Latar Belakang Aspek Hukum Administrasi Negara Tentang Mekanisme Pemberian Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah Di Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 selanjutnya disebut UUD 1945 tanggungjawab pendidikan bangsa, terutama pendidikan dasar adalah menjadi tanggungjawab pemerintah. Hal ini terutama dijelaskan pemerintah dalam Pasal ’31 ayat 2 bahwa “setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. 1 Pemikiran tentang reformasi pendidikan didasarkan pada penilaian atas kegagalan pendidikan nasional pada masa Orde Baru. Upaya Orde Baru meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan tentu dilandasi niat baik dan membawa hasil yang spektakuler jika dibanding dengan orde sebelumnya, tetapi kita tidak bisa mendasarkan pada maksud baik semata. Catatan tentang kegagalan yang mengecewakanpun perlu diungkap secara adil yang meliputi: 1 Kegagalan memberikan pendidikan secara merata kepada anak usia sekolah, yang dikenal dengan wajib belajar wajar 9 tahun; 2 Kegagalan hasil pendidikan membangun Isu kritis muncul dalam pembahasan ini adalah bagaimana komitmen pemerintah menyikapi amanat konstitusi ini, padahal kita tahu bahwa pendidikan dasar belum dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, dan biaya pendidikannya sampai saat ini sebagian masih ditanggung masyarakat sendiri. Artinya, pendidikan dasar 9 Sembilan tahun masih belum benar-benar gratis, bahkan masih terkesan tetap mahal bagi kalangan orang miskin. 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, Amandemen Ketiga Universitas Sumatera Utara kepribadian yang mantap dan bertanggung jawab pada masyarakat dan bangsa, karena tidak mampu memcahkan masalah, lemah berkomunikasi dan dalam bekerja sama; 3 Konflik yang tak terselesaikan tentang kurikulum sebagai alat perubahan; 4 keterbatasan jumlah anggaran pendidikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara selanjutnya disebut APBN; 5 Politisasi lembaga pendidikan dikaitkan dengan pemeliharaan dukungan terhadap rezim Orde Baru oleh birokrasi pendidikan, dan sebagainya. 2 Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Tingkat capaian pembangunan sumber daya manusia yang merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan suatu bangsa sangat dipengaruhi dengan kondisi pendidikan, bahkan pendidikan menjadi domain utama bagi setiap negara yang ingin maju dan ingin menguasai teknologi karena setiap negara mempunyai kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsanya tanpa terkecuali. Selain itu, peran pendidikan menjadi sangat penting sebab pendidikan merupakan kunci utama untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Hubungan antar pendidikan yang berkuakitas dengan terciptanya sumber daya manusia merupakan suatu hubungan logis yang tidak dapat dipisahkan karena 2 http:ilmucerdaspendidikan.wordpress.com20110312kajian-perundangan-undangan- tentang-dana-bosdiakses tanggal 1 Desember 2013 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Universitas Sumatera Utara Suatu proses pendidikan yang berkualitas akan terbentuk sosok–sosok individu sebagai sumber daya manusia yang akan berperan besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Pasal 34 ayat 2 dalam UU Sisdiknas tahun 2003 menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 satu tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Pelaksanaan program dana rintisan Bantuan Operasional Sekolah selanjutnya disebut BOS diatur dengan 3 Peraturan Menteri : 4 1. Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mekanisme penyaluran dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah serta pelaporannya. 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah. 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur mekanisme pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah. 4 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah BOS Sekolah menengah atas Tahun 2013 Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013 Universitas Sumatera Utara Meningkatnya kebutuhan dalam bidang pendidikan telah mendorong pemerintah Indonesia untuk menyalurkan berbagai bantuan demi keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dana rintisan BOS. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan dan peningkatan mutu serta relevansi pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. 5 Konsekuensi dari keberhasilan program Wajib Belajar 9 Sembilan Tahun tersebut adalah meningkatnya jumlah siswa lulusan SMP yang harus ditampung oleh pendidikan menengah. Pusat Data dan Statistik Pendidikan atau PDSP, Kemdikbud 2011 menyatakan bahwa dari 4,2 juta lulusan SMP, hanya sekitar 3 Pada tahun 2012 dana rintisan BOS mengalami perubahan mekanisme penyaluran dan. Pada tahun anggaran 2011 penyaluran dana BOS dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah kabupatenkota dalam bentuk Dana Penyesuaian untuk dana rintisan BOS, mulai tahun anggaran 2012 dana BOS disalurkan dengan mekanisme yang sama tetapi melalui pemerintah provinsi. Usaha untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut dilakukan melalui program Wajib Belajar 9 Sembilan Tahun. Program yang telah dimulai dari tahun 1994 tersebut berhasil dituntaskan dengan indikator Angka Partisipasi Kasar APK SMP mencapai 98,2 pada tahun 2010. 5 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Universitas Sumatera Utara juta yang melanjutkan ke Sekolah Menengah SM dan sisanya sebesar 1,2 juta siswa tidak melanjutkan. Sementara pada waktu yang bersamaan sekitar 159.805 siswa SM mengalami putus sekolah, yang sebagian besar disebabkan karena alasan ketidakmampuan membayar biaya pendidikan. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Pemerintah mencanangkan program Pendidikan Menengah Universal PMU yang dimulai pada tahun 2013. Salah satu tujuan PMU adalah memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat terutama yang tidak mampu secara ekonomi untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah. Untuk mencapai tujuan PMU tersebut, pemerintah telah menyusun program dana rintisan BOS. Pada tahun 2013, telah disiapkan anggaran sebesar 4,68 triliun rupiah yang akan disalurkan kepada SMA SMK Negeri dan Swasta diseluruh Indonesia. Tujuan digulirkannya program dan rintisan BOS ini adalah membantu sekolah memenuhi biaya operasional non personalia dan membantu siswa miskin memenuhi kebutuhan biaya pendidikan dalam kerangka program PMU. 6 Pendanaan pendidikan merupakan ketersediaan dana dari pemerintah untuk pendidikan. Dana pendidikan adalah sumber daya keuangan yang disediakan untuk menyelenggarakan dan mengelola pendidikan. Pendanaan pendidikan adalah penyediaan sumberdaya keuangan yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan. Di mana dalam Peraturan Pemerintah PP No 482008 tentang Pendanaan Pendidikan telah disetujui dan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Juli 2008, namun PP 6 http:www.google.comurl?sa=trct=jq=esrc=ssource=webcd=2ved=0CCsQF jABurl=http3A2F2Fwww.kemdiknas.go.id2Fkemdikbud2Fsites2Fdefault2Ffiles 2FPetunjuk-Teknis-BOS-SMK-2013, diakses tanggal 1 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara itu tidak secara jelas mengatur larangan pungutan di sekolah. PP tersebut, bahkan seakan melegalkan terjadinya pungutan untuk pembiayaan pendidikan di satuan pendidikan sekolah negeri maupun swasta. Terkadang sistem yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia terkait dana rintisan BOS ini pun turut menjadi bumerang dan sering mnghadirkan berbagai masalah baru. Pada tahun 2012 Dana rintisan BOS mengalami perubahan mekanisme penyaluran dan. Pada tahun anggaran 2011 penyaluran dana BOS dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah kabupatenkota dalam bentuk Dana Penyesuaian untuk dana rintisan BOS, mulai tahun anggaran 2012 dana BOS disalurkan dengan mekanisme yang sama tetapi melalui pemerintah provinsi. Selain itu pun pribadi dan budaya manusia Indonesia juga ikut member pengaruh terhadap penyelewengan dan ketidakefektifan pengelolaan dana rintisan BOS di Indonesia. Untuk itu kami berusaha mempelajari tentang dana rintisan BOS ini serta mencari setiap kendala dan kasus yang terkait untuk berusaha mencari solusi dari setiap kendala-kendala tersebut. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik memilih judul : Aspek Hukum Administrasi Negara Tentang Mekanisme Pemberian Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah di Kota Medan.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa SMP Di Kota Medan

4 120 145

Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Cuma-Cuma (Pro Bono Publico) dalam Perkara Pidana di Kota Medan Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

16 268 163

Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bagi Siswa Kurang Mampu

3 90 211

Implementasi Manajemen Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS) Di SD Negeri 060820 Kecamatan Medan Kota

1 48 95

Peran Komite Sekolah dalam Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (Studi Deskriptif : SD. N 173105 Tarutung, Tapanuli Utara). Penelitian ini dilakukan di SD. N 173105 Tarutung, Tapanuli Utara

2 47 85

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Pengelolaan Dana BAntuan Operasional Sekolah (BOS) Di SD N Kemasan I Surakarta.

0 6 17

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SEKOLAH PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR SE GUGUS IRAWAN KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN.

0 3 19

BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah Dasar hukum pemberian Dana Rintisan BOS-SM kepada sekolah meliputi: - Aspek Hukum Administrasi Negara Tentang M

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Aspek Hukum Administrasi Negara Tentang Mekanisme Pemberian Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah Di Kota Medan

0 0 27

BAB III PENGARUH PENERAPAN MEKANISME BARU PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 3.1 Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah - SISTEM PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DARI PUSAT KE DAERAH TAHUN 2005-2013 Repository - UN

0 0 10