BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan atas permasalahan dalam penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Mekanisme pencairan BOS pada awalnya berasal dari pusat, tapi sejak
pertengahan 2010 dana BOS ditransfer ke pemerintah daerah yang akan menjadi sumber APBD. Shingga saat ini sekolah-sekolah tidak menerima
langsung dari rekening pusat, tapi bersumber pada APBD. Penggunaan dana BOS diperuntukan bagi seluruh biaya operasional ruti sekolah,
sedangkan untuk biaya pembangunan tidak berasal dari BOS. Penyalahgunaan pengelolaan dana BOS banyak ditemukan di beberapa
daerah, kasus yang paling sering adalah penggelembungan jumlah siswa, penyalahgunan dana, dan bahkan data dan pelaporan fiktif sering
menghiasi surat kabar tentang penyelewengan dana BOS. Hal ini bisa juga dipicu oleh system yang berjalan, lemahnya pengaawasan dan partisipasi
publik yang kurang, sehingga menyebabkan tujuan dari adanya subsidi BOS sendiri menjadi kurang dan cenderung berkurang
kebermanfaataannya 2.
Pengendalian Dana Rintisan BOS di daerah, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transaparansi pelaksanaan program Rintisan BOS SM,
pemantauan dan supervisi. Pemantauan bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rintisan BOS SM apakah pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan pedoman pelaksanaan Rintisan BOS SM. Sedangkansupervisi ditujukan untuk mengetahui sampai seberapa besar
manfaat Rintisan BOS SM bagi sekolah, mengidentifikasi berbagai macam masalahhambatan yang dialami serta mencarikan solusi pemecahan
masalah. Hasil pemantauan dan supervisi selanjutnya akan dijadikan bahan perumusan perencanaan program Rintisan BOS SM di masa yang akan
datang. Pelaksanaan pemantauan dan supervisi dilakukan secara internal oleh komite sekolah dan dinas pendidikan kabupatenkota melalui
pengawas sekolah dan eksternal oleh Direktorat Pembinaan SMA dan SMK serta dinas pendidikan provinsi.
3. Mekanisme pemberian Dana Rintisan BOS di kota Medan, Penyaluran
dana rintisan BOS sebaiknya diberikan secara langsung kepada pihak sekolah tanpa harus melalui pemerintah kabupatenkota, karena hal itu
lebih rumit dengan proses yang panjang sehingga dan sering terlambat diterima sekolah. Tetapi sistem itu ditujukan agar penyaluran dana BOS
lebih terkendali dan sesuai dengan prinsip otonomi daerah. Karena dalam Undang-Undang Otonomi Daerah diatur bahwa pemberian dana BOS
harus melalui pemerintah kabupaten atau pemerintah kota
D. Saran