Analisa kualitatif yang bersifat deskriptif dan perskriptif ini, merupakan suatu kegiatan analisis yang bertumpu pada analisis yuridis normatif, yang
ditujukan untuk mengkaji dan mengungkap bagaimana yang seharusnya dan bagaimana pula kenyataannya.
G. Sistematika Penulisan
Untuk menyusun skripsi ini peneliti membahas menguraikan masalah yang dibagi dalam lima bab. Adapun maksud dari pembagian skripsi ini ke dalam bab-
bab dan sub bab-bab adalah agar untuk menjelaskan dan menguraikan setiap masalah dengan baik, sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas mengenai Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Keaslian Penulisan,
Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan
BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN
Pada bagian ini akan membahas mengenai Landasan Hukum Dana Rintisan Operasional Sekolah, Pengertian Dana Rintisan
Operasional sekolah di Kota Medan, Tujuan Program Dana
Rintisan Bantuan Operasional Sekolah, Implementasi Kebijakan Pembiayaan Gratis dan
Mekanisme Penyaluran Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PENGENDALIAN DANA RINTISAN BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH Pada bagian ini akan membahas tentang Pengawasan Program
Dana Rintisan Operasional Sekolah, Pemantauan Pelaksanaan Program Dana Rintisan Operasional Sekolah dan Realisasi dana
Rintisan Bantuan Operasional Sekolah. BAB IV
MEKANISME PEMBERIAN DANA RINTISAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN DI TINJAU
DARI ASPEK HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Bab ini akan membahas tentang Efektivitas diselenggarakannya
penyaluran Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah terhadap siswa sekolah dan masyarakat, Beberapa Masalah yang muncul
dalam Pelaksanaan Program Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah dan Sanksi Terhadap penyalahgunaan Program Dana
Rintisan Bantuan Operasional Sekolah BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab kesimpulan dan saran dari seluruh
rangkaian bab-bab sebelumnya. Dalam bab ini berisikan kesimpulan yang dibuat berdasarkan uraian penelitian, kemudian
dilengkapi dengan saran yang mungkin bermanfaat di masa yang akan datang untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II MEKANISME PENYALURAN DANA RINTISAN BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH DI KOTA MEDAN
F. Landasan Hukum Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah Dasar hukum pemberian Dana Rintisan BOS-SM kepada sekolah
meliputi:
33
1. 2.
Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945
3.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
7.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah
Nasional RPJMN Tahun 2010-2014.
33
Buku Panduan Pelaksanaan Rintisan Operasional Sekolah Menengah Direktorat Jendaral Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012, hal 1
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2010 Tentang Rencana Strategi Kementerian
Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.
Universitas Sumatera Utara
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009
Tentang Standar Biaya Operasional Nonpersonalia Tahun 2009 untuk sekolah DasarMadrasah Tsanawiyah SMPMTs, sekolah
Menengah AtasMadrasah Aliyah SMAMA, sekolah Menengah Kejuruan SMK, Sekolah Dasar Luar Biasa SDLB, Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa SMPLB dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa SMALB
G.
Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai
kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 satu tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan
pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Dalam Permendiknas no 37 tahun 2010 tentang petunjuk teknis BOS tahun 2011
disebutkan bahwa BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan
dasar sebagai pelaksana program wajib belajar.
Pengertian Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah
34
1. R-BOS SM adalah program Pemerintah berupa pemberian dana
langsung kepada Sekolah Menengah SMASMK yang besarnya dihitung dari jumlah siswa masing-masing sekolah.
Berikut ini beberapa pengertian dasar dari Program Rintisan BOS SM:
34
Permendiknas no 37 tahun 2010 tentang petunjuk teknis BOS tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
2. Bantuan R-BOS SM mempunyai 2 fungsi yang dapat digunakan
sekolah untuk: a.
Dari sisi penerimaan revenue digunakan untuk membebaskan
fee waive danatau memberi potongan discount fee kepada siswa
miskin dari kewajiban membayar tagihan biaya sekolah seperti iuran sekolahsumbangan pembangunan pendidikan SPPuang
komite, biaya ujian, biaya praktek dan sebagainya. Jumlah siswa yang dibebaskan atau mendapat potongan biaya pendidikan sesuai
dengan kebijakan diskresi sekolah dengan mempertimbangkan faktor jumlah siswa miskin yang ada, dana yang diterima dan
besarnya biaya sekolah. Skenario pembebasan dan pemberian potongan biaya sekolah dapat dilihat pada bab 2 dua buku
panduan ini. b.
Dari sisi pengeluaran expenditure dapat digunakan oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan biaya operasional sekolah non
personalia dengan jenis pengeluaran ataiu biaya sebagaimana diatur Permendiknas No. 69 Tahun 2009.
3. Bantuan R-BOS SM bertujuan untuk memberikan dorongan dan
motivasi kepada sekolah, masyarakat dan Pemerintah Daerah untuk memberikan kesempatan kepada siswa miskin mengikuti pendidikan di
SM. Oleh karena itu, pada tahap rintisan ini, perlu dicari alternatif pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan siswa
miskin dengan cara melibatkan peran pemda melalui BOS Daerah
Universitas Sumatera Utara
BOSDA dan atau menerapkan subsidi silang kepada orang tua dari keluarga mampu.
H. Tujuan Program Dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah