E. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan 3 faktor dan dua kali ulangan.
Faktor-faktor tersebut antara lain : A. Perlakuan prakemas
A1 = dicelup ke dalam air dengan suhu 10 C
A2 = tanpa pencelupan B. Jenis kemasan
B1 = kemasan kotak karton B2 = kemasan peti kayu
C. Cara penyusunan tomat dalam kemasan C1 = penyusunan secara teratur
C2 = penyusunan secara acak Model umum dari rancangan percobaan ini adalah :
Y
ijkl
= μ + A
i
+ B
j
+ C
k
+ AB
ij
+ AC
ik
+ BC
jk
+ ABC
ijk
+ ε
ijkl
Dimana :
Y
ijkl
= pengamatan pada perlakuan A ke-i, B ke-j, dan C ke-k pada ulangan 1
μ = nilai rata-rata harapan
A
i
= perlakuan A ke-i B
j
= perlakuan B ke-j C
k
= perlakuan C ke-k AB
ij
= interaksi A ke-i dan B ke-j AC
ik
= interaksi A ke-i dan C ke-k BC
jk
= interaksi B ke-j dan C ke –k ABC
ijk
= interaksi A ke-i, B ke-j, dan C ke-k ε
ijkl
= pengaruh galat percobaan dari perlakuan A ke-i, B ke-j, dan C ke-k pada ulangan ke-1
dengan : i = 1,2 j = 1,2
k = 1,2 l =
1,2
Gambar 4. Kebun buah tomat yang diambil untuk penelitian di Kabupaten Garut pada umur
70 hari setelah tanam.
Gambar 5. Buah tomat sebelum dikemas.
Gambar 6. Buah tomat yang berada di pasaran berdasarkan kelas warna.
Gambar 7. Penetrometer yang digunakan untuk penelitian.
Gambar 8. Gelas ukur yang digunakan dalam penelitian.
Gambar 9. Kemasan kotak karton dan peti kayu yang digunakan pada penelitian.
Gambar 10. Tomat dengan pencelupan air 10 C yang
disusun secara teratur ke dalam kemasan kotak karton sebelum transportasi.
Gambar 11. Tomat dengan pencelupan air 10 C yang
disusun secara acak ke dalam kemasan kotak karton sebelum transportasi.
Gambar 12. Tomat tanpa pencelupan air 10 C yang
disusun secara teratur ke dalam kemasan kotak karton sebelum transportasi.
Gambar 13. Tomat tanpa pencelupan air 10 C yang
disusun secara acak ke dalam kemasan kotak karton sebelum transportasi.
Gambar 14. Tomat dengan pencelupan air 10 C yang
disusun secara teratur ke dalam kemasan peti kayu sebelum transportasi.
Gambar 15. Tomat dengan pencelupan air 10 C yang
disusun secara acak ke dalam kemasan peti kayu sebelum transportasi.
Gambar 16. Tomat tanpa pencelupan air 10 C yang
disusun secara teratur ke dalam kemasan peti kayu sebelum transportasi.
Gambar 17. Tomat tanpa pencelupan air 10 C yang
disusun secara acak ke dalam kemasan peti kayu sebelum transportasi.
Gambar 18. Penyusunan kemasan didalam bak pick up.
Gambar 19. Pemakaian penutup plastik saat transportasi.
Gambar 20. Pengukuran suhu 1 jam setelah transportasi.
Gambar 21. Kondisi daerah saat pengukuran suhu 1 jam setelah transportasi.
Gambar 22. Pengukuran suhu setelah 2 jam transportasi.
Gambar 23. Sampel buah tomat dengan pencelupan air pada kemasan peti kayu yang disusun secara
acak setelah transportasi.
Gambar 24. Sampel buah tomat tanpa pencelupan air pada kemasan peti kayu yang disusun
secara acak setelah transportasi.
Gambar 25. Sampel buah tomat dengan pencelupan air pada kemasan peti kayu yang disusun
secara teratur setelah transportasi.
Gambar 26. Sampel buah tomat tanpa pencelupan air pada kemasan peti kayu yang disusun
secara teratur setelah transportasi.
Gambar 27. Sampel buah tomat dengan pencelupan air pada kemasan kotak karton yang disusun
secara teratur setelah transportasi.
Gambar 28. Sampel buah tomat tanpa pencelupan air pada kemasan kotak karton yang disusun
secara acak setelah transportasi.
Gambar 29. Sampel buah tomat tanpa pencelupan pada kemasan kotak karton yang disusun secara
teratur setelah transportasi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN