BOSDA dan atau menerapkan subsidi silang kepada orang tua dari keluarga mampu.
H. Tujuan Program Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah
Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 satu tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan
pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis
pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana
BOS.
Secara umum program Rintisan Bantuan Operasional Sekolah SM bertujuan untuk mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu
bagi semua lapisan masyarakat dalam rangka mendukung rintisan wajib belajar 12 tahun. Sedangkan secara khusus bertujuan :
1. Mengurangi angka putus sekolah SM
2. meningkatkan angka partisipasi kasar APK siswa SM
3. Membebaskan free waive danatau membantu discount fee tagihan
biaya sekolah bagi siswa miskin SM. 4.
Mewujudkan keberpihakan pemerintah affirmative action bagi siswa miskin di bidang pendidikan SM.
Universitas Sumatera Utara
5. Memberikan kesempatan yang setara equal opportunity bagi siswa
miskin SM untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
I.
Bantuan Operasional Sekolah merupakan pengembangan lebih lajut dari Program Jaring Pengaman Sosial JPS Bidang Pendidikan, yang dilaksanakan
pemerintah pada kurun 1998-2003, dan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM yang dilaksanakan dalam kurun 2003-2005. BOS dimaksudkan
sebagai subsidi biaya operasional sekolah kepada semua peserta didik wajib belajar, yang untuk tahun 2009 jumlahnya mencapai 26.866.992 siswa sekolah
dasar, yang disalurkan melalui satuan pendidikan. Dengan Program BOS, satuan pendidikan diharapkan tidak lagi memungut biaya operasional sekolah kepada
peserta didik, terutama mereka yang miskin.
Implementasi Kebijakan Pembiayaan Gratis
Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan panjang. Namun sampai saat ini masih banyak
penduduk miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan karena mahalnya biaya pendidikan. Disisi lain, Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,
yang dikenal dengan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Konsekuensi dari hal tersebut maka pemerintah wajib memberikan layanan
pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar SDMI dan SMPMTs serta satuan pendidikan yang sederajat.
Universitas Sumatera Utara
Pengurangan subsidi bahan bakar minyak BBM yang diikuti kebijakan kenaikan harga BBM beberapa waktu yang lalu berdampak besar pada sektor
pendidikan. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka peserta didik putus sekolah karena menurunnya kemampuan untuk membeli alat tulis, membayar
sekolah dan mengikuti kegiatan sekolah lainnya. Dalam rangka mengatasi dampak kenaikan harga BBM tersebut
Pemerintah merealokasikan sebagian besar anggarannya ke empat program besar, yaitu program pendidikan, kesehatan, infrastruktur pedesaan, dan subsidi langsung
tunai BLSM. Salah satu program di bidang pendidikan adalah BOS yang menyediakan
bantuan bagi sekolah dengan tujuan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa yang lain dalam rangka
mendukung pencapaian Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
Konsep pendidikan untuk semua education for all memberikan kesempatan yang seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan
pendidikan bermutu sesuai dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di dominasi oleh siswa dari keluarga
mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup kesempatan mereka untuk
merubah nasib dan status sosialnya. Peranan Program BOS SMA dalam konteks tersebut di atas adalah
memberikan keadilan dan kesempatan kepada siswa miskin untuk memperoleh
Universitas Sumatera Utara
layanan pendidikan bermutu dengan mewajibkan sekolah membebaskan fee waive danatau memberikan keringanan discount fee tagihan biaya sekolah
kepada siswa miskin.
35
Sekolah yang bermutu umumnya dihuni oleh siswa dengan orang tua siswa yang mampukaya. Sedangkan orang tua siswa yang kurang mampu secara
ekonomi tidak mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang bermutu yang Komposisi jumlah siswa miskin yang mendapat pembebasan fee waive
dan keringanan discount fee, menjadi diskresikewenangan sekolah sesuai dengan konsep MBS. Namun demikian sekolah tetap harus memperhatikan
kriteria siswa miskin dan faktor lainnya, yaitu: a biaya pendidikan per siswa, b jumlah siswa miskin dan, c dana BOS yang diterima sekolah. Untuk
memperjelas di bawah ini disajikan ilustrasi cara kerja konsep fee waive dan discount fee di suatu sekolah.
Pemerintah dan masyarakat menutut sekolah untuk memberikan layanan bermutu pendidikan kepada peserta didik. Tuntutan tersebut berimplikasi pada
kebutuhan biaya pendidikan sekolah yang tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk
meningkatkan layanan pendidikan bermutu. Mekanisme pembiayaan partisipatif memungkinkan sekolah untuk mendapatkan sumber pembiayaan tambahan dari
orang tua siswa yang mampu secara ekonomi. Secara tidak langsung hal ini berakibat pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding lurus
dengan kualitas sekolah.
35
Petunjuk teknis Bantuan operasional sekolah bos Sekolah menengah atas Tahun 2013, hal 9-11
Universitas Sumatera Utara
umumnya berbiaya mahal. Pilihan bagi orang tua siswa yang kurang mampu secara ekonomi adalah sekolah dengan layanan mutu yang minimal dengan biaya
pendidikan yang murah. Peranan pemerintah melalui program BOS SMA ini adalah:
1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang
mempunyai minat dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal
kemampuan dan keahlian yang mereka dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga eskalasi sosial.
2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam
hal ini, pemerintah mendorong siswa lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.
J. Mekanisme Penyaluran Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah.
Mekanisme penyaluran dana rintisan BOS dilakukan dengan harmonisasi perundang-undangan seperti peraturan menteri dan peraturan pemerintah terkait
antara lain permendagri yang mengatur hibah untuk sekolah negeri. Kemudian sosialisasi kepada pemerintah provinsi untuk menyalurkan dana dengan prosedur
yang telah ditetapkan. Adanya klausul dalam Undang-Undang Angggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2012 menjadi patokan untuk revisi Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Universitas Sumatera Utara
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota.
36
Penyaluran dana rintisan BOS sebaiknya diberikan secara langsung kepada pihak sekolah tanpa harus melalui pemerintah kabupatenkota, karena hal itu lebih
rumit dengan proses yang panjang sehingga daqna sering terlambat diterima sekolah. Tetapi sistem itu ditujukan agar penyaluran dana BOS lebih terkendali
dan sesuai dengan prinsip otonomi daerah. Karena dalam Undang-Undang Otonomi Daerah diatur bahwa pemberian dana BOS harus melalui pemerintah
kabupaten atau pemerintah kota.
37
Penggunaan Dana BOS menurut Juknis BOS 2011 dapat digunakan untuk 13 Jenis Komponen, yaitu:
38
1. Pembelianpenggandaan buku teks pelajaran. Jenis buku yang
dibelidigandakan untuk SD adalah satu buku, yaitu Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, sedangkan SMP sebanyak 2 buku yaitu a
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dan b Seni Budaya dan Ketrampilan. Jika buku dimaksud belum ada di sekolahbelum mencukupi
sebanyak jumlah siswa, maka sekolah wajib membelimenggandakan sebanyak jumlah siswa. Jika jumlah buku telah terpenuhi satu siswa satu
buku, baik yang telah dibeli dari dana BOS maupun dari Pemerintah Daerah, maka sekolah tidak harus menggunakan dana BOS untuk
36
http:www.sumbawanews.comberitapendidikanmekanisme-penyaluran-dana-bos- 2012-melalui-provinsi.html,diakses tanggal 1 Juni 2013
37
Yuliati. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah dalam menghadapai Otonomi Daerah, Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP YKPN, 2001, hal. 8
38
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 512011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012
Universitas Sumatera Utara
pembelian penggandaan buku tersebut. Selain daripada itu, dana BOS juga boleh untuk membeli buku teks pelajaran lainnya yang belum
mencukupi sejumlah siswa. 2.
Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan
pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut misalnya
untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan;
3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan,
pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah UKS dan
sejenisnya misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswaguru dalam rangka
mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba;
4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan
hasil belajar siswa misalnya untuk fotocopi penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa;
5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil,
spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koranmajalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk
kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor;
Universitas Sumatera Utara
6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet,
termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika
sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset;
7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor,
perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubinkeramik dan perawatan fasilitas sekolah
lainnya; 8.
Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga
yang membantu administrasi BOS; 9.
Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKGMGMP dan KKKSMKKS. Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibahblock grant
pengembangan KKGMGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan
yang sama; 10.
Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Jika dinilai lebih ekonomis,
dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll;
11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor ATK termasuk
tinta printer, CD dan flash disk, penggandaan, surat-menyurat, insentif
Universitas Sumatera Utara
bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di BankPT Pos;
12. Pembelian komputer desktopwork station dan printer untuk kegiatan
belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran;
13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari
BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik,
peralatan UKS dan mebeler sekolah. Larangan dalam Penggunaan Dana BOS antara lain :
1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan
biaya besar, misalnya studi banding, studi tour karya wisata dan sejenisnya.
4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan
KabupatenkotaProvinsiPusat, atau pihak lainnya, walaupun pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sekolah hanya
diperbolehkan menanggung biaya untuk siswaguru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
6. Membeli pakaianseragam bagi gurusiswa untuk kepentingan pribadi
bukan inventaris sekolah. 7.
Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.
Universitas Sumatera Utara
8. Membangun gedungruangan baru.
9. Membeli bahanperalatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
10. Menanamkan saham.
11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah
pusat atau pemerintah daerah secara penuhwajar, misalnya guru kontrakguru bantu.
12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,
misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaanacara keagamaan.
13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihansosialisasi
pendampingan terkait program BOSperpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan ProvinsiKabupaten
Kota dan Kementerian Pendidikan Nasional. Mekanisme Dana Program Rintisan BOS SM
1. Syarat Penyaluran Dana Rintisan BOS SM
a. SK Kepala Dinas Pendidikan Provinsi tentang daftar sekolah penerima
dana program Rintisan BOS SM. b.
Dokumen lainnya yang terkait dengan penyaluran dana Rintisan BOS SM. 2.
Batas Waktu Penyaluran Dana Rintisan BOS SM Dana Rintisan BOS SM akan disalurkan dalam dua tahap penyaluran yaitu
pada bulan minggu ke-3 Februari dan Agustus 2012. Waktu penyaluran dana
program ini akan tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,
Universitas Sumatera Utara
apabila seluruh pihak terkait secara tepat waktu mengikuti timeline yang telah ditetapkan
Timeline Penyaluran Dana Rintisan BOS SM 2012 Tahap I
Timeline Penyaluran Dana Rintisan BOS SM 2012 Tahap II
Universitas Sumatera Utara
Mekanisme Penyaluran Dana Rintisan BOS SM a.
Penyaluran dana Rintisan BOS SM dilakukan dua tahap. Jumlahnya sesuai dengan dana yang tercantum dalam alokasi masing-masing sekolah dan unit
cost yang sudah ditetapkan. b.
Untuk memperlancar penyaluran dana R-BOS SM, Dinas Pendidikan Propinsi dapat bekerjasama dengan Bank Pemerintah atau Bank Pemerintah Daerah
sebagai Bank Penyalur. c.
Kerjasama dengan Bank Pemerintah atau Bank Pemerintah Daerah sebagai Bank Penyalur harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Bank tidak
memungut biaya administrasi dalam proses penyaluran dana Rintisan BOS SM ke Rekening Sekolah; 2 Bank mempunyai sistem perbankan on-line
sampai dengan cabang Kecamatan; 3 Dalam jangka waktu 3 tiga hari setelah dana dari KPPN diterima oleh Bank, dana tersebut harus dikirimkan ke
rekening sekolah. d.
Penyaluran dana Rintisan BOS SM diterima oleh sekolah tanpa potongan atau biaya apa pun.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGENDALIAN DANA RINTISAN BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH
D. Pengawasan Program Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah