi untuk menerima input dan
memberikan output yang dikehendaki pengguna. Sistem Pengolahan Problematik adalah koordinator dan pengendali dari operasi Sistem Penunjang
Keputusan secara menyeluruh. Sistem ini menerima input dari ketiga sub- sistem lainnya dalam bentuk bahan baku, serta menyerahkan output ke sub-
sistem yang dikehendaki dalam bentuk baku pula yang berfungsi sebagai penyangga untuk menjamin masih terdapatnya keterkaitan antara sub-sistem
Eriyatno, 1999. Sistem Manajemen Dialog adalah satu-satunya sub sistem yang
berkomunikasi dengan pengguna yang berfungsi untuk menerima input dan memberikan output yang dikehendaki pengguna. Sistem Pengolahan
Problematik adalah koordinator dan pengendali dari operasi Sistem Penunjang Keputusan secara menyeluruh. Sistem ini menerima input dari ketiga sub-
sistem lainnya dalam bentuk bahan baku, serta menyerahkan output ke sub- sistem yang dikehendaki dalam bentuk baku pula yang berfungsi sebagai
penyangga untuk menjamin masih terdapatnya keterkaitan antara sub-sistem Eriyatno, 1999.
Sistem Manajemen Basis Data DBMS
Sistem Manajemen Basis Model MBMS
Sistem Pengolahan Problematik
Sistem Pengolahan Dialog
Pengguna Gambar 3. Struktur Dasar Sistem Penunjang Keputusan Eriyatno, 1999
G. KRITERIA INVESTASI