Tinjauan Aspek Finansial Bubu Lipat

75 Hasil dari determinasi alat tangkap yang dinilai berdasarkan aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi, maka alat tangkap yang terpilih adalah bubu lipat wadong, karena secara aspek biologi, teknis, sosial dan ekonomi bubu lipat memiliki skor yang lebih tinggi daripada jaring kejer.

6.2 Tinjauan Aspek Finansial Bubu Lipat

Tinjauan aspek finansial dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kelayakan pengembangan usaha dilihat dari sudut pandang investasi. Alat tangkap yang terpilih untuk dikembangkan adalah bubu lipat. Parameter penilaian kelayakan didasarkan pada 3 kriteria yaitu NPV, IRR dan Net BC ratio. Nilai NPV menunjukkan rata-rata keuntungan bersih yang diperoleh selama 10 tahun ke depan 2006-2016 pada tingkat diskonto tertentu. Ketika nilai NPV 0 maka disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan layak dilaksanakan. Nilai IRR menggambarkan tingkat diskonto yang mampu dibayar oleh usaha sehingga keuntungan yang diperoleh sama dengan nol. Ketika nilai IRR tingkat diskonto yang ditetapkan maka kegiatan pengembangan dinyatakan layak dilakukan. Adapun nilai net BC ratio merujuk pada besaran keuntungan yang diperoleh dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp 1. Berdasarkan analisis biologi, teknis, sosial dan ekonomi maka alat tangkap yang terpilih adalah bubu lipat. Maka dari itu perlu dihitung NPV, Net BC, dan IRR dari bubu lipat. Perhitungan NPV, Net BC, dan IRR dapat dilihat pada Lampiran 4. Nilai hasil perhitungan didapat bahwa NPV sebesar Rp 126.614.885,- Net BC sebesar 5,85 dan IRR sebesar 120,78. Nilai NPV dan Net BC diambil dari nilai NPV pada discount factor sebesar 15 berdasarkan tingkat suku bunga. Agar akurasi analisis semakin tinggi maka disertakan pula analisis sensitivitas untuk melihat kepekaan penilaian kelayakan terhadap perubahan kondisi ekonomi dan biologi sumberdaya. Ada sembilan skenario perubahan kondisi yang diuji. Masing- masing skenario diuji pada pada tingkat diskonto awal yaitu 15 Lampiran 5 serta dua tingkat diskonto lainnya yaitu 18 dan 21. Berikut uraian skenario perubahan kondisi yang diuji: 1 Penerimaan tetap; biaya naik 10 ; 2 Penerimaan tetap; biaya naik 20 ; 76 3 Penerimaan turun 10 ; biaya tetap; 4 Penerimaan turun 20 ; biaya tetap; 5 Penerimaan turun 20 ; biaya naik 10 ; 6 Penerimaan turun 10 ; biaya naik 20 ; 7 Produksi turun 10 ; biaya naik 10 ; dan 8 Produksi turun 20 ; Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, secara umum kegiatan penangkapan rajungan Portunus pelagicus dengan menggunakan alat tangkap bubu lipat wadong layak dikembangkan Lampiran 6, 7, 8 dan 9 pada discount factor 18 dan 21. Hasil analisis sensitivitas dengan discount factor 18 dan 21 mendapatkan nilai NPV tertinggi pada alat tangkap bubu lipat tercapai pada kondisi awal yaitu sebesar Rp 110.804.064 pada discount factor 18. Pada kondisi tersebut, usaha dapat mengembalikan bunga pinjaman pada tingkat diskoto hingga 120,78. Rasio benefit-cost yang diperoleh pun relatif tinggi yaitu 5,25. Nilai NPV, Net BC Ratio dan IRR yang masih layak dari analisis sensitivitas adalah kriteria penerimaan tetap, biaya naik 10; penerimaan tetap, biaya naik 20; dan produksi turun 10, biaya naik 10.

6.3 Strategi Pengembangan Bubu Lipat

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Unit Penangkapan Gillnet (Studi Kasus pada Nelayan Pemilik Unit Penangkapan Gillnet di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

1 6 278

Pengaruh Lama Perendaman {Soaking Time) Jaring Kejer Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Gebang Mekar, Cirebon

0 7 94

Implikasi Penerapan Sistem HACCP terhadap Status Usaha Pengrnahan Hasil Perikanan Skala Kecil dan Rumah tangga (Kasus Usaha Pengolahan Rajungan di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat)

0 23 187

Analisis Perkiraan Dampak Ekonomi Kebijakan Legal Minimum Size Rajungan (Portunus pelagicus) terhadap Nelayan Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

1 17 222

ANALISIS BIOEKONOMI PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PERAIRAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 3 46

Teknologi Penangkapan Pilihan untuk Perikanan Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon

10 42 120

Selektivitas Jaring Kejer dengan Mesh Size Berbeda Terhadap Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Analisis Pemasaran dan Nilai Tambah Produk Rajungan (Portunus pelagicus) di desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon.

1 2 1

Karakteristik Rajungan (Portunus pelagicus) Hasil Tangkapan Jaring Kejer Pada Kedalaman Berbeda Di Perairan Gebang Kabupaten Cirebon.

0 0 1

Karakteristik Biota Hasil Sampingan Alat Tangkap Garok Rajungan di Perairan Gebang Mekar Kabupaten Cirebon dan Losari Kabupaten Brebes.

0 0 1