III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di CV. Kurnia Lestari Kabupaten Garut selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan Mei 2006.
B. Alat dan Bahan
1. Alat Peralatan yang akan digunakan antara lain kertas pH untuk
mengukur besar pH, handrefraktometer untuk mengukur kandungan total padatan terlarut TPT, penetrometer untuk mengukur kekerasan,
termometer untuk mengukur suhu tomat dan suhu lingkungan, timbangan untuk mengukur bobot, blender, ember, gelas, gelas ukur, kapas, pipet, lap,
dan alat angkut. 2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah tomat jenis Samina yang diperoleh dari kebun petani di Kecamatan Pasir Wangi
Kabupaten Garut. Tomat yang digunakan dalam penelitian memiliki tingkat kematangan peralihan merah kuning kemerahan dengan kelas
berat grade A dan grade B. Bahan lain yang digunakan adalah kemasan peti kayu dengan ukuran 48 cm x 40 cm x 31 cm dan kotak karton dengan
ukuran 41 cm x 30 cm x 18 cm. Ukuran kotak karton dan peti kayu tersebut berdasarkan standar produsen tomat di Kecamatan Pasir Wangi
Kabupaten Garut.
C. Metoda Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah : 1. Tomat yang telah dipanen dibawa ke gudang pengumpul untuk disortir,
dibersihkan, dan penentuan grading. Setelah itu dilanjutkan dengan pengamatan terhadap berat, kekerasan, pH, suhu tomat, suhu lingkungan,
kandungan total padatan terlarut TPT, dan uji organoleptik.
2. Sebelum dilakukan pengemasan, sebagian tomat dicelupkan ke dalam air yang mempunyai suhu 10
C. Setelah itu tomat tersebut dikeringkan. 3. Tomat yang telah dikeringkan dimasukkan kedalam kemasan dimana
sebelum tomat dimasukkan, kemasan yang akan digunakan ditimbang terlebih dulu. Selain itu, tomat yang tidak dicelup dan dicuci dengan air
dimana dimasukkan juga ke dalam kemasan. Kemasan yang digunakan yaitu kotak karton dan peti kayu, dimana untuk kotak karton menggunakan
kemasan kotak karton bekas. 4. Tomat disusun ke dalam kemasan peti kayu dan karton dimana tomat yang
dikemas dengan peti kayu rata-rata sebanyak 26 kg tiap peti, sedangkan berat tomat yang dikemas dengan kemasan karton rata-rata sebanyak 11 kg
tiap karton. Perbedaan berat tomat tersebut berdasarkan standar produsen tomat di Kecamatan Pasir Wangi Kabupaten Garut.
5. Cara pengemasan yang dilakukan ke dalam kemasan tersebut disusun secara acak dan teratur dimana pada pengemasan tomat yang disusun
secara teratur ditambah penggunaan kertas yang diletakkan diantara susunan tomat.
6. Kemasan disusun dalam bak pick up dengan tinggi tumpukan masing- masing 2 tumpukan. Tomat yang terletak pada tumpukan paling bawah
merupakan tomat sampel. 7. Pengangkutan dilakukan dari Pasir Wangi ke Karangpawitan Kabupaten
Garut yang berjarak 60 km dan ditempuh selama 3 jam dengan kondisi jalan dapat dilihat pada Lampiran 24.
8. Pengamatan suhu tomat dalam kemasan dan suhu lingkungan dilakukan setiap 1 jam sekali sampai tiba di tempat tujuan. Pada saat transportasi,
pengamatan suhu tersebut dilakukan di atas bak pick up. 9. Setelah tiba di tempat tujuan, dilakukan pengamatan terhadap suhu tomat
dalam kemasan, suhu lingkungan, kerusakan mekanis, susut bobot, perubahan pH, perubahan kandungan total padatan terlarut, uji kekerasan,
dan uji organoleptik. 10. Penelitian dilakukan dengan 2 kali ulangan transportasi.
Gambar 3. Kegiatan penelitian yang dilakukan. • Pengumpulan tomat
• Sortasi : tomat yang digunakan mempunyai tingkat kematangan peralihan merah
• Grading : diambil tomat dengan grade A berat 150 gram dan grade B berat 100 – 150 gram
Pencelupan sebagian buah tomat ke dalam air dengan suhu 10
C perlakuan A Penimbangan kemasan kotak karton dan peti kayu
Penyusunan tomat yang dicelup dan tidak dicelup ke dalam kemasan kotak karton dan peti kayu perlakuan B
secara teratur ditambah penggunaan kertas sebagai bantalan yang diletakkan diantara lapisan tomat dan acak
perlakuan C kemudian ditimbang
Penyusunan kemasan ke dalam bak pick up dengan tinggi masing-masing 2 tumpukan, tomat sampel terletak pada
tumpukan bawah Pengukuran berat, kekerasan, volume, kandungan total
padatan terlarut, pH, suhu tomat, suhu lingkungan, dan uji organoleptik terhadap tomat sampel sebelum transportasi
Rute transportasi yaitu Pasir Wangi – Karangpawitan dengan jarak 60 km
Pengukuran suhu tomat dalam kemasan dan suhu lingkungan sekitar tiap 1 jam transportasi yang dilakukan
diatas bak pick up
Tiba di tujuan dilakukan pengukuran suhu tomat dalam kemasan, suhu lingkungan, kerusakan mekanis, susut
bobot, perubahan pH, perubahan kandungan total padatan terlarut, uji kekerasan, dan uji organoleptik
D. Pengamatan